"Saya sudah di Luwuk sekarang,"tutur sahabat saya melalui ponselnya.
"Luwuk? daerah mana, tuh?" tanya saya.
"K island. Sulawesi. Lebih tepatnya di Sulawesi Tengah," jawabnya singkat.
"Kenapa musti pindah ke tempat yang jauh, sih?" tanya saya penuh selidik.
"Hei, Luwuk itu masih ada di Indonesia. Nggak sejauh jarak dari Jawa ke Zimbabwe,"selorohnya.
Lalu saya membayangkan sebuah kota yang sering ditayangkan di berita-berita televisi karena situasi yang kurang kondusif di beberapa kota di sana.
"Jangan membayangkan yang tidak-tidak," katanya, seolah tahu apa yang ada dalam bayangan saya. "Banggai itu punya apa yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya," lanjutnya.
Saya penasaran dengan kata-katanya. Ada apa sih di Banggai? Apa istimewanya kota Banggai?
Demi membuktikan ucapannya, sejak itu sahabat saya rajin mengirimi foto-foto yang menggambarkan bagaimana istimewanya Banggai. Dia rupanya paham betul bagaimana memuaskan rasa penasaran saya terhadap Banggai. Kadang dia ceritakan bagaimana asyiknya jogging di sepanjang pantai Kilo Lima, petualangannya menuju Pulau Tinalapu hingga jauhnya perjalanan menuju Pulau Dua. Bahkan pernah tiba-tiba mengirimkan fotonya ketika sedang berada di bukit Tuntungan yang mirip dengan bukit teletubbies.
Lalu saya mulai jatuh cinta. Saya mulai jatuh cinta pada Banggai dan mulai bermimpi untuk bisa ke sana. Ratusan kertas "post it" bertuliskan Luwuk Banggai tertempel di papan wish list saya.
Ada beberapa tempat yang sangat ingin saya datangi, suatu saat jika saya bisa mewujudkan impian saya di Banggai. Saya bahkan sudah meminta sahabat saya untuk mengantar ke beberapa tempat ini.
Pantai Kilo Lima
Kata sahabat saya pantai Kilo Lima terletak tak jauh dari pusat kota Luwuk. Ombaknya yang tenang sering dimanfaatkan para pengunjung untuk bersampan atau berenang. Saya membayangkan betapa asyiknya berjalan menyusuri pantai sembari menikmati deburan ombak dan bermain air di pantai Kilo Lima.
Bukit Tuntungan (Bukit Teletubbies)
Melihat hamparan savana yang hijau dengan sebuah jalan yang melaluinya membuat mata saya "hijau". Meski kata sahabat saya, jalan menuju bukit Tuntungan cukup terjal, tak membuat saya menghapusnya dari salah satu tempat yang ingin saya tuju. Rasanya ingin memenuhi paru-paru saya dengan sejuknya udara di sana.
Air Terjun Salodik
Kata sahabat saya, ada banyak wisata air terjun di Luwuk Banggai tetapi air terjun Salodik ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Air terjun Salodik ini istimewa karena memiliki beberapa tingkatan dan terletak di ketinggian 600 m di atas permukaan laut.
Pulau Dua Balantak
Menurut sahabat saya, Pulau Dua inilah ikon wisata di propinsi Sulawesi Tengah yang menjadi salah satu destinasi wisata favorit. Tak heran jika Pulau Dua dijadikan sebagai destinasi paling diminati banyak wisatawan karena dari atas bukit kita bisa menyaksikan maha karya ciptaan Tuhan yang luar biasa indahnya. Untuk menuju ke sana, kita harus menempuh perjalanan yang cukup jauh karena Pulau Dua Balantak berjarak kurang lebih 90 km dalam waktu 2 hingga 3 jam melalui darat. Sesampai di kecamatan Balantak, kita masih harus menyeberang dengan perahu selama 10 sampai 15 menit. Nyali saya tak akan ciut meskipun setelah itu masih harus melakukan trekking agar bisa melihat pemandangan dari atas bukit.
