Ngobrol Bareng BPJS Kesehatan

dokpri. Ngobrol Bareng BPJS Kesehatan Divisi Regional VI
Dear Friends,
Jum'at (08/04/2016) lalu saya berkesempatan menghadiri acara "Ngobrol Bareng BPJS Kesehatan Divisi Regional VI" di Hotel Noorman Semarang. Acara ini berkaitan dengan sosialisasi tentang Peraturan Presiden No. 19 2016 tentang Penyesuaian Iuran Untuk Keberlangsungan Program. Acara ngobrol bareng BPJS Kesehatan ini dihadiri oleh Ibu Maya Susanti dan Bapak Wahyu dari BPJS Divisi Regional VI.

Jadi, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Ada beberapa perubahan-perubahan penting dalam perpres tersebut yang harus diketahui oleh masyarakat.
Perubahan-perubahan tersebut antara lain :
1] Penambahan Kelompok Peserta PPU dan Penyesuaian Hak Kelas Perawatan Peserta PPU
Pimpinan dan anggota DPRD dimasukkan dalam kategori PPU (Pekerja Penerima Upah). Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta PPU yang terdiri dari PNS, anggota TNI, anggota POLRI, Pejabat Negara, pimpinan dan anggota DPRD, pegawai pemerintah non PNS sebesar 5% dari upah per bulan. Peserta PPU dan Pegawai Pemerintah non PNS dengan gaji sampai dengan 4 juta rupiah per bulan berhak mendapat ruang perawatan kelas II. Sedangkan Peserta PPU dan Pegawai Pemerintah non PNS dengan gaji diatas 4 juta rupiah sampai dengan 8 juta rupiah berhak mendapat ruang perawatan kelas I. 

2] Pelayanan Kesehatan
 Dengan terbitnya perpres ini juga terdapat peningkatan pelayanan kesehatan, antara lain :
  • Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
  • Penyesuaian rasio distribusi peserta dengan FKTP (puskesmas, klinik pratama, praktek dokter perorangan)
  • Peningkatan akses layanan (jumlah fasilitas kesehatan yang bekerjasama). FKTP (puskesmas, klinik pratama, praktek dokter perorangan) berjumlah 36.309 dan FKRTL (rumah sakit, klinik utama) berjumlah 2.068
  • Kinerja FKTP terhadap pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan melalui kontrak berbasis komitmen pelayanan.
  • Penambahan manfaat pelayanan kesehatan yang dirasakan masyarakat sudah mencakup pelayanan KB (tubektomi interval) dan pemeriksaan medis dasar di rumah sakit (UGD)
3] Penyesuaian Iuran
  • Iuran Jaminan Kesehatan Peserta PBI Jaminan Kesehatan serta penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebesar Rp 23.000,- per orang/ bulan.
  • Iuran Jaminan Kesehatan bagi PPU (anggota TNI, POLRI, PNS, Pejabat Negara, Pimpinan & anggota DPRD, Pegawai Pemerintah non PNS) sebesar 5% dari gaji per bulan dengan ketentuan 3% dibayar oleh pemberi upah dan 2% dibayar oleh peserta. 
  • Untuk proporsi iuran PPU Badan Usaha Swasta tetap sama dengan sebelumnya yaitu 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1% oleh peserta.
  • Sedangkan iuran untuk Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Peserta Bukan Pekerja, untuk kelas III sebesar Rp 30.000,- , kelas II sebesar Rp 51.000,- , dan kelas I sebesar Rp 81.000,-.
Nah, sesuai dengan peraturan perundangan bahwa maksimal dalam kurun waktu dua tahun Iuran program Jaminan Kesehatan harus dievaluasi. Pembahasan perpres ini dilakukan sejak akhir tahun 2014 lintas  kementrian, baik Kementrian Kesehatan, Kementrian Tenaga Kerja, Kementrian Transmigrasi, Kementrian Keuangan, Kementrian Hukum dan HAM, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), BPJS Kesehatan serta stakeholder terkait lainnya.

