Yang Muda Yang Berwirausaha, Yang Muda Yang Berdaya

Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata "anak muda"? Mungkin anda akan berpikiran sama dengan sebagian orang yang menganggap bahwa anak muda sekarang kerjanya hanya hura-hura dan berbuat huru-hara saja. Sedikit-sedikit tawuran, kebut-kebutan di jalanan, sok jagoan dan banyak label negatif yang ditujukan pada mereka. Orang-orang sudah kadung "ilfill" pada tingkah "anak muda" yang dimaksud.
Padahal anggapan dan label negatif orang pada anak muda tidak sepenuhnya benar. Banyak juga anak muda yang mau berjuang dan bangkit dari keterpurukan. Banyak juga anak muda yang berprestasi di berbagai bidang. Ada yang berprestasi di bidang olahraga, bidang iptek bahkan menjadi enterpreuner. Sebut saja Yasa Singgih (20 th) dengan usaha Mens Republic-nya, Rio Haryanto dengan kesuksesannya menjuarai balap Formula, atau Elang, anak muda yang menjadi kontraktor dengan membangun rumah murah untuk keluarga menengah kebawah. Mereka ini adalah contoh anak-anak muda yang patut menjadi teladan. Mereka sukses di bidangnya masing-masing. Namun jangan mengira kalau mereka mendapatkan kesuksesan itu dengan mudah. Mereka juga menggapainya dengan susah payah. Bahkan mereka rela mengorbankan masa mudanya untuk menggapai cita-cita mereka. Seperti Yasa Singgih yang mengatakan bahwa dia tidak takut kehilangan masa mudanya karena dia lebih takut kehilangan masa depannya. Super sekali, bukan?

Salah satu contoh terdekat adalah dua anak muda ini, Yono dan Ali. Mereka ini adalah kakak beradik  penjual martabak di dekat rumah saya. Kebetulan saya lumayan sering membeli martabak di tempat mereka. Selain enak, harganya cukup terjangkau. Jadi nggak kuatir kantong jebol meskipun sering jajan martabak di tempat mereka. Dengan mereka berjualan setidaknya saya cukup terbantu karena tak harus keluar jauh-jauh untuk membeli penganan favorit ini. Tentunya jadi lebih hemat waktu dan tenaga juga, kan. Kisah mereka cukup menginspirasi, terutama perjuangan mereka untuk berwirausaha dengan modal seadanya.

dokpri. Gerobak Martabak Yono & Ali
Merantau dari kampung halaman mereka di Tegal ke Semarang dengan membawa sejumput harapan. Berharap sukses di tanah rantau dan memberi kebahagiaan bagi keluarga mereka. Sebelum berjualan martabak ternyata mereka adalah karyawan kontrak di sebuah pabrik. Setelah beberapa tahun bekerja di pabrik, kontrak mereka tak diperpanjang. Berkali-kali melamar kerja di tempat lain, tak satupun yang diterima. Hingga suatu hari kakak beradik itu tertarik untuk menyewa sebuah gerobak yang menganggur milik tetangga kost mereka. Rupanya gerobak itu adalah gerobak bekas berjualan martabak tetangga kost yang sudah tidak dipergunakan lagi. Ibarat pepatah pantang pulang sebelum menang, Yono dan Ali membulatkan tekad untuk berwirausaha daripada pulang ke kampung halaman dengan tangan hampa. Mereka berdua belajar membuat martabak pada tetangga kost. Beruntung si tetangga kost baik hati, mau berbagi resep dan cara membuat martabak pada mereka. 

dokpri. Yono & Ali sedang beraksi
Dengan gerobak sewaan dan modal seadanya, mereka berdua mulai berjualan di depan minimarket di komplek perumahan dekat rumah saya. Meski hasil yang mereka dapatkan tiap hari tak selalu bagus, tapi mereka selalu bersemangat menjemput rezeki. Untunglah mereka adalah anak muda yang memiliki daya juang tinggi, tidak mudah putus asa dalam mencari jalan usaha.
"Kalau nggak semangat gimana mau maju, mbak. Kalau ada rezeki, nanti saya mau nebus gerobak ini. Rencananya saya juga mau bikin gerobak satu lagi, biar  Ali bisa jualan ditempat lain," ujar Yono. 
Mendengar cerita dan impian Yono, saya jadi trenyuh. Ingin rasanya membantu Yono supaya bisa mewujudkan keinginannya memiliki gerobak sendiri dan membuka cabang martabaknya. Tapi bukankah modal yang dibutuhkan Yono dan Ali tidak sedikit? Bagaimana kalau mereka kurang modal? Sayang dong, kalau usaha mereka gulung tikar.

