Lunpia Cik Me Me, Ikon Kuliner Kota Semarang

Dear Friends,

Lunpia Cik Me Me, Ikon Kuliner Kota Semarang.  Semarang dikenal masyarakat luas sebagai kota lunpia. Kita bisa menemukan banyak sekali penjual lunpia di beberapa sudut kota Semarang. Mulai dari yang menggunakan gerobak hingga penjual yang sudah memiliki tempat permanen. Tak heran lunpia jadi salah satu kuliner khas yang paling dicari oleh orang-orang yang sedang berkunjung di kota Semarang.
Awalnya saya nggak begitu suka lunpia karena aromanya yang pesing. Kata suami saya yang asli Semarang, aromanya itu berasal dari rebung yang jadi bahan utama isian lunpia. Makanya saya tuh jarang banget makan lunpia.

Dokpri : Menikmati Lunpia favorit

Tapi sekarang jangan ditanya deh, seberapa sering saya makan lunpia. Apalagi sejak tahu ada lunpia yang sama sekali nggak ada aroma pesingnya.  Emang ada, lunpia yang nggak ada aroma pesingnya? 

Ada dong. 

Kalian musti datang ke Lunpia Cik Me Me untuk membuktikannya. Disana kalian akan menemukan lunpia dengan 6 varian rasa yang bisa dipilih. Ada rasa original (ini berisi rebung, udang, telur dan daging ayam), fish kakap (ikan kakap), crab (kepiting), raja nusantara (jamur), kajamu (kambing) dan plain yang hanya berisi rebung saja untuk para vegetarian. Lunpia dengan 6 pilihan rasa ini hanya ada di Lunpia Cik Me Me, loh.

Baca juga : Inovasi 6 Cita Rasa Nusantara Lunpia Delight

Dokpri : Lunpia Raja Nusantara favorit saya

Kalo kalian mencari lunpia halal saya pasti bakalan merekomendasikan Lunpia Cik Me Me, karena lunpia Cik Me Me sudah bersertifikasi Halal dari MUI. Menurut saya ini sebuah langkah bijak dari Cik Me Me mengingat sebagian besar masyarakat kita mayoritas muslim. Meskipun proses menuju sertifikasi Halal memerlukan proses yang cukup lama tetapi Cik Me Me tetap berkomitmen untuk memberikan rasa tenang pada konsumennya yang mayoritas muslim. Nggak cuma isian lunpianya saja yang harus melalui pengecekan MUI tetapi juga semua bahan bakunya.
Lunpia Cik Me Me ini jadi pelopor produsen lunpia bersertifikasi halal, loh. Makanya saya juga nggak khawatir merekomendasikannya kepada teman-teman atau saudara-saudara yang kepengen makan lunpia halal.

Dokpri : Suasana gerai Lunpia Cik Me Me
Lunpia Delight Kini Berganti Menjadi Lunpia Cik Me Me

Saya mengenal Lunpia Cik Me Me saat masih bernama Lunpia Delight. Saat itu Cik Me Me mendapatkan penghargaan dari LEPRID berkat inovasinya menciptakan varian rasa lunpia. Setelah hampir 3 tahun berlalu, Lunpia Cik Me Me mengalami perubahan nama dari Lunpia Delight menjadi Lunpia Cik Me Me. 

Mengapa namanya berubah?

Tepat saat Lunpia Delight berusia setahun tanggal 20 Februai 2015 lalu, Bapak Drs. Adi Trihananto, MSi selaku Setda Kota Semarang mempertanyakan mengapa lunpia sebagai kuliner lokal memakai nama asing. Tentunya tidak selaras dengan dengan identitas citra buadaya nusantara. Lalu beliau menyarankan agar lunpia sebagai kuliner tradisional menggunakan nama lokal yang mencirikan tradisi dan budaya lokal. Saran tersebut akhirnya mendapat perhatian serius dari manajemen Lunpia Delight. 