Pesan terakhir yang disampaikan oleh Ibu Maya Susanti dan Bapak Wahyu adalah agar kita menjadi pelopor Jaminan Kesehatan Nasional karena dengan bergotong royong akan semakin banyak yang tertolong. Dengan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional, kita juga bisa membantu sesama.
Yuk, daftar Jaminan Kesehatan Nasional.

Posting Komentar

26 Komentar

  1. Iurannya naik ya..semoga layanannya makin baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Ety...semoga ya
      BPJS juga selalu melakukan evaluasi terus

      Hapus
  2. Semoga tambah baik kualitas pelayanannya, berbanding lurus dengan mbayarnya yang tambah naik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...semoga ya, mengingat banyak kejadian yang tidak mengenakkan yang sering dialami peserta BPJS.

      Hapus
  3. Betul karena kasian itu kalau pasien sudah sepuh harus minta rujukan dulu ini itu fotocopy kk, ktp ma kartu bpjs dan pe dokter keluarga belum dateng dokternya atau gak ada, kalau sakitnya jantung bisa2 anfal bahaya, ya semoga ditingkatkan pelayanan dan keramahannya, karena pake bpjs bayar juga cuma sistemnya nyicil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Vita...sekarang kalo peserta tidak mendapatkan hak nya sebagai pasien, bisa ajukan keluhan ke BPJS kok..

      Hapus
  4. Bu maya itu bu bosku dulu mbak waktu masih kerja di Askes KCU semarang. Wah jadi pengen reunian nih sama Askes. Heheheee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah..iyakah? kemarin kenapa nggak datang? hehe

      Hapus
  5. Iurannya naik udah gtu banyak obat yg ga di cover semoga aja pelayanannya jd lebih baik deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi..obat yang di cover biasanya yang generik. Yaah..semoga pelayanannya semakin baik untuk ke depannya :D

      Hapus
  6. intinya, bayar iuran harus ikhlas..niatkan untuk membantu orang lain yg sedang membutuhkan. mudah2an, walau kita sudah membayar...keluarga tetap sehat. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak..lebih seneng kalo sehat terus kaan?

      Hapus
  7. Saya merasa tertolong sekali dengan adanya BPJS. Minggu lalu si sulung opname selama seminggu. Ada sedikit biaya tambahan. Pelayanannya mulai membaik meski menurut saya kurang cepat dan tanggap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ya mbak..BPJS bisa membantu, semoga ke depannya pelayanan BPJS semakin baik

      Hapus
  8. saling menolong ya mbak kalau ikutan BPJS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak...yang berlebih bisa membantu yang kurang.., jadi bergotong royong

      Hapus
  9. iuran naik ya mak.. semoga layanan makin memadai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya naik...semoga dengan naiknya tarif, pelayanannya semakin baik juga :)

      Hapus
  10. Aku in syaa Allah ikhlas kalo naik, namanya juga produk jasa asuransi ya, di mana-mana juga naik, hihii. Semoga layanannya lebih bagus lagi. So far keluargaku terbantu sih dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah..yang begini nih..yang jarang-jarang terjadi. Biasanya kalo ada yg naik, sdh pada emosi ya..hehe
      Padahal dengan ikut ini selain bisa digunakan utk diri sendiri dan keluarga juga bisa membantu orang lain juga lho :)

      Hapus
  11. Iya iuran naik ya mbak Ika, saya baru tahu waktu bayar BPJS untuk orang tua kemarin. Nggak apa-apa sih, yang penting pelayanan tambah baik ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Anjar, iurannya memang naik...semoga diiringi dengan pelayanannya juga yang makin baik ya :)

      Hapus
  12. paling enak jadi pns ya mbak...iurannya dibantu pemerintah :)...setuju naik sih gpp asal pelayanannya juga makin baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pns dan karyawan swasta iurannya dibantu sama pemberi upah mba Ningrum..

      Hapus
  13. Aku masih pake BPJS Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh, mba. Belum ke BPJS berbayar, karena suami punya usaha dan daftar bpjs ketenagakerjaan jg. Jd takut double bayar. Tapi sampe skrg kita ga teredukasi dg bpjs ketenagakerjaan fungsinya gimana :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin cut dek bisa datang ke kantor BPJS, disana boleh bertanya segala macem sampai kita ngerti. Coba deh dek :D

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com