Cerita Mudik Lebaranku

Helloooow. Hampir dua minggu nggak nulis di blog, rank blog langsung terjun bebas. Eh, itu ada juga laba-laba bersarang di blog sayah *lebay mode on.
Sebelumnya maaf lahir batin ya, kalau-kalau ada tulisan saya yang rada-rada gimana gitu. Pengen ikutan cerita mudik lebaran saya kemarin aja. Karena banyak hal yang tak terduga di lebaran tahun ini. 
Cerita berawal dari kegalauan saya karena bakal mudik dengan sepeda motor lagi. Meski sudah biasa perjalanan jauh mengendarai sepeda motor tapi mudik kali ini saya benar-benar tidak siap berkendara dengan sepeda motor. Yang terbayang saat itu adalah repotnya membonceng anak-anak dengan membawa banyak barang. Belum lagi capeknya itu, lho. Apalagi anak-anak yang sudah beranjak besar, tentu tak bisa lagi duduk dengan nyaman dan berhimpitan dengan banyak barang. 
Sayapun mengeluarkan jurus rayuan pulau kelapa pada suami agar mau meminjam mobil kantor barang sehari untuk mengantar saya dan anak-anak ke Purworejo. Saya memang sudah jauh-jauh hari merencanakan untuk mudik beberapa hari menjelang lebaran. Sebenarnya sih, saya sudah janjian dengan adik-adik saya untuk mudik lebih awal. Hingga kemudian, hari Minggu 12 Juli suami yang tak tega mencoba meminjam mobil operasional kantor. Da..aan, akhirnya kami bisa mudik sore itu juga. Yeaaay...
cerita-mudik-lebaranku
Menuju kampung halaman
Barang bawaannya heboh
Akhirnya saya dan anak-anak bisa mudik dan berlebaran juga di kampung halaman saya Purworejo. Adakah yang belum tahu (kenal) kota Purworejo?

Baca juga : Purworejo Berirama, Kotaku Tercinta

Di kota inilah saya dan adik-adik saya lahir dan dibesarkan. Di kota ini pulalah keluarga besar saya selalu pulang dan berkumpul melepas kerinduan setelah berbulan-bulan tak bersua. Dan lebaran tahun ini adalah Lebaran ke 6 tanpa kehadiran Ibu. Inilah alasan saya untuk selalu mudik lebih awal, karena Bapak tidak mungkin menyiapkan semua keperluan lebaran sendiri. Maklum lah, Bapak sekarang hanya tinggal berdua dengan adik bungsu saya yang masih remaja. Duh...mendadak pilu. Hiks..
Kehebohan merayakan lebaran di keluarga saya dari tahun ke tahun selalu sama, bahkan selalu bertambah. Seperti biasa, masing-masing keluarga akan membawa oleh-oleh khas daerah masing-masing. Seperti Bulik dari Madura yang selalu membawa kripik singkong rasa bawang dan rengginang lorjuk. Bulik yang dari Bogor membawa kue lapis Bogor, roti Unyil dan kue lebaran yang enak-enak. Bulik dari Cirebon membawa sumpia dan krupuk udang. Sedangkan untuk oleh-oleh ketika kembali ke perantauan mereka membawa oleh-oleh makanan khas Purworejo. Yang paling sering sih, lanting khas Purworejo yang gurih dan renyah. Jadi bisa dipastikan setiap lebaran, keluarga besar saya akan saling bertukar oleh-oleh. Heboh, kan. 
Selama libur lebaran, tak cukup rasanya kalau hanya berdiam diri di rumah. Setelah bersilaturahmi ke tetangga dan kerabat biasanya keluarga besar saya mengadakan acara. Bukan acara mewah, sih. Anak-anak biasanya mengajak bermain ke sawah atau sungai dekat kampung. Acara jalan-jalan keliling sawah dan kampung ini dibuat seperti outbond. Sepanjang jalan, anak-anak dengan tingkah polahnya bersenda  gurau dan saling dorong. 

cerita-mudik-lebaranku

cerita-mudik-lebaranku

cerita-mudik-lebaranku

cerita-mudik-lebaranku


Keceriaan dan kegembiraan itu berganti sedih manakala keluarga besar kami harus kembali berpisah. Rasanya enggan sekali untuk berpisah, apalagi harus bertemu paling tidak hingga lebaran tahun depan. Kecuali ada event penting yang mengharuskan kami berkumpul.  Semoga kami diberi umur panjang, sehingga bisa bertemu kembali dengan Ramadhan dan Lebaran tahun-tahun yang akan datang. Aamiin.


Posting Komentar

15 Komentar

  1. nah, itu sawah yang bikin mata segar dan sejuk dan main air di kali itu seru, jadi aknegn main lumpur di sawah, inget masa kecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb Tira...kalo pulang kampung, anak-anak pasti langsung deh...minta main ke sawah..

      Hapus
  2. Ah, liat fotonya langsung keinget masa-masa kecil atuh Bund :) maklum, wong ndeso :D
    Baythewey, lanting itu seperti apa ya ? makin hari makin kudet aja saya ini, nggak pernah tau makanan khas daerah" Indonesia -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lanting itu bentuknya bulat-bulat bolong tengahnya eh tapi bukan donat ya rasanya asin gurih dan kriuk kriuk gitu hehe :)

      Hapus
    2. Eeeh, itu sudah dijawab sama mb Liiza..lanting itu terbuat dari tepung singkong berbumbu bawang putih. Gurih renyah gitu, deeh

      Hapus
  3. Alhamdulillah bisa mudik.

    Agak ketar ketir juga bacanya pas mau mudik pakai motor.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mb Citra, Allah selalu memberi kemudahan....

      Hapus
  4. aamiin
    seru bangettt main di sawahnya hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...sawah memang tempat asyik dan seru buat main kan mb Hana?

      Hapus
  5. Nahkaaaan...Sawah memang tempat foto yang paling kece pokoknya hehehe...
    Hoo...bunda ika orang purworejo toh hihihi...Alhamdulillah ya bisa mudik dengan aman nyaman dan selamat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyess doong. Emang mb Handriati tahu dimana Purworejo? hihi....

      Hapus
  6. senang bacanya mbak jadi pengen mudik tahun ini stlh baca blog ini
    MUDIK ASYIK BAWA BEKAL GUDEG KALENG BU TJITRO, silahkan beli di https://www.tokopedia.com/satamo-jakarta/gudeg-kaleng-bu-tjitro-jogja?n=1 dari pada makan di jalan di kepruk (harga dimahalin)

    BalasHapus
  7. wah ceria2 bgt ya anak2 di kampung

    BalasHapus
  8. Purwirejo ne mana bu, mertua saya Lor terminal bu pas bang-jo(Candisari)
    Klu saya asli boyolali

    BalasHapus
  9. Purwirejo ne mana bu, mertua saya Lor terminal bu pas bang-jo(Candisari)
    Klu saya asli boyolali

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com