Secara terencana dan sistematis logo Lunpia Delight mulai menyisipkan nama Cik Me Me. Logonya kini berfokus pada nama Cik Me Me namun tetap menyertakan tulisan "Delight" diatasnya. Logo yang semula bermakna "Lunpia yang Menyenangkan" kini berubah menjadi "Lunpia Menyenangkan milik Cik Me Me". Kini saat memasuki usia 4 tahun, dengan penuh rasa percaya diri nama Lunpia Delight berubah nama menjadi Lunpia Cik Me Me. Meski telah berganti nama, namun kita nggak perlu khawatir, kualitas dan rasa Lunpia Cik Me Me tetap sama seperti yang dulu. Tetap istimewa.

Logo baru Lunpia Cik Me Me

Tanggal 6 Januari 2018 kemarin, saya dan beberapa teman blogger diundang ke gerai Lunpia Cik Me Me di jalan Gajahmada. Kedatangan kami disambut oleh Cik Me Me sendiri. Selain diundang untuk icip-icip 6 varian rasa Lunpia Cik Me ME, dalam kesempatan itu Cik Me Me juga menceritakan perjalanan panjang bisnis lunpia nya. Seperti yang kita ketahui, Cik Me Me adalah putri dari master chef Tan Yok Tjay yang merupakan keturunan asli dinasti ke IV lunpia Semarang yang juga keturunan generasi ke II lunpia Mataram.

Foto milik Mas Jo : Serius mendengarkan cerita Cik Me Me

Selain berkisah mengenai silsilah keluarganya yang merupakan pelopor lunpia di Semarang. Cik Me Me juga berbagi rahasia mengenai lunpia nya yang tidak beraroma pesing seperti lunpia lainnya. Untuk menyajikan lunpia yang berkualitas ternyata harus melalui proses yang cukup panjang. Mulai dari pemilihan bahan bakunya, bumbu-bumbu hingga lama memasaknya yang menjadikan Lunpia Cik Me Me memiliki rasa yang istimewa. Semua ini masih ditangani langsung oleh Cik Me Me.

Foto milik Mas Jo : Cik Me Me menunjukkan sertifikat dan penghargaan dari berbagai pihak

Seiring berjalannya waktu, gerai Lunpia Cik Me Me pun mengalami perubahan. Kini pelanggan Lunpia Cik Me Me juga bisa menikmati makan lunpia di lantai dua. Kadang kalo sedang musim liburan, banyak yang nggak kebagian tempat untuk menikmati lunpia secara langsung di gerainya. Di lantai dua juga terdapat area playground yang bisa digunakan anak-anak bermain. Jadi kita bisa menikmati lunpia dengan tenang sementara anak-anak bermain.

Dokpri : Area Playground

Selain playground, Lunpia Cik Me Me juga menyediakan meeting room dengan kapasitas hingga 20 orang yang memiliki fasilitas termasuk proyektor.  Bisa nih bikin gathering atau meeting di sini dengan minimal pemesanan untuk 15 orang. Dengan hanya memesan makanan dan minuman senilai 50 ribu rupiah kita sudah bisa menikmati fasilitas meeting room selama 3 jam.

Dokpri : Meeting room

Oh iya, Lunpia Cik Me Me sekarang juga membuka gerai di Bandara A. Yani, loh. Jadi, kalo kita mau bawa lunpia buat oleh-oleh nggak perlu jauh-jauh belinya. Lunpia Cik Me Me juga bisa dipesan melalui Go Food atau bisa juga memanfaatkan fasilitas free delivery nya. di nomor di .

Kalo kalian lagi di Semarang dan pengen menikmati lunpia yang enak, halal dan memiliki banyak varian rasa, mampir ke Lunpia Cik Me Me aja.

