Review Film : Untuk Angeline


Dear Friends,
Sejak awal mendengar film Untuk Angeline ini akan dibuat, saya sudah berjanji pada diri sendiri untuk menontonnya. Apalagi film yang diadaptasi dari peristiwa pembunuhan gadis cilik bernama Angeline sangat menyita perhatian masyarakat saat itu. Betapa saya saat itu juga ikut mengutuk pelaku yang demikian tega menyiksa Angeline hingga meninggal secara mengenaskan. Pelakunya kini telah dijebloskan ke dalam penjara, bahkan sepertinya persidangannya masih berlanjut hingga kini.

Akhirnya penantian saya terjawab sudah. Senin (25/7/2016) kemarin saya dan beberapa teman Kopiers Semarang diantaranya mbak Wati, Tina, Arina serta mbak Susi dan mas Indra yang jauh-jauh datang dari Jepara berkesempatan nonton bareng film Untuk Angeline.

review-film-untuk-angeline
photo by Arina Mabruroh
Bermula dari kesulitan yang dialami oleh pasangan Santo (Teuku Rifnu Wikana) dan Samidah (Kinaryosih) yang dengan terpaksa menyerahkan bayinya yang baru saja dilahirkan kepada pasangan John (Hans De Kraker) dan Terry (Roweina) karena tak mampu membayar biaya rumah sakit. Meski berat hati mereka terpaksa merelakan anaknya untuk di adopsi oleh John dan Terry. Oleh John bayi perempuan cantik itu diberi nama Angeline yang berarti malaikat. Santo dan Samidah baru boleh menemui anaknya ketika Angeline berusia 18 tahun.

Hingga usia 5 tahun, Angeline mendapatkan kasih sayang yang begitu besar dari Ayah angkatnya John. Melihat suaminya begitu menyayangi Angeline melebihi Kevin anaknya, sifat Terry  jadi berubah. Timbul rasa tidak suka dan penyesalan telah mengadopsi Angeline. Suatu hari, terjadi pertengkaran yang hebat antara John dan Terry yang menyebabkan John terkena serangan jantung dan meninggal. Sejak itulah hidup Angeline berubah. Hari-harinya yang dulu penuh keceriaan berubah menjadi kesedihan. Hampir setiap hari Angeline mengalami siksaan dan tidak mendapatkan perlakuan yang layak. Untunglah teman-teman, Guru dan asisten rumah tangga di rumah Terry baik dan sering membantu Angeline.

Sedangkan di Jakarta, Samidah ibu kandung Angeline selalu dibayang-bayangi dosa masa lalu karena tak bisa mengasuh dan merawat Angeline memutuskan pulang ke Denpasar untuk mencari Angeline. Samidah terkejut bukan kepalang ketika menemukan Santo suaminya telah menikah lagi dengan perempuan lain. Amarahnya memuncak. Samidah merasa disakiti untuk kedua kalinya oleh Santo. Pertama ketika harus melepaskan Angeline, yang kedua karena ketidaksetiaan Santo.

Suatu hari Samidah menemukan selebaran berita tentang hilangnya gadis cilik bernama Angeline. Firasatnya mengatakan bahwa gadis cilik yang hilang itu adalah Angeline anaknya. Ada setitik harap dalam diri Samidah bahwa dia bisa bertemu dan berkumpul dengan Angeline. Namun sayang, harapan itu sirna. betapa hancur hati Samidah yang hanya mendapati tubuh dingin anaknya di kamar mayat. Dengan hati terluka, Samidah hanya bisa menanti kepastian hukuman bagi pembunuh Angeline anaknya.

review-film-untuk-angeline
Photo by Hidayah Sulistyowati
Film yang disutradarai Jito Banyu  ini begitu menyentuh. Hampir sepanjang film saya tak henti menyusut air mata yang mengalir di pipi saya. Saya yakin penonton lainpun mengalami hal yang sama. Saya jadi teringat anak-anak saya. Tiba-tiba saya ingin memeluk mereka erat-erat.

Film Untuk Angeline ini sarat pesan mendalam, terutama pesan terhadap hak-hak anak akan perlindungan dan kasih sayang. Film ini hadir sebagai wujud keprihatinan atas kejadian yang menimpa Angeline. Selain itu film ini juga mengajak masyarakat untuk lebih aware terhadap permasalahan sosial di lingkungan sekitarnya, terutama masalah anak. Jangan sampai kita kecolongan seperti kasus kematian Angeline. Jangan sampai ada kejadian-kejadian lain yang menyebabkan anak-anak menjadi korban.