Pulau Tinalapu
Pulau Tinalapu atau lebih sering disebut Tinalapu Island terletak di kecamatan Pagimana kabupaten Banggai. Tinalapu adalah sebuah pulau kecil tak berpenghuni yang memiliki keindahan luar biasa. Katanya pulau Tinalapu ini surganya para pecinta diving karena airnya yang jernih, bersih, berarus tenang dan memiliki terumbu karang besar. Untuk menuju Tinalapu kita harus menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 3 jam. Sampai di kecamatan Pagimana, kita harus melanjutkan perjalanan menggunakan kapal motor selama 1 jam. Sahabat saya menuturkan bagaimana asyiknya perjalanan menuju pulau Tinalapu karena sepanjang perjalanan laut ditemani ikan-ikan terbang yang beterbangan di sisi kapal.
Luwuk merupakan ibukota kabupaten Banggai, yang terletak di Sulawesi Tengah. Kabupaten Banggai memiliki luas wilayah 9.672 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 323.872 jiwa. Memiliki kekayaan alam yang melimpah berupa hasil laut, hasil bumi, pertambangan serta gas. Bahkan menurut sahabat saya, tahun ini untuk pertama kalinya Luwuk mulai mengekspor hasil lautnya ke negara tetangga. Saya yakin Banggai terus berbenah, menyiapkan diri untuk menghadapi era globalisasi di masa mendatang.
Suku dan Budaya Masyarakat Banggai
Membaca sejarahnya, dahulu kabupaten Banggai merupakan bekas Kerajaan Banggai yang meliputi wilayah Banggai daratan dan Banggai kepulauan. Masyarakat Banggai terdiri dari beberapa suku antara lain suku Loinang, suku Lo'on serta suku Lobo. Meski berbeda suku, mereka hidup berdampingan dengan damai serta tetap bersama-sama melestarikan adat istiadat dan budaya warisan leluhur mereka.
Seperti budaya yang masih dipertahankan hingga saat ini yaitu Upacara Adat Molabot Tumpe. Upacara Adat ini dilaksanakan setiap tahun pada bulan September pada musim pertama bertelurnya burung Maleo, yaitu burung endemik Sulawesi yang hidup di kawasan Bakiriang, Kecamatan Batui.
Upacara Molabot Tumpe, diawali dengan pengumpulan telur burung Maleo sebanyak 160 butir oleh perangkat Adat Batui. Setelah itu telur tersebut dikumpulkan di Rumah Ketua Adat, dilanjutkan dengan menyiapkan perahu dan pengantar telur Maleo yang berjumlah 7 orang yang terdiri 3 orang dari Tua-Tua Adat dan 4 orang pendayung. Telur Maleo akan dibungkus dengan daun Komunong sebelum diberangkatkan ke Banggai. Masyarakat Batui belum boleh memakan telur burung Maleo sebelum telur tersebut diantar ke Banggai. Bila ada masyarakat Batui yang melanggar ketentuan, konon bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semisal sakit dan sebagainya.
Upacara Molabot Tumpe ini masih dilakukan hingga sekarang, selain untuk melestarikan adat dan tradisi leluhur juga sebagai wujud kearifan lokal dalam upaya melindungi burung Maleo sebagai burung endemik Sulawesi
Kuliner Khas Banggai
Menurut sahabat saya, kuliner khas Banggai mirip-mirip dengan makanan khas kota lain yang masih satu wilayah. Sebut saja Onyop (papeda) yang disajikan dengan ikan kuah asam. Membayangkannya saja sudah bisa menerbitkan air liur. Kemudian ada Pisang Louwe yang disantap dengan sambal, Milu siram, nasi Jaha hingga Saraba. Lalu, saya membayangkan menyantap makanan-makanan itu sambil duduk di pinggir pantai Kilo Lima. Ooh, nikmatnya.
Ingin Hadir di Festival Sastra Banggai 2017
Kalau saja sahabat saya tidak pindah ke kota Luwuk Banggai, mungkin sampai saat ini saya tidak tahu bahwa ada kota seindah ini di Sulawesi Tengah. Saya tak ubahnya seperti katak dalam tempurung, yang tak pernah tahu bahwa ada banyak tempat-tempat lain yang indah di luar sana.
