Andai Aku Jadi Zarah

Dear Friends,
Meski belakangan ini aktivitas ngeblog sedikit tersendat, tapi saya memaksa diri untuk tetap menulis. Memang saat ini saya sedang dalam situasi yang lumayan riweuh. Tapi sekarang, sedikit demi sedikit saya urai benang kemalasan. Biar terurai dan jadi rajin ngeblog lagi seperti sebelum-sebelumnya *eh emang eykeh rajin ngeblog? Ngelantur to the max kalo ini. :D

Bicara soal tokoh fiksi yang menginspirasi, sebenarnya ada beberapa yang masih membekas dalam ingatan saya. Meski bukan penggila buku-buku sastra tapi saya suka membaca. Ada satu novel karya Dee Lestari yang saya dapat dari doorprize. Partikel. Salah satu novel dari beberapa novel berseri karya Dee yang fenomenal itu. Saya baru punya satu dari beberapa novel berseri itu. haha, iya saya baru baru punya satu. Tapi karya Dee yang lain seperti Perahu Kertas, Filosofi Kopi dan Rectoverso, saya punya kok.  Jangan di ketawain ya..haha. Barangkali ada yang kasihan terus ngirimi saya seri yang lain? Boleeeh banget.

Novel yang belum selesai saya baca
So touching :)
Novel ini sudah berada di tangan saya 7 bulan lalu, tapi hingga sekarang saya belum juga tuntas membacanya. Semoga setelah waktu saya luang, bisa segera menyelesaikannya *eaaa..sok sibuk banget.
Meski baru setengah saya langsung jatuh cinta pada tokoh utama novel Partikel ini, yaitu Zarah. Seorang perempuan yang memiliki kelebihan. Dia bisa memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh orang pada umumnya. Dia termasuk sosok perempuan yang berkarakter kuat, pemberani, berjiwa petualang dan memiliki prinsip yang kuat. Saking teguhnya memegang prinsip, dia bahkan berkonflik dengan Ibunya sendiri.

Membaca karakter dan Saya jadi ingat masa kecil dulu, dimana saya paling suka menjelajahi ladang, menyusuri pematang sawah, berendam di sungai, memanjat pohon kecik yang tingginya bukan main. hanya sekedar main-main sih, tidak seperti Zarah yang dengan detail menggambar penampang daun, menggambar pertumbuhan fungi dan sebagainya. Saya juga tidak seberani Zarah yang dengan berani memasuki Bukit Jambul yang konon angker. Beberapa kali mengalami kejadian yang sedikit menyeramkan, tetap saja nyali saya nggak sebesar si Zarah.

Seandainya saya jadi Zarah, saya ingin sekali mengeksplor sebuah tempat di tepi desa saya. Tempat itu adalah sebuah tanah lapang dan lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Mirip bukit di pinggiran sungai dan dikelilingi oleh sawah. Ada sebuah makam disana. Konon itu adalah makam dari nenek moyang orang desa saya. Siapa tahu disana juga ada semacam portal untuk menuju dunia lain, seperti dunia dibalik Bukit Jambul. Aiih, jadi merinding..haha. 
Seandainya saya jadi Zarah, saya pasti akan bekerja di NatGeo supaya bisa berpetualang keliling dunia dan melakukan penelitian di alam terbuka. Dulu saya ngebet banget pengen bisa tinggal di Swiss, Norwegia atau Irlandia dimana banyak bukit-bukit hijau, padang rumput, hingga gunung es. *ini sih mimpi yang tertunda. Haha. Yang pasti saya harus menyelesaikan novel Partikel ini. Segera. 




Posting Komentar

8 Komentar

  1. Satu lagi mbak Ika, di New Zealand. Saya pernah nonton film tentang negara kecil ini tapi sudah lupa judulnya, sepertinya sih film mandarin modern gitu yang lagi booming tahun 90an. Digambarkan tempatnya indah sekali, yang tampak hanya hamparan bukit, lembah yang hijau dan peternakan yang luas. Ayo kapan-kapan kesana hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iyaa...di New Zealand banyak bukit2 dan peternakan yang luas ya. Ayok lah..semoga dimampukan pergi ke tempat yang kita impikan ya mbak Anjar :D

      Hapus
  2. kalo novelnya sudah selesai dibaca, buat reviewnya dong Mba Ika :)

    BalasHapus
  3. aku uda bacaaaaa, hihi
    aku penasaran ama bukit jambulnya
    terus bayangin emang di sekitar ipb ada bukit jambul ahahhah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi..aku juga, di kampungku ada loh yang mirip-mirip sama bukit jambul :D

      Hapus
  4. Belum baca Mbak. Tapi sepintas dari tulisan di atas sepertinya tokoh Zarah ini menarik...

    BalasHapus
  5. Belum baca Mbak. Tapi sepintas dari tulisan di atas sepertinya tokoh Zarah ini menarik...

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com