Dear friends,
Penah nggak sih, kalian mengalami krisis keuangan? Baruu aja gajian, udah bokek lagi. Tiap liat dompet, batin rasanya menangis pedih. Gaji sebulan cuma numpang lewat doang (ini sih saya, kali).
Kadang saya mikir, apa karena gaji terlalu kecil atau karena saya yang terlalu konsumtif? Setelah saya flashback, ternyata banyak banget kesalahan fatal yang saya lakukan terhadap uang saya. Akibatnya saya sering kepayahan dalam hal finansial. Kalo saya nggak segera "move on" dan nggak mengambil tindakan, nggak kebayang deh, akan seperti apa kondisi keuangan saya di masa mendatang.
Untungnya tanggal 30 September 2018 lalu, saya bersama teman-teman bisa ikut belajar investasi di acara Kopdar Investarian. Acara yang digagas oleh Manulife Aset Manajemen Indonesia ini mengajak kami untuk nggak sekedar tahu tentang investasi tetapi juga paham mengenai inflasi yang terjadi dari tahun ke tahun. Duh, berat juga ya belajar soal duit. LOL.
Kopdar Investarian bersama MAMI
Sebelum belajar lebih jauh tentang investasi, kami diajak mengikuti poling tentang kondisi keuangan masing-masing. Dari hasil poling inilah kondisi keuangan kami semua bisa diukur.
Yang pertama adalah posisi keuangan kami saat ini. Apakah kurang terus, pas-pasan atau udah bisa nabung walau sedikit. Ternyata dari 25 responden, ada 2 yang kondisi keuangannya kurang terus, 11 pas-pasan dan 17 orang yang sudah bisa nabung walau sedikit. Tebak, saya termasuk yang mana? Hihi.
Banyak orang yang sering menghayal gimana caranya nggak usah kerja terlalu berat tapi duitnya banyak. Pengen kaya tapi minim usaha. Hayo, siapa yang sering ngayal kayak gitu? *tunjuk jari. LOL. Boleh aja ngayal jadi orang kaya, bisa beli ini itu, tapi ya diiringi dengan usaha.
Selain usaha, biar duit bisa ngumpul kita juga harus segera insyaf. Karena ngumpulin duit susah, kita perlu mereview apa aja yang bisa kita kurangi atau bahkan kita stop sama sekali berdasar dari kebutuhan. Bikin skala prioritas untuk pengeluaran. Kalo yang nggak penting-penting amat, ya nggak usah dikeluarin lah duitnya.
Selain itu kita juga harus mulai irit. Irit disini memiliki artian untuk memilih kebutuhan mana yang paling mendesak untuk mengeluarkan uang. Istilahnya "priority spending". Misalnya nih, kalo biasanya kita makan siang di kafe atau warung, cobalah untuk membawa bekal sendiri dari rumah. Coba hitung sendiri, berapa banyak duit yang bisa kita hemat dalam sebulan. Lumayan, kan?
Yang kedua tentang hal-hal yang bikin kami nggak bisa nyisihin duit. Apakah karena pemasukan kurang, pengeluaran banyak atau banyak keperluan mendadak dan nggak dikira. Ada 7 responden yang merasa pemasukan kurang, 10 responden pengeluarannya banyak dan 18 responden banyak pengeluaran mendadak dan nggak dikira.
Banyak diantara kita yang punya kebiasaan yang sama, yaitu belanja dulu baru sisa duitnya ditabung. Iya kalo sisa, kalo enggak? Ya nggak bakalan bisa nabung, lah. Akibatnya kita selalu kerepotan dengan pengeluaran mendadak dan tak terduga.
Mulai hari ini strateginya kita ubah jadi nabung dulu belanja kemudian. Istilahnya, uang yang