Resep Masakan Warisan Ibu

#Day 9 One Day One Post

Dear Friends,
Apa yang biasanya terhidang di meja makan saat berkumpul dengan keluarga? Coba sebutin deh. Ayam goreng, sambel goreng, gulai, sayur lodeh, mie. Apa lagi? Itu sih sudah maistream ya?
Bicara soal masak, Ibu saya bisa dibilang jagonya dalam urusan ini. Sewaktu masih muda, Ibu sering diminta para tetangga yang sedang punya hajatan untuk masak. Tangan Ibu seolah ada matanya. Bumbu apa yang diambil, ditakar rasanya selalu pas. Makanya kalau Lebaran, adik-adik Ibu yang pulang kampung selalu minta Ibu untuk memasak masakan yang spesial. Ada gulai kepala kambing, rica-rica menthog, opor menthog, gulai daun singkong, lodeh, macem-macem, deh. *masakan berbahaya semua. Hehe

Gara-gara Ibu juga, kami semua jadi suka daging menthog. Padahal tadinya nggak ada yang mau makan daging menthog. Entah bagaimana ceritanya kami semua tertipu waktu itu. Yang kami tahu di meja makan sudah terhidang masakan yang enak sekali. Mirip daging sapi, rasanya pedas manis. Semuanya menikmati masakan itu dengan asyiknya. Tak perlu menunggu waktu lama, masakan Ibu langsung tandas, habis tak bersisa. Senyum puas tersungging di bibir Ibu.
"Nah, akhirnya kalian semua makan menthog," Ibu tertawa. Kontan semua kaget.
"Mosok sih, ini daging menthog? Kok mirip daging sapi?" tanya Om saya.
"Ini kan menthog jantan, dagingnya tebal dan merah mirip daging sapi. Tapi enak, to", tutur Ibu saya.
"Enak. Nggak nyangka kalo daging menthog seenak ini. Besok masakin masakan yang kayak gini lagi, ya."
Ibu hanya tertawa waktu itu. Jadi itulah awalnya keluarga kami jadi penggila daging menthog. Setiap Lebaran bisa dipastikan 5 sampai 6 ekor menthog yang menjadi korban kami. Haha..

Saya sendiri mewarisi resep masakan menthog Ibu. Mulai dari resep rica-rica menthog sampai opor menthog. Ibu sendiri tidak secara khusus mengajari saya. Beliau hanya sering meminta saya mengupas bumbu-bumbu atau memarut kelapa. Akhirnya, saya hafal deh bumbu-bumbunya. Ibu juga membagi trik supaya daging menthog tidak bau amis atau "wengur" (bau khas menthog). Jadi, bagian belakang menthog (istilah Jawanya "brutu") harus di bersihkan dan jangan sampai terkena bagian lainnya. Cuci bersih daging menthog berkali-kali, kemudian bungkus dengan daun pepaya kurang lebih 1 jam. Cuci lagi sampai bersih, daging menthog siap dimasak.

Jadi resep warisan Ibu yang akan saya bagi kali ini adalah Resep Rica-rica Menthog.



Bahan rica-rica menthog
1 ekor menthog, potong kecil-kecil atau sesuai selera
minyak goreng untuk menumis secukupnya
150 ml air matang
5 daun jeruk nipis
1 sendok makan air jeruk nipis

Bahan tumisan :
2 batang serai
8 bawang merah, rajang
1 daun pandan

Bumbu (ditumbuk kasar) :
10 cabai merah, bisa ditambah bagi yang suka pedas
10 cabai rawit merah, bisa ditambah bagi yang suka pedas
6 siung bawang putih
3 cm jahe
Cara Membuat Rica-Rica Menthog :
1. Tumis semua bahan tumisan sampai bawang merah terlihat agak kecoklatan.
2. Tuangan bumbu (dihaluskan kasar) dan daun jeruk kedalam tumisan, tumis sampai harum.
3. Masukkan potongan menthog lalu aduk sekitar 3 menit.
4. Tuangkan air, aduk sebentar, tutup wadah untuk merebus. (saat merebus gunakan api kecil)
5. Tuangkan air jeruk nipis, sesekali aduk.
6. Biarkan sampai mengering.
7. Angkat, hidangkan bersama nasi hangat dan lalapan.

