Women Blogger Movement : Workshop Daur Ulang Sampah bersama Alfamart

Dear Friends, 

Apa yang biasanya dilakukan kalo sampah di rumah mulai menumpuk? Dikumpulin, langsung dibakar atau cuma dibuang begitu aja di tempat sampah?

Beberapa tahun belakangan ini saya pun mulai memilah sampah di rumah. Mana yang bisa dijadikan kompos, mana sampah yang masih bisa dimanfaatkan dan mana sampah yang bisa dibuang. Ini karena dulu saya pernah ikut pelatihan untuk mengolah sampah sewaktu masih aktif di PKK dulu. Sebenarnya barang bekas juga bisa dimanfaatkan kembali untuk dijadikan barang baru. Istilahnya daur ulang gitu. Berhubung kemampuan saya masih minim dalam hal ketrampilan, jadi baru bisa sebatas memilah-milah sampah saja.

Nah, biasanya kalau sampah yang masih bisa dimanfaatkan sudah terkumpul banyak, saya menjualnya ke pengepul barang bekas (rongsok). Hasilnya lumayanlah buat nambah-nambah beli cabe. Hihi.

Dok. Mb Nia

Untungnya, hari Kamis tanggal 22 Maret 2018 lalu, Alfamart bekerjasama dengan Titik Tengah Partnership mengadakan workshop "Daur Ulang Sampah Rumah Tangga" di Allstay Hotel. Workshop yang diadakan dalam rangka women blogger movement ini mengundang mbak Alfa Yuniar dari Laquinna Creative Handmade sebagai pemateri. Harapannya setelah mengikuti workshop ini, makin banyak perempuan yang turut aktif dalam menyelamatkan lingkungan sekaligus menjadi berdaya bagi diri sendiri maupun lingkungannya. Syukur-syukur bisa

Rupanya Alfamart sudah cukup sering menggelar acara seperti ini di berbagai kota di Indonesia. Kegiatan ini merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) Alfamart sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Workshop daur ulang sampah ini merupakan kegiatan pertama yang diadakan di Semarang.


Dokpri. Mbak Alfa sedang menyampaikan materi
Sebanyak 25 blogger perempuan pun asik menyimak materi yang disampaikan oleh mbak Alfa. Ternyata beliau ini sering mengisi pelatihan-pelatihan untuk mendaur ulang sampah jadi barang yang berguna. Bahkan hasilnya pun sudah banyak yang terjual. Mendengar penjelasan mbak Alfa, saya dan teman-teman pun nggak sabar untuk segera praktek membuat dompet koin dari bahan kardus bekas dan kain perca. 

Kami semua diberi sebuah paket kecil berisi tiga potong kain perca, kancing magnet dan potongan kardus bekas susu UHT. Selain itu ada juga kuas, lem aica aibon, lem fox, cutter dan gunting. Setelah dijelaskan cara membuat dompet koin step by step, kami semua mulai sibuk dengan prakarya kami masing-masing.

Dokpri. Alat dan bahan untuk membuat dompet koin

Kami semua asik dengan pekerjaan kami masing-masing. Ternyata gampang kok bikinnya. Hanya butuh ketelatenan kita saja, supaya hasilnya lebih rapi. Akhirnya setelah beberapa saat, dompet-dompet koin kami selesai juga.

Dokpri. Nah ini punya saya

Meski dompet koin saya hasilnya masih kurang rapi, tapi saya puas karena akhirnya saya bisa membuatnya sendiri. Ketrampilan seperti ini memang membutuhkan ketelatenan dan latihan terus menerus. Sepertinya saya bakalan bikin-bikin lagi yang seperti ini. Selain membantu mengurangi sampah, kegiatan ini juga bisa jadi sumber penghasilan loh. Lumayan, kan.


Posting Komentar

3 Komentar

  1. wah hasil nya mbak ika bagus banget. rapi hasilnya

    BalasHapus
  2. Bagus-bagus deh hasilnya mbak.. ga nyamngka kalau terbuat dari bahan sederhana, jadi pengen bikin juga dirumah, lumayan ngurangi sampah kardus :D

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com