Dry Socket Usai Cabut Gigi

Dear Friends,
Dry Socket Usai Cabut Gigi. Beberapa waktu yang lalu, gigi saya bermasalah lagi *semacam ngomongin mesin atau apa..hehe. Menyiksa banget. Sudah lumayan lama sih sebenarnya, tapi sakitnya hilang kemudian muncul lagi, hilang muncul lagi. Begitu terus. Adik saya sampai curiga, jangan-jangan saya hamil lagi. Pasalnya sakit gigi saya selalu muncul ketika saya hamil. Tapi saya nggak hamil, suwer deh!!
Nah, ketika sakit gigi muncul saya beri obat atau kumur dengan air garam pasti hilang nyerinya. Tapi ternyata kali ini agak bandel sakitnya. Nyerinya nggak hilang-hilang, malah menjalar ke kepala dan mata. Kepala saya jadi sering sakit dan mata kanan saya kabur, burem semacam ada bulatan di tengah mata. Parah, kan? 
Daripada makin tersiksa, terpaksa...sekali lagi terpaksa saya beranikan diri untuk pergi ke Rumah Sakit. Bukan saya yang memberanikan diri juga sih, lebih tepatnya karena suami yang memaksa saya. Mungkin dia sudah tak tahan melihat saya meringis kesakitan. Hehe.

dok.pri. Deg-degan di depan klinik gigi
Setelah antri beberapa saat, akhirnya tibalah saatnya gigi saya di eksekusi. Setelah berkonsultasi dengan Dokter, akhirnya diputuskan kalau gigi saya harus diangkat atau dicabut. Berita buruknya, karena gigi saya patah dan patahannya masuk ke dalam gusi (ini yang membuat sakit kepala dan sakit mata) maka tindakan yang harus dilakukan adalah operasi gigi. Uppss...NO... *udah horor membayangkan alat-alat operasinya. 

credit. Ruang Klinik Gigi
"Dok, please nanti dikasih bius ya....saya nggak tahan sakit," pinta saya sambil meringis.
"Ya iyalah mbak, kalo nggak di bius nanti bisa pingsan mbaknya. Bisa-bisa malah ke UGD," yang jawab asistennya sambil tertawa.
"Siap, ya. Tolong dibuka mulutnya,"kata Dokter. 
Saya membuka mulut sambil merem. Takut lihat alat-alatnya yang mirip peralatan bengkel itu.
Setelah bius bekerja, saya cuma bisa merasakan tangan Dokter  mengutak-atik gigi saya. Nggak terasa sakit memang *tunggu aja kalo efek biusnya hilang, rasain deh. Kurang lebih setengah jam, gigi sayapun lepas meninggalkan mulut saya. Goodbye gigi..*lebay mode on. Gigi geraham kanan atas dan gigi geraham kiri bawah akhirnya dicabut. Akhirnya hampir seharian saya memakai tampon untuk menutupi luka di geraham atas dan bawah. Bayangkan...pipi kanan dan kiri seperti sedang ngemut pentol bakso. Haha..

Setelah gigi beres, penderitaan belum berakhir karena harus nunggu obat. Rasanya pengen deh, gegoleran di kursi panjang ruang tunggu rumah sakit itu. Lamaaaa...nian nunggu obatnya. Biarpun cuma 15 menit tapi kalau kondisi sedang seperti ini, rasanya tersiksa sekali. 
Sesampainya di rumah, efek bius sudah mulai hilang. Rasa nyeri di gusi mulai terasa. Suami menyuruh saya untuk makan dan minum obat. Waduh...bukan main rasanya. Mau ngunyah nggak bisa. Akhirnya, demi bisa minum obat saya paksa makan meski beberapa suap. Setelah minum obat, rasa nyeri berangsur hilang, tapi mulut masih susah untuk bergerak. Tapi obat itu cukup efektif mengusir rasa nyeri yang tiba-tiba muncul. Nyatanya keesokan harinya saya bisa datang ke sebuah acara. Bahkan bisa makan dimsum dan bubur dengan enak. Hehe..

credit. Nyeri setelah cabut gigi
Beberapa hari setelah operasi cabut gigi itu, entah kenapa rasa nyeri muncul lagi. Kali ini nyerinya bukan main, hampir-hampir saya tidak bisa menahannya. Akhirnya saya googling, dan menemukan jawabannya. Ternyata rasa nyeri pada gusi yang luka akibat cabut gigi itu adalah Dry Socket (alveolar osteitis) yaitu suatu kondisi yang menyakitkan yang dapat terjadi akibat dari pencabutan gigi permanen. Dry socket terjadi ketika bekuan darah di lokasi bekas pencabutan gigi telah lepas sebelum luka telah sembuh. Rasa sakit tersebut berasal dari tulang pendukung dan saraf yang terlibat. Dry socket adalah komplikasi yang paling umum pasca pencabutan gigi, seperti pengambilan gigi geraham bungsu yang terkena dampak. Jika terjadi dry socket, nyeri biasanya mulai 1-3 hari setelah pencabutan. 