Lunpia Cik Me Me
Jl. Gajahmada 107 Semarang
Jam operasional : 05.00-22.00 WIB
Free Delivery : (024) 3511006 / 3511007

Posting Komentar

32 Komentar

  1. Sejak delight sampe cik meme aku belum pernah maem. Mbukyao diajak maem di situ to mbaa.. Kayane enak bianget. Apalagi ga pesing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo Mi, kalo ke Semarang tak traktir makan lunpia di Cik Me Me. Beneran

      Hapus
  2. Pingin deh nyobain lunpia cik me me, tapi cuma ada di semarang ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Nis...baru ada di Semarang aja. Ayo kapan main ke Semarang, aku ajakin ke Lunpia Cik Me Me

      Hapus
  3. Senangnya kalau bisa mencicipi lumpia langsung di semarang mba. Aku belum terwujud nih. pAdahal pas ke Kudus dan melewati semarang, eh tak pernah mampir. Doakan ya bisa incip langsung. Kebayang lezatnyaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mbak Lida mampir Semarang, bisa aku anterin ke Lunpia Cik Me Me dan makan langsung di sana

      Hapus
  4. Nanti kalo reuni kecil2an bisa numpang di sini. Murah cuma bayar 50ribu ya, fasilitas komplit

    BalasHapus
  5. Lunpia Cik Me Me buka cabang di Jabodetabek, dong. Saya penasaran ma rasanya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...nanti aku bisikin Cik Me me nya supayan buka di Jabodetabek ya Ma Chi :D

      Hapus
  6. Lunpia Fish Kakapnya enak. :)

    BalasHapus
  7. Go foodin aja ya nih, kalau mau mesen lunpia

    BalasHapus
  8. Wah ada Playground nya ya anteng wes baby K kalo diajak kemari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, kalo mau makan di tempat di lantai atas aja...baby K bisa main di sana

      Hapus
  9. Dulu gak suka lunpia coz bau pesing, tapi setelah mencipipi lunpia cik meme jadi suka lunpia, wah sama aku juga suka raja nusantara rasanya 😊

    BalasHapus
  10. Mbak harga Lunpianya berapaan, ini kalau dibawa pulang bisa tahan berapa jam ya? Saya suka Lumpia (di Surabaya nyebutnya gitu :D) mau isi apapun selama ada daun bawangnya saya anggap enaak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harganya mulai 12 ribuan mak Yun, bisa bawa yang udah digoreng, tahan 24 jam loh
      Ini juga pake daun bawang Mak, hihi

      Hapus
  11. Wuah, ada playground-nya. Cocok nih bawa Ai ke sini. Bundanya bisa puas maem lunpia. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb Nita, nggak khawatir bawa baby Ai kesini karena ada playground nya, pasti nggak jadi rewel..hehe

      Hapus
  12. Aku dulu juga underestimate lunpia generasi baru,, sejak kecil selalu makan lunpia gang lombok yang legendaris, pas mulai gedhe & punya tamu sendiri di kota Semarang mulai nyobain lunpia mbak Lien yang legend juga, kalo bawain oleh-oleh keluar kota selalu beli di Lunpia Mataram. Nah, pas ketemu Lunpia Cik Meme ternyata rasanya nggak kalah legend dan enaaaaakkkkkk. Suka deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga, pertama kali nyobain lunpia itu lunpia gang lombok. Ternyata sekarang ada lunpia yang nggak kalah enaknya ya..

      Hapus
  13. Lunpia dimakan sama cabe ijo, uhh enaknyaaa. Sayang tokonya gak buka di Jakarta yah.. Jd cuma bisa ngebayangin aja nih, gak bs ikutan icip-icip. Hehehe.

    Cheers,
    Dee - heydeerahma.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga nanti ada yang buka gerai lunpia di Jakarta ya mbak...biar bisa menuntaskan rasa penasarannya..hihi

      Hapus
  14. Sewaktu ke Semarang belum tahu ada lunpia ini. Noted deh! Pengen nyicip lunpia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan-kapan kalo pas ke Semarang lagi, nyobain lunpia Cik Me Me ya mbak

      Hapus
  15. Mbak, isuk-isuk kok wis mengin-mengin i sih.
    (salahmu Win, dolan mrene isuk-isuk rung sarapan meneh)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com