Para pemain Film Untuk Angeline




Posting Komentar

30 Komentar

  1. Pada nangis ngga mbaa pas nonton ini?

    BalasHapus
  2. Sedih mengharu biru kayanya ya mbak ika

    BalasHapus
  3. Lihat berita aja saya bisa sampe nangis, apalagi dibuat film gini ya. Runut cerita Angel disorot, rasanya ga bakalan bisa tahan ga nangis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti mbak Alena nangis deh kalo nonton. Beneran bikin baper

      Hapus
  4. Emak saya dulu juga diadopsi orang dan mendapat perlakuan tidak baik. Itu aja danger ceritanya sudah berkaca-kaca, apalagi kalau sampai lihat filmnya Angeline pasti ga bakalan bisa tahan air mata. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya kah...turut prihatin ya mbak Tarry. Jadi ikut sedih dengernya :(

      Hapus
  5. Kerudungnya udah kering kan mbaaakkkk, hihiii
    Aku nangisnya pas Ni Luh menatap hujan yang turun. Tapi nggak sampai berderai deh air mataku, nyangkut di tenggorokan, malah sakit rasanya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah kering sih..hehe. Aku juga nangis pas itu, kayaknya Ni Luh punya firasat buruk kalo Angeline sudah meninggal ya :(

      Hapus
  6. aku pnasaran ama actingnya rowiena nih mb itaaa

    BalasHapus
  7. dulu kasus hilangnya Angeline heboh banget yah Mba Ika dan sungguh menggemparkan saat gadis kecil itu ditemukan tewas di kandang ayam di belakang rumahnya, hiks :'(

    jadi penasaran pengen nonton filmnya nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Ira. Alasan utama aku pengen nonton ya karena kasus Angeline itu...kasiaaan. Nonton aja mbak Ira, dijamin bakalan bercucuran air mata :(

      Hapus
  8. Terus endingnya siapa ternyata yg bunuh angeline mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meski nggak diliatin tersangkanya di persidangan, tapi sudah bisa ditebak sih..ibu angkatnya yang bunuh

      Hapus
  9. Aduh, aku nggak sanggup lihat filmnya mbak aku sudah pernah baca sedikit tentang riwayat hidup Angeline ini. Menyeknya aku :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe...aku juga sebenarnya, tapi penasaran pengen banget liat filmnya si..

      Hapus
  10. Mbaca review Mba Ika jadi keingetan lagi kisah Angeline :'))

    Ini filmnya sama dengan kisah nyatanya Mba? Maksudnya tentang penyebab kematian Angeline? Beruntungnya Mba Ika bisa nonton. Aku harus nunggu tayang di TV keknya. Nggak ada bioskop di sini T.T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini film yang diadaptasi dari kasus Angeline, cuma penyebab kematiannya aja yang kayaknya beda. Yo wes tunggu tayang di TV aja...hehe

      Hapus
  11. Hiaaaaaaa aku jd penasaran pengen nonton jugaaaaaaa... Ih kalian seru abezzzz

    BalasHapus
  12. baca yasiin untuk Angeline yuuuk teman2. Ya Allah menyebut nama Angeline saja tak kuat menahan tangis :-(

    BalasHapus
  13. Pengen juga nonton fil Untuk Angelineini, tapi mungkin sekrang udah nggak tayang kali ya mba? Salam kenal mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya masih ada kok, mbak. Salam kenal juga :)

      Hapus
  14. Penasaran tp kok kayane ga tegel aku.. Atiku mesti luluh lantak nek wis ngomongke anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mi, pasti dirimu ga kuat nonton ini..aku aja nangis terus, hehe

      Hapus
  15. idem sm mbk ipeh alena, ngikutin kasusnya aja dlu daku sh mbrebes mili mbk ika, kalau nonton filmnya, udh gk mili lg deh kayaknya, tp mberebes banjir. huaaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha..Muma bisa aja, tapi bisa jadi sih. Soalnya beneran...bikin hati kita luluh lantak karena kasian

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com