Kunlaptik ke Puskesmas Sidorejo Kidul dan DUVER Salatiga bersama Kementerian Kesehatan

Doc : kemenkes
Dear Friends,

Temu Blogger Kesehatan berlanjut dengan melakukan Kunlaptik ke Puskesmas Sidorejo Kidul, Kecamatan Tingkir Salatiga dan DUVER (Dunia Vektor dan Reservoir). Menggunakan dua armada bus, rombongan berangkat menuju Salatiga.

Lokasi pertama yang akan dikunjungi adalah Puskesmas Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam akhirnya kami tiba juga di Puskesmas Sidorejo Kidul. Ternyata Puskesmas Sidorejo ini berlokasi di daerah pinggir, dibawah gunung Merbabu. Tak heran kalau begitu turun dari bus, kami semua disuguhi dengan pemandangan alam yang cukup indah, terutama di Taman Tingkir yang berlatar belakang Gunung Merbabu. 

Camat Tingkir bersama jajaran Muspika, Ka. Puskesmas Sidorejo Kidul dan pak Indra Rizon
Kedatangan kami disambut oleh Kepala Puskesmas beserta para staf, Camat Tingkir, para Lurah, Kapolsek Tingkir dan Muspika Kecamatan Tingkir. Bu Nunuk Dartini, S.Pd, M.Si, selaku Camat Tingkir memberikan sambutan hangat kepada kami, para blogger dan staf Kemenkes. Beliau berharap, selain berkunjung di Puskesmas Tingkir, kami juga bisa mengenal oleh-oleh khas Tingkir Salatiga. menurut beliau, harus ada uang yang dibelanjakan ketika orang berkunjung ke Tingkir sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap perekonomian masyarakat Tingkir. Bu Camat juga menjelaskan bahwa salah satu kelurahan yang ada di wilayahnya memiliki prestasi hingga ke tingkat Propinsi. Waah, ternyata warga Tingkir hebat-hebat, ya?

Dokter Desi Vebriana, Kepala Puskesmas Sidorejo Kidul

Dilanjutkan dengan dokter Desi selaku Kepala Puskesmas Sidorejo Kidul yang memaparkan tentang profil, visi misi, program kerja, sarana prasarana, hingga kegiatan yang sudah terealisasi dan kegiatan yang sedang dilakukan hingga saat ini. Meski dipimpin oleh seorang perempuan, tapi Puskemas Sidorejo Kidul punya segudang prestasi. Salut!

Usai mendengar penjelasan dari dokter Desi, kami semua diajak untuk menuju ke gedung Puskesmas yang terletak tak jauh dari Kecamatan. Puskesmas Sidorejo terdiri dari dua gedung, yaitu gedung yang diperuntukkan bagi pasien sakit dan gedung yang digunakan untuk pelayanan kesehatan bagi warga yang sehat seperti ibu hamil dan anak-anak.

Seorang teman sedang diambil darahnya utk screening

Puskesmas Sidorejo Kidul memiliki peralatan yang cukup lengkap, bahkan kita juga bisa melakukan screening Provider-Initiated Testing and Counseling (PITC). Ada beberapa teman yang melakukan screening HIV/AIDS dan hasilnya bisa diketahui dalam waktu 30 menit. Bila kita terburu-buru dan tidak bisa menunggu hasil screening secara langsung, hasilnya bisa dikirimkan melalui surel. Keren, ya.

Setelah selesai berkeliling Puskesmas, kamipun berpamitan untuk menuju ke lokasi berikutnya yaitu DUVER atau Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP). Duver ini merupakan wahana edukasi ilmiah. Ya pantes aja begitu masuk Duver kita langsung disuguhi dengan replika nyamuk dan tikus.

Ada kurang lebih 13 laboratorium di B2P2VRP. Kami bahkan diperbolehkan untuk melihat-lihat ke tiap laboratorium dan melihat apa saja yang dilakukan para peneliti di sana. Hanya saja karena beberapa gedung sedang dalam perbaikan, kami hanya masuk di beberapa laboratorium saja.

Para staf sedang membersihkan tulang-tulang tikus dan kelelawar

Bagi yang tidak biasa atau fobia terhadap hewan-hewan ini pasti ngeri ya, karena harus melihat bagaimana kelelawar, tikus, kecoa, lalat hingga nyamuk yang diawetkan begitu rupa. Selain itu di B2P2VRP juga terdapat berbagai laboratorium yang digunakan untuk meneliti penyakit seperti Laboratorium Biologi Molekuler dan Imunologi, Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Reservoir Penyakit, Laboratorium Parasitologi dan Laboratorium Pengujian Insektisida.

Berbagai jenis kelelawar dari beberapa wilayah Indonesia

Wahana Ilmiah Dunia Vektor dan Reservoir penyakit (DUVER) ini merupakan satu-satunya pusat dokumentasi, informasi, specimen serta display ekobionomi pengendalian vektor dan reservoir di Indonesia. Terdapat berbagai display vektor yang disusun menyerupai wajah tokoh, hewan hingga peta Indonesia. Ada foto Presiden Joko Widodo dan wakil Presiden Yusuf Kalla menggunakan nyamuk. Ada pula bentuk hewan yang dibentuk pula dengan dengan lalat dan kecoa.


Di tempat ini siapapun bisa belajar mengenai hewan vektor dan reservoir, mulai dari persebarannya di Indonesia, ragam spesies, hingga penyebaran penyakit yang ditimbulkan vektor dan reservoir. Kita juga akan tahu bagaimana para peneliti mengambil hewan vektor dan reservoir, hingga akhirnya menjadi display.

Kunjungan ke DUVER sungguh menjadi pengalaman tak terlupakan bagi kami semua. Apalagi saya yang selama ini tidak pernah membayangkan bahwa ada sebuah tempat yang menjadi pusat penelitian hewan vektor dan reservoir dimana hasil penelitiannya bermanfaat bagi kita semua.

Perjalanan dua hari bersama Kemenkes dan teman-teman blogger menjadi sebuah awal yang baik bagi saya, untuk mendukung Germas dan menginformasikannya kepada pembaca blog dan khalayak ramai.

Yuk, dukung GERMAS sekarang juga!




Posting Komentar

8 Komentar

  1. Merinding lihat gambar kecoanya. :'D

    BalasHapus
  2. Aku kayaknya kalo diajak kesini ndak kuat mbak.
    Kecoak terbangnya itu lho mengerikan :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kecoaknya udah mati itu, Nes..haha

      Kamu musti liat lab. dimana tikus2 dan kelelawar direndam pake alkohol :D

      Hapus
  3. aku agak merinding pas lihat hewan-hewan yang diawetkan itu.

    BalasHapus
  4. seru dan banyak ilmu ya mba, yang baca juga kecipratan infonya

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com