Gejala Dry Socket bisa terlihat apabila :
  • Sakit parah dalam beberapa hari setelah pencabutan gigi
  • Hilangnya sebagian atau seluruh bekuan darah di lokasi bekas pencabutan gigi
  • Terlihat tulang dalam daerah bekas pencabutan gigi
  • Nyeri yang terpancar dari mata, kulit telinga atau leher pada sisi yang sama dari wajah setelah pencabutan
  • Rasa yang tidak menyenangkan dari mulut
  • Bau busuk yang keluar dari mulut
  • Pembengkakan daerah kelenjar getah bening di bagian rahang atau leher
Nah, pengobatan dry socket bisa dilakukan dengan cara :
  • Pembersihan daerah pencabutan
  • Dressing dengan bahan yang mengandung obat
  • Pemberian obat nyeri
  • Perawatan diri
Untuk mengurangi infeksi, hari kedua setelah pencabutan gigi disarankan untuk berkumur dengan air garam. Ini memperkecil kemungkinan terjadinya infeksi berkelanjutan pada gusi. Kemudian, makan makanan yang ringan dan dingin seperti yoghurt dan es krim. Waah, ini yang saya suka.

Pengalaman sakit gigi yang berat seperti ini baru kali ini saya rasakan. Duh, nggak lagi-lagi Dry socket usai cabut gigi. Bakalan lebih rajin dan lebih concern untuk merawat gigi. Bukan cuma gigi saya aja sih, gigi anak-anak juga.
Semoga pengalaman saya ini bermanfaat, ya.


Posting Komentar

18 Komentar

  1. saya pernah cabut gigi geraham di rumah sakit, pake bpjs.. belum aku tulis di blog pengalamanku.. gigiku udah banyak yang ompong mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang gigiku berkurang dua mba Noorma..hihi, berasa nenek-nenek... :p

      Hapus
  2. senengnya terdampar di sini mbak soalnya rencananya sih aku jg mau cabut gigi, cm maju mundur ngilu bayangin sakitnya, btw pas disuntik bius,itu sakit gk mbk ?,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biusnya nggak di suntikkan kok Muma...tapi seperti disiramkan di gusi sama giginya gitu...

      Hapus
  3. Ke dokter gigi pernah, tapi cuma nambal dan bershkan karang gigi. Kalau untuk cabut gigi, angkat tangan deh. Wong liat jarum suntik aja rasanya mules dan mau pingsan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha..mb Anisa, kemarin aku udah maju mundur cantik...tapi apa daya, daripada sakitnya makin menyiksa... :p

      Hapus
  4. duhh ga kebayang pesti jadi ga konsen ngapa ngapain kalo urusannya udah ke gigi yang berhubungan dengan syaraf

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ho oh bener dek, makanya beberapa hari yang lalu aku nggak bisa nulis apa-apa selain nulis komen...hihi

      Hapus
  5. Diuuhh mbaca postingan ini sambil mbayangin nyeri yg kau rasakan mbak...
    Memang sakit gigi itu sungguh menjengkelkan ya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Muna...tapi pas ke Grand Candi itu pas nggak nyeri, makanya aku bisa makan dimsum...hehehe

      Hapus
  6. punya masalah sm gigi emg ngga enak bgt, makan ngga enaaak, sulit menikmati jadinya. pengalaman ku gitu. huhuu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb Noe...apalagi kemrin aku kena dry socket akibat ops. gigi kemarin...uuh nyerinya ampuun deh. Nggak lagi-lagi...hehe

      Hapus
  7. wiihh serem ya mbak, dulu aja aku pernah cabut kawat bekas behel yg udah ketanam di gusi sakitnya minta ampun sampai dokternya bilang kalo sakit suruh langsung teriak atau angkat tangan karena kasus saya langka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...padahal gigiku sudah lama patahnya...kebetulan pas pula posisinya geraham kanan atas dan geraham kiri bawah. Tapi hal positive nya ini jadi bikin aku rajin ngerawat gigi deh..

      Hapus
  8. ya alloohhh mba.. sakit banget sich mba.. gak kuat bacanya , ngiluuu.. smoga sehat2 ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...sakiiit dan nyeriii mb Desi..alhamdulillah sudah baikan kok sekarang :)

      Hapus
  9. Maaf bunda...aku juga sekarang lagi ngalamin dry socket...apa ini akan sembuh dengan sendiri nya?sama berapa lama dari cabut gigi ke penyembuhan nya...sampai betul betul ga merasakan sakit lagi ...ini hari ke lima saya

    BalasHapus
  10. Mbak, sakit kepala tidak ketika dry socket? Berapa lama kira2 nyut nyut di area kepala dan mata ya?

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com