dokpri. Gerobak Martabak pertama Yono & Ali
Ternyata saya keliru. Para pelaku bisnis UMKM yang sebagian bergerak di bidang mass market kini bisa mendapat modal dari BTPN. Tidak hanya pedagang seperti Yono dan Ali yang bisa terbantu, tapi juga pelaku UMKM atau mass market lain seperti pedagang sayur, pedagang snack, pedagang buah, penjahit, hingga pedagang kelontong yang berada di sekeliling kita yang tanpa kita sadari telah banyak membantu kita. Kadang kita sering menyepelekan keberadaan mereka, ya. Tanpa kita sadari pekerjaan mereka juga menopang hidup kita. Kita baru sadar setelah kita membutuhkannya. Iya, kan.
Sebagai wujud rasa terima kasih kita pada mass market, kita bisa berpartisipasi dan turut ambil bagian dalam upaya membantu mereka.
Caranya? Cukup dengan menabung di BTPN Sinaya.
BTPN adalah salah satu bank yang memiliki kepedulian terhadap mass market, terutama para pelaku UMKM. Dengan menabung di BTPN Sinaya kita sudah ikut andil dalam memberdayakan jutaan mass market yang ada melalui program Daya. Uang yang kita tabung akan diinvestasikan dalam bentuk pinjaman modal kepada jutaan mass market yang ada di Indonesia. Sebagai gambaran, perhatikan dulu simulasi Menabung untuk Memberdayakan di BTPN Sinaya di bawah ini.

Buka  dulu simulasi menabung untuk memberdayakan.

1. Login dengan mengisi nama dan  email. Pilih bidang yang akan kita berdayakan. 


2. Pilih jumlah yang ingin kita tabung tiap bulan, mulai dari Rp. 500.000,-  hingga Rp. 5.000.000,-. Pilih juga jangka waktu menabung, mulai 6 bulan hingga 10 tahun.
Kalau saya memilih menabung Rp. 500.000,- dengan jangka waktu 10 tahun. Saya memang memilih jangka waktu yang lama supaya hasilnya juga optimal. Syukur-syukur pada waktu jatuh tempo nanti, uang tabungannya bisa saya gunakan untuk mendaftar Haji. Ya kan? Aamiin. 


3. Perkiraan hasil tabungan yang akan saya dapatkan dengan menabung Rp. 500.000,- per bulan selama 10 tahun adalah sebesar Rp. 78.477.587,-. Waah, ternyata banyak juga ya hasilnya.


Lebih senang lagi karena dengan dana yang kita tabungkan sedikit demi sedikit setiap bulannya, kita berkesempatan ikut memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah serta para pelaku UMKM melalui program Daya. Bayangkan bila banyak masyarakat yang mampu, peduli pada keberadaan mass market. Betapa banyak mass market ataupun pelaku UMKM yang akan terbantu karenanya.
Semoga BTPN Sinaya tak hanya memberikan bantuan berupa pinjaman modal kepada para pelaku UMKM maupun mass market tetapi juga bisa memberikan pelatihan pada anak-anak muda supaya tidak takut untuk berwirausaha. Harapannya adalah jika hari ini anak-anak muda berdaya, kelak di hari tua mereka akan berjaya.
Yuk, jadikan hidup kita lebih berarti dengan membantu sesama. 
#LebihBerarti bersama BTPN Sinaya.

Posting Komentar

45 Komentar

  1. seneng bgd deh lihat anak muda yg semngat pantang menyerah sperti yono dan ali ini mbak, smoga cita2 mereka sukses di tanah rantau dan bs membahagiakn keluarga dpt segera tercapai, amin..
    smoga btpn jg bs makin melebarkan sayapnya utk merengkuh *aseg, pengusaha2 muda sperti yonli ini..
    suksea ngontesnya ya mbak ika :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Muma...kalo saja banyak anak muda yang seperti mereka ini ya..
      makasih Muma Ken.. :)

      Hapus
  2. daripada ke rentenir, lebih baik memang ke bank ya untuk pinjam modal..:) bisa nambah ilmu pula

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mb Kania, kalo pinjem ke rentenir biasanya bukannya untung malah buntung..hehe

      Hapus
  3. Anak muda jempolan. Mau bekerja keras meski serba terbatas.

    BalasHapus
  4. Aku senengnya makan martabak. :D Enak dan murah hehe

    BalasHapus
  5. Martabaaaaaak, kesukaanku bgt, moga pengusaha martabak makin berkembang pesat ya mb ika

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe..makanan favorit keluargaku juga niih...
      semoga ya..