Agak ribet dikit sih...nyiapinnya, tapi sebanding lah dengan rasanya. Dalam sekejap...rica-rica menthog resep warisan Ibu tandas tak bersisa. Eh...sisa ding. Tulangnya...hahaha


Posting Komentar

38 Komentar

  1. Hm... yummy...
    aku baru pernah sekali nyoba menthog, waktu itu budhe nya suami yg rumahnya Nganjuk bawa olahan menthog pas ada acara keluarga di Surabaya. enak ternyata :)

    dibikin rica2 pasti yummy ya Mba.. *ngiler

    BalasHapus
  2. Nymmmm, aku pernah makan di kota Magelang mba, cuma enthok harus sembelih sendiri ya, karena dagingnya nggak ada di pasar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba Nefertite, jarang ada yang jual menthog siap masak..harus beli yang masih hidup dan nyembelih dulu. Tapi malah masih seger dagingnya :D

      Hapus
  3. Ya ampun rica-rica enthog ini kesukaanku juga. Suka banget kalo masak ini trus yang puedeess banget, joss tenan. Kayaknya orang Purworejo pada seneng ini deh. Sayangnya di Jakarta susah nyari enthog, adanya ayam. Pernah bikin dari ayam tapi rasanya kurang sip.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...kan ada rica-rica menthog khas Purworejo ya dek. Emang kayaknya orang Purworejo suka menthog, makanya harganya sekarang mihil bingits :D

      Hapus
  4. Balasan
    1. Menthog bukan bebek mbak...lebih besar dari bebek. Belum pernah dengar ya :D

      Hapus
  5. Menthong itu apa, Mbak? kosakata baru buat saya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menthog bukan menthong mba Airen...hihi orang Madura tahunya bebek ya :D

      Hapus
  6. Kalau dibekasi namanya Enthog. Sejenis bebek tapi lebih pendek bentuknya. Cmiiw. Dan daging enthog bedaaa banget rasanya dengan daging bebek biasa #penggemarbebek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak Alena...daging menthog lebih tebal dari bebek :D

      Hapus
  7. Wah, enak banget ini... Saya juga suka mentog (di saya bilang nya entog/bebek)

    Biasanya dagingnya diiris tipis, cocol pake saus. Gitu aja enak, apalagi dibumbu rica rica ya... Trims infonya ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enak banget Teh.., daging menthog diapain aja enak..hehe

      Hapus
  8. Suka banget sama rica2 menthog.. dulu ada warung favorit yang ajiib banget rica2 menthognya di daerah puspanjolo. Tapi sekarang udah pindah nggak tahu kemana. Nyari2 yang rasanya sama kaya di warung favorit itu belum nemu... dengan senang hati lo mbak kalau dikirimin :D :D Apalagi aku nggak suka masak, butuh banget donatur untuk ngirimin masakan2 enak, hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi..boleh, asal mb Marita kasih aku daging menthognya dulu..:D

      Hapus
  9. Aku belum pernah makan menthog... sepertinya enak tuh.

    BalasHapus
  10. ini sih enaakkkk banget mbak... aku pernah nyoba pas di purworejo kalo gak salah, udah lumayan lamaaa. jd pengen lagi mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe..rica-rica menthog Purworejo memang enak kan. Yuk, kapan ke Purworejo lagi? :D

      Hapus
  11. Aku sekali aja pernah makan menthog, yaitu waktu liburan ke Salatiga... ada sate menthog... katanya sih ini tuh hasil persilangan ayam dan bebek.. jadi dagingnya mirip daging ayam tapi kenyal dan manis seperti menthog... cuma karena aku beli dalam bentuk sate menthog jadi ya kerasa mirip sate ayam sih. Di Jakarta entah deh ada apa nggak. DIsini kayaknya adanya ayam atau bebek. Tapi yang pasti gede-gede sih enak.
    ih.. jadi pingin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe..persilangan ayam sama bebek? yang ada tiktok mb Ade..persilangan itik sama menthog. Jadi kepengen kan? :D

      Hapus
  12. di sini nyebutnya entog, mbak.
    saya seh belum pernah nyoba juga :D

    BalasHapus
  13. Dibungkus daun pepaya supaya empuk ya?
    Hhhmm rica-rica menthog enak sekali dimakan dengan nasi anget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Li..biar empuk dan nggak bau. Enak banget...bisa ngabisin nasi..hehe

      Hapus
  14. Ahhh iya, kapn hr pern beli gule menthog, mirip daging ayam kampung kekenyalan dagingnya

    BalasHapus
  15. Whah..kayak yang di warung warung. Aku makan ini cuma pas main ke tempat simbah idul fitri. Soalnya ibuku krg bisa masak ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi..iya dek Nay..masak menthog ini gampang-gampang susah lho..
      kalo nggak bisa cara masaknya, rasanya pasti kacau..

      Hapus
  16. Jadi kangen ibu :'(

    Betewe, bentar lagi lebaran, mesti nyicil beli menthog. Bilang bapaaakk..:D

    BalasHapus
  17. apa riac-rica itu sama dengan pedesan gak ya?? kalau di cirebon ada yg dikenal dengan pedesan bebek. eh bebek sama gak dg menthok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rica-rica mirip dengan pedesan mb Tira.., menthog itu lebih pendek dan lebih gemuk dari bebek..hehe

      Hapus
  18. Aku belum pernah lah makan menthog kaya bebek gtu x ya mbak dagingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih tebal daging menthog...rasanya juga lebih mak nyus.. :D

      Hapus
  19. pingin nyobain masakannya mbak ika, nanti lebaran ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleeeh...nanti mampir ke rumah ya mbak Lia..;)

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com