Kekuatan Media Sosial di Masa Pandemi



Dear friends,

Media sosial sudah tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Sekarang siapa sih yang nggak punya media sosial? Bahkan mulai dari anak kecil hingga lanjut usia pun memiliki setidaknya satu media sosial. Media sosial sudah menjadi bagian dari hidup kita semua. 

Nggak peduli apapun merk gadgetnya, hampir semua orang pasti punya setidaknya satu dalam satu rumah. Berbagai kemudahan untuk mengakses media sosial semudah membalik telapak tangan, asalkan ada kuota. 

The Power of Social Media

Bisa dibilang pengaruh media sosial besar sekali di masa sekarang ini. Ingat nggak saat awal-awal pandemi, banyak sekali masyarakat yang terdampak. Banyak yang kehilangan pekerjaan, banyak yang usahanya bangkrut. Lalu, apa hubungannya dengan kekuatan media sosial? 

Kalian tentunya masih ingat, ketika seseorang mengunggah sebuah foto yang menunjukkan pagar rumah seseorang dipenuhi dengan plastik-plastik yang berisi sembako yang boleh diambil siapapun yang membutuhkan? Berkat "the power of social media" tindakan yang dilakukan seseorang itu menjadi sebuah gerakan yang muncul di berbagai kota lain. Aksi tersebut menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk melakukan hal yang sama. Banyak warga yang mengaku sangat terbantu akan gerakan berbagi tersebut.


Selain aksi berbagi bahan makanan, ada juga yang berbagi ilmu tentang bagaimana beternak dan bercocok tanam selama di rumah saja. Hasilnya bisa memacu warga agar bisa memiliki ketahanan pangan  di masa pandemi ini. 

Memang sih, media sosial itu bak pisau bermata dua, bisa dimanfaatkan secara positif maupun negatif. Semenjak bekerja di bidang digital creatif, saya mulai berhati-hati dan berusaha untuk bijak dalam bermedia sosial. Setidaknya apa yang saya share bisa membawa manfaat bagi orang banyak. 

Media sosial adalah salah satu sumber penghasilan saya. Sudah hampir sepuluh tahun ini saya mencari penghasilan dari media sosial. Lalu, apakah pandemi berdampak bagi pekerja digital creatif seperti saya? Tentu saja. Pekerjaan saya di dunia offline maupun online berkurang meski tidak terlalu signifikan. Masih ada beberapa pekerjaan yang tetap bisa saya kerjakan meski lebih sedikit daripada sebelum pandemi. 

Untuk menambah penghasilan saya pun mencoba peruntungan dengan menjual makanan secara online. Saya membuat kue dan beberapa makanan siap santap. Alhamdulillah, berkat media sosial, banyak teman-teman yang membeli dan bahkan order beberapa kali. Hasilnya bisa buat nambah-nambah uang belanja. Alhamdulillah. 

Media Sosial sebagai Sarana Mencari Hiburan

Tak bisa dipungkiri, ada rasa bosan yang menghinggapi ketika di masa pandemi kita hanya bisa di rumah saja. Yang basanya bisa mencari hiburan ke bioskop, ke mall jadi nggak bisa karena harus tetap di rumah aja. Salah satu cara mengatasinya adalah mencari rekomendasi, film atau tontonan apa yang bisa dilihat di rumah aja. Kemana lagi kita cari tahu kalo nggak di media sosial?

Sarana Menangkal Kabar Hoax

Salah satu dampak negatif dari media sosial adalah merebaknya berita hoax. Media sosial merupakan sarana mudah bagi oknum tak bertanggungjawab untuk menyebar berita hoax. Banyak masyarakat yang terpancing  akan adanya kabar hoax yang belum jelas kebenarannya. Saya jadi ingat kata-kata mba Agnes Mo yang memberikan pesan terkait kabar hoax. "Jarimu tidak boleh lebih cepat daripada otakmu", artinya kita harus berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Saring sebelum sharing berita-berita yang nggak jelas sumbernya dan yang nggak jelas kebenarannya. 

Baca situs berita online yang tepercaya, seperti Indozone. Indozone termasuk penyedia informasi yang selalu update tiap jam nya. Jadi, kita nggak bakal ketinggalan informasi kalo baca berita di Indozone. Sumber beritanya jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga kita nggak usah kuatir terhadap kabar hoax. Jika ada kabar hoax, maka tangkal dengan cara sharing informasi yang jelas kebenarannya melalui media sosial kalian. Hal itu akan sangat membantu masyarakat agar tidak begitu saja percaya akan berita hoax. 

Nah, teman-teman percaya kan betapa kuatnya pengaruh media sosial kita. Media sosial ibarat rumah yang harus selalu dijaga keamanan dan keindahannya. Apa yang kita tampilkan di media sosial kita, itulah jati diri kita. Jadi, bijak-bijak lah dalam bermedia sosial. Pergunakan media sosialmu sebagai sarana menebar ilmu, menebar kebaikan serta kebermanfaatan bagi orang banyak. 

Sebarkan kabar baik, yang tak hanya bisa membawa dampak positif bagi masyarakat tetapi juga buat kalian sendiri. 



Posting Komentar

0 Komentar