      Hapus
  6. Senang yaa kalau banyak anak muda yang memiliki tekad kuat seperti mereka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak...salut pokoknya buat anak muda yang punya tekad seperti itu..

      Hapus
  7. Aku anak muda yang rajin mbak, rajin menulis blog sederet barisan aja setelah itu tak tinggal tidur, hehe. Setiap kali lihat anak muda yang rajin, tegar dan gigih bekerja jadi salut banget, semoga program sahabat daya dari BTPN bisa membantu mereka untuk mengembangkan usaha kecilnya, aaminn :) Good Luck ya mbak, semangaaaatt :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe..ayo dong dek, aku lihat kamu juga anak muda yang gigih lho...
      yuk semangat, biar makin berdaya

      Hapus
  8. Salut saka anak2 muda yg kayak gini. Mau berusaha. Emm..ngga kayak yang itu tuh..jreng jreng jreng nyadong.. Atau yg cuma tepuk2 tangan doang..dg suara yg gak bagus2 amat..trus minta uang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ho oh bener...kayaknya nggak ada usaha lain gitu ya..hehe

      Hapus
  9. Tampak enak martabaknya hihi *salah fokus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...emang enak beneran martabaknya kok mb Fita.. :p

      Hapus
  10. jadi inget, aku dulu awal nikah juga jualan di grobag sama suami, jualan jus buah sama seblak bandung...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah..iya kah Teh, salut deh buat anak muda yang nggak malu berjuang dan berusaha..

      Hapus
  11. sedikit demi sedikit lama - lama menjadi bukit ya mba. Nice article, mengingatkan untuk bisa menyisihkan sedikit untuk ditabung hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak...selain sebagai tabungan bisa membantu para pelaku UMKM juga, lho..

      Hapus
  12. Menginspirasi semaki... syalutttt sama Yono dan Ali

    BalasHapus
  13. yaaa mbak aku telat nih ikutan yang ini, mau kirim mepet DL web simulasi gak bisa dibuka aaargh konyol aku :(( ?meweeek..sukses untuk kontesnya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe..kalo aku ndilalah dapet wangsit menjelang DL, untung inet bersahabat...
      makasih mb Put.. ;)

      Hapus
  14. Salut sama anak2 muda yang kayak gini. Mau berusaha, gak minta aja sama ortu. Semoga usahanya makin sukses ya, Mbak. Salam buat Yono dan Ali :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak...mereka malah jadi tulang punggung keluarganya..
      nanti saya sampaikan

      Hapus
  15. Semoga menang ya mbak Ika, bagus artikelnya :)

    Martabak kesukaan anak saya juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...makasih ya mb Anjar, ternyata martabak penganan favorit semua orang ya..

      Hapus
  16. Anak-anak muda seperti ini patut diacungi jempol, salut buat semangat dan kerja keras mereka. Smoga mass market semakin berkembang.
    jadi pingin martabak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...semoga ya mb Li
      bikin dong mbaak...hehe

      Hapus
  17. iyah kebanyakan masih sewa gerobak mbak, di tempat ku juga begitu,gerobaknya masih sewa ntar nyetor perhari atau per minggu gitu, tapi dont give up tetaplah berusaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Ev...salutnya aku karena mereka nggak menyerah, mau bersusah payah..

      Hapus
  18. Martabak dan terang bulan bandung itu gak pernah lepas dari lidahku. Xixixi, bikin nagih

    BalasHapus
  19. Saluut!! anak muda gini nih yang keren!

    hati2 Mba.. meskipun ga bikin kantong jebol, ntar ada yg jebol kalo kebanyakan makan martabak. ups!
    *ampun Mb ika.. aku cuma becanda.. ^^
    moga2 menang ya mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe..yang jebol perutnya..mau bilang gitu kaaan?

      Hapus
  20. Salut sama semangat 2 anak muda itu.

    Semoga beruntung Ya, Mba Ika

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat mb Angga......
      aamiin, makasiih doanya mbaak..;)

      Hapus
  21. Balasan
    1. Nanti disampaikan ke Yono dan Ali...
      makasih mas Adi

      Hapus
    2. Salam kenal juga mas Aan...
      iya, salut untuk mereka berdua

      Hapus
  22. saya itu selalu seneng kalau melihat anak muda sudah ada kegiatan positif :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, sama...
      tapi suka sebel kalo liat anak muda males-malesan...apa-apa minta orangtuanya..

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com