Itulah mengapa saya ingin berpartisipasi dengan menjadi bagian dari peserta lomba menulis blog Bangga di Banggai yang dihelat oleh Babasal Mombasa. Lomba ini merupakan salah satu event yang terkait dengan pelaksanaan FSB (Festival Sastra Banggai) 2017 di kota Luwuk. Siapa tahu saya menjadi salah satu orang yang beruntung bisa hadir dalam event Sastra pertama di Banggai untuk merayakan kata dan membumikan ilmu.
Selain itu, tentu saja ini salah satu ikhtiar saya untuk menjemput impian saya untuk menjejak kota Banggai. Betapa ingin saya melihat secara langsung keindahan kota Luwuk Banggai dan tempat-tempat wisata yang ada di sana. Akan saya ceritakan pengalaman saya kepada sanak saudara dan teman-teman saya di Jawa bahwa Luwuk Banggai adalah salah satu tempat yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.
"Luwuk? daerah mana, tuh?" tanya saya.
"K island. Sulawesi. Lebih tepatnya di Sulawesi Tengah," jawabnya singkat.
"Kenapa musti pindah ke tempat yang jauh, sih?" tanya saya penuh selidik.
"Hei, Luwuk itu masih ada di Indonesia. Nggak sejauh jarak dari Jawa ke Zimbabwe,"selorohnya.
Lalu saya membayangkan sebuah kota yang sering ditayangkan di berita-berita televisi karena situasi yang kurang kondusif di beberapa kota di sana.
"Jangan membayangkan yang tidak-tidak," katanya, seolah tahu apa yang ada dalam bayangan saya. "Banggai itu punya apa yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya," lanjutnya.
Saya penasaran dengan kata-katanya. Ada apa sih di Banggai? Apa istimewanya kota Banggai?
Demi membuktikan ucapannya, sejak itu sahabat saya rajin mengirimi foto-foto yang menggambarkan bagaimana istimewanya Banggai. Dia rupanya paham betul bagaimana memuaskan rasa penasaran saya terhadap Banggai. Kadang dia ceritakan bagaimana asyiknya jogging di sepanjang pantai Kilo Lima, petualangannya menuju Pulau Tinalapu hingga jauhnya perjalanan menuju Pulau Dua. Bahkan pernah tiba-tiba mengirimkan fotonya ketika sedang berada di bukit Tuntungan yang mirip dengan bukit teletubbies.
Lalu saya mulai jatuh cinta. Saya mulai jatuh cinta pada Banggai dan mulai bermimpi untuk bisa ke sana. Ratusan kertas "post it" bertuliskan Luwuk Banggai tertempel di papan wish list saya.
Ada beberapa tempat yang sangat ingin saya datangi, suatu saat jika saya bisa mewujudkan impian saya di Banggai. Saya bahkan sudah meminta sahabat saya untuk mengantar ke beberapa tempat ini.
Pantai Kilo Lima
Foto milik Cipta Wira : Pantai Kilo Lima |
Bukit Tuntungan (Bukit Teletubbies)
Foto milik Cipta Wira : Bukit Tuntungan (bukit teletubbies) |
Air Terjun Salodik
sumber foto news.luwukpost.info : Air Terjun Salodik |
Pulau Dua Balantak
Foto milik Cipta Wira : Pulau Dua Balantak, Luwuk Banggai |
Pulau Tinalapu
Foto milik Cipta Wira : Pulau Tinalapu |
Tentang Banggai
sumber foto banggaikab.go.id : Kota Luwuk Banggai |
Suku dan Budaya Masyarakat Banggai
Membaca sejarahnya, dahulu kabupaten Banggai merupakan bekas Kerajaan Banggai yang meliputi wilayah Banggai daratan dan Banggai kepulauan. Masyarakat Banggai terdiri dari beberapa suku antara lain suku Loinang, suku Lo'on serta suku Lobo. Meski berbeda suku, mereka hidup berdampingan dengan damai serta tetap bersama-sama melestarikan adat istiadat dan budaya warisan leluhur mereka.
Seperti budaya yang masih dipertahankan hingga saat ini yaitu Upacara Adat Molabot Tumpe. Upacara Adat ini dilaksanakan setiap tahun pada bulan September pada musim pertama bertelurnya burung Maleo, yaitu burung endemik Sulawesi yang hidup di kawasan Bakiriang, Kecamatan Batui.
sumber gambar news.luwukpost.info : Upacara Molabot Tumpe |
sumber gambar asliklaten.com : Burung Maleo |
Kuliner Khas Banggai
Menurut sahabat saya, kuliner khas Banggai mirip-mirip dengan makanan khas kota lain yang masih satu wilayah. Sebut saja Onyop (papeda) yang disajikan dengan ikan kuah asam. Membayangkannya saja sudah bisa menerbitkan air liur. Kemudian ada Pisang Louwe yang disantap dengan sambal, Milu siram, nasi Jaha hingga Saraba. Lalu, saya membayangkan menyantap makanan-makanan itu sambil duduk di pinggir pantai Kilo Lima. Ooh, nikmatnya.
Ingin Hadir di Festival Sastra Banggai 2017
Kalau saja sahabat saya tidak pindah ke kota Luwuk Banggai, mungkin sampai saat ini saya tidak tahu bahwa ada kota seindah ini di Sulawesi Tengah. Saya tak ubahnya seperti katak dalam tempurung, yang tak pernah tahu bahwa ada banyak tempat-tempat lain yang indah di luar sana.
Itulah mengapa saya ingin berpartisipasi dengan menjadi bagian dari peserta lomba menulis blog Bangga di Banggai yang dihelat oleh Babasal Mombasa. Lomba ini merupakan salah satu event yang terkait dengan pelaksanaan FSB (Festival Sastra Banggai) 2017 di kota Luwuk. Siapa tahu saya menjadi salah satu orang yang beruntung bisa hadir dalam event Sastra pertama di Banggai untuk merayakan kata dan membumikan ilmu.
Selain itu, tentu saja ini salah satu ikhtiar saya untuk menjemput impian saya untuk menjejak kota Banggai. Betapa ingin saya melihat secara langsung keindahan kota Luwuk Banggai dan tempat-tempat wisata yang ada di sana. Akan saya ceritakan pengalaman saya kepada sanak saudara dan teman-teman saya di Jawa bahwa Luwuk Banggai adalah salah satu tempat yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.
Saya ingin berada di sana, menjadi seorang yang "Bangga di Banggai".
72 Komentar
Wow! Cantiknya pemandangan bukit dan lautnya mbak. Penasaran sama bukit teletubiesnya. Sukses ya mbak semoga mimpi ke Banggainya terwujud. Aamiinn :)
BalasHapusIya dek, pergi ke Luwuk itu impianku dari tahun lalu. Makanya semoga tahun ini bisa kesana.
HapusMakasih doanya ya, dek say ;)
Luar biasa Banggai ini ya mbak, intip foto2nya aja bikin merinding, sebegitu indahhhhh, argghh!
BalasHapusIya mbak Prita, makanya aku pengen banget bisa liat langsung keindahan Banggai :D
Hapusitulah indonesiaku, begitu indah, apalagi ke arah timur banyak alam yang belum dieksplore
BalasHapusIya Bunda, Indonesia ternyata kaya...pulau-pulaunya indah dan banyak yang belum terjamah
HapusMasyaallah cantiknya kota luwuk ya mbak...aku jd ikutan masukin luwuk ke wish list ku ah :)
BalasHapusHarus say...ayo traveling ke Luwuk :D
HapusKeren bgt air terjun nya. Uda kaya yg di kalender2 itu. Suami sy udah gak kerja di sulawesi tp belum sempet kesana hiks
BalasHapusIya mbak Ruli, ternyata Luwuk punya banyak tempat wisata yang indah. kapan-kapan liburan ke Luwuk bareng keluarga mbak
HapusPemandangan bukit dan lautnya benar - benar luar biasa indahnya. MashaAllah.. dan yang bikin makin bahagia ternyata semua tempat itu ada di Indonesia :D
BalasHapusIya mbak Widya, semuanya masih asli dan bersih. Belum banyak terjamah tangan-tangan manusia. jadi mupeng, kan?
HapusBagus bangett Banggai.Dulu pas masih tinggal di Sulawesi ngga gaul, jadi gatau ada tempat seindah ini tak jauh dr tempatku tinggal hiks
BalasHapusNah, jadi kapan mau jalan-jalan ke sulawesi? bareng yuk? :D
HapusWaah mba ulasannya keren banget sih. Bikin saya penasaran sm Banggai. Kayak worth it banget yaa klo sb ekxplore Banggai. Sukses mba
BalasHapusHihi, makasih mbak Ophi.
HapusPasti mbak, ayo agendakan kunjungan ke Luwuk Banggai, mbak. Explore wisata dan budayanya
Wah..bagus bangeeett.. Ini Amay pasti suka banget kalo diajak kesini. Duh semoga yaa..aamiin
BalasHapusPastinya...seneng banget
Hapusaamiin, doakan akuuuu.
Cakeppnyoooo, pgn mandi2 cantik2 di salodik, dah merinding disko lihat foto2 kecenya Banggai.
BalasHapusSemoga mimpinya kesampaian ya mbk, amin
Ayok Muma, mandi cantik di Salodik.
HapusAamiin, makasih doanya Muma
aarrghh... ikut mupeng juga pingin ke sana!
BalasHapusAyok mbak kita ke Banggai :D
HapusWah Indonesia selalu menyimpan keindahan semakin ke daerah timur semakin bnyk view keren yang disuguhkan :)
BalasHapusgydluck y mba ^^
Iya mbak Herva, aku juga baru tahu kalo masih banyak tempat2 yg sangat indah di Indonesia.
HapusAamiin, makasiih ya ;)
Wowwwww tempatnya keren banget mba... Aku penasaran sama pantainya. Pasti kerennn.. Bisa jadi list liburan berikutnya nih.. Colek paksu ah ngajak liburan.. Mupengg
BalasHapusKeren dan nggak ada di tempat lain , Nov.
HapusAyo ajak pak suami dan anak-anak wisata ke Banggai
Epik banget gambar pulau Dua Balantaknya. Kalo dijadiin tempat syuting drama pasti langsung rame *eh
BalasHapusiya, makanya pulau dua itu dijadikan ikonnya Sulawesi Tengah mbak saking bagusnya.
Hapushehe
Lihat air terjunnya langsung adeeemmm
BalasHapusJadi pengen ngadem ya mbak Wind..hehe
HapusKereeeen! Jadi makin pengen menjelajah wilayah Timur Indonesia nih Mba 😊
BalasHapusAyo kita jelajah wilayah timur Indonesia :D
HapusIndonesia timur itu bagus pesona alamnya memikat hati jadi pengen kesana
BalasHapusAyok mbak, hanimum ke wilayah timur Indonesia
HapusGak berhenti berdecak kagum dan menyebut asmaNYA liat foto2 nya mbak ika. Subhanallahuu banget ya mba. Begitu hebat ciptaanNYA. Pengen banget bisa juga menjejakkan langkah kesana.. keren pastinya yaaaa
BalasHapusIya mbak Rahma, aku juga takjub banget liat foto-foto yg dikirimin temanku. makanya mupeng banget...pengen kesana
Hapusairnya bening, kena sinar matahari jadi makin ngangenin ya mba.. Eh baru tahu tenyata bukit telletabuies itu ada di sana ya. good luck mba semoga kesampaian
BalasHapusiya mbak Ira, aamiin...semoga bisa sampai ke sana.
HapusMba Ika, semoga terwujud yaa impiannya buat ke Bangai...good luck Mba
BalasHapusAamiin, semoga ya mbak Nia. tengkiu ;)
HapusThn depan... Aku bnr2 harus bisa datangin kota di wilayah timur :D selama ini cm barat mulu yg dijelajah..
BalasHapusYg di banggai ini aku pgn bgt ke bukit teletubbiesnya ama air terjun.. Kalo pantai ga begitu suka sih.. Air terjun kan biasanaya sejuk soalnya :)
Iya mbak Fanny, yuk jelajah wilayah timur Indonesia. yakin, pasti bakalan pengen kembali lagi setelah kesana
HapusLuwuk bikin ngiler tempatnya..semoga bisa kesana...
BalasHapusIya, semoga kita bisa kesana ya Tin
HapusYa Allah Indahnya ya :-D
BalasHapusbukit teleabiesnya ijooo banget yang lain widih pemandangan apik2 banget bun
Nah tuh, jadi pengen kesana kan Nyi :D
HapusBagus banget pemandangannya, apalagi waktu di bukitnya. Moga mbak Ika bisa keturutan kesana ya :D
BalasHapusaamiin, makasiih ya Diko :)
HapusWoww.. air terjunnya bagus sekali ya mbak Ika, pengen foto disitu. Kalau lihat air terjun bayangan saya dibalik airnya ada sebuah goa dan ketika masuk kesana ada jalan menuju dunia lain pada jaman2 kerajaan gitu :)
BalasHapusSecara keseluruhan Banggai bagus sekali ya mbak. Saya bangga punya kota Banggai disalah satu sudut Indonesia :)
Iya mbak Anjar, sayapun bangga banget Indonesia punya Banggai.
HapusDoakan saya bisa kesana ya mbak
Indah banget mbak. Mupeng ke sana deh. Moga2 kapan2 bisa ke sana
BalasHapusIya mbak Wahyu, indah banget. Aamiin, doakan aku ya ya mbaak
Hapusbener bener bangga punya Banggai sebagai bagian dari Indonesia. moga menang mbak IKa...
BalasHapusIya mbak Dini, doakan aku bisa kesana ya ;)
HapusCakep bangeet ya Luwuk..ahh Indonesia memang biutifuuul..
BalasHapusCakeeep bangeet mbak Dew, ayok kesana yuk
HapusYang belum terkabul sampai sekarang, pergi ke timur Bali. Aku pikir banggai itu di papua krn aku punya teman namanya wanggai. Beda tipis :)
BalasHapusBanggai di Sulawesi Tengah mbak Lus, hihi.
HapusSemoga keinginannya terkabul ya mbak :D
Whoaaaa pengenn
BalasHapusAyo mbak kesana :D
HapusEh ternyata di Indonesia ada bukit teletabis ya? Keren ih. Tapi aku kok tertarik sama air terjun Salodik ya, Mbak. Nggak tinggi tapi berundak ya. Jalan menuju air terjun itu gimana, terjal nggak sih Mbak?
BalasHapusAda banyak malah Diyanika, banyak bukit yg mirip bukit teletubbies, hehe
Hapuswow... keren banget, mba ika. Bisa jadi salah satu planning family trip nih. Ma kasih infonya ya ^_^
BalasHapusIya mbak Ade, yuk diagendakan traveling ke Luwuk
HapusSaya baru tahu ada akabupaten bernama Banggai. Belum pernah ke Sulawesi dan memang sangat menggiurkan makanan khasnya Mbak. Ikan berkuah asam, wow! Terus pantainya cakeeep, wah bisa ke sana kapan ya? Sukses ya Mbak....
BalasHapusSaya juga belum pernah ke sana , mas. makanya Luwuk salah satu destinasi wisata impian saya. Semoga dalam waktu dekat bisa kesana
HapusSelama ini jarang dengar nama Banggai tapi ternyata menyimpan banyak keindahan tersembunyi yang belum diketahui banyak orang ya.
BalasHapusIya dek, disana masih banyak tempat2 indah yang belum banyak orang tahu. sayang banget ya
Hapusyang aku baca dari burung maleo ini. dia burung monogami. jadi pasangannya cuma 1? gak ganti2 dan setia banget ma pasangannya. tapi bertelurnya sedikit. makanya dia terancam punah. semoga terus lestari
BalasHapusWah, mbak Ade malah tahu banget soal burug Maleo ini ya.
HapusIya, semoga burung Maleo tetap lestari, masyarakat Banggai tetap menjaga mereka
Wah, cantik sekali Mbak Ika.
BalasHapusJadi pengen ke bukit Tuntungan :)
Aku jadi tau alesannya kenapa Mbak Ika mau ke sana hihi
Huwa...bagus2 banget Mbak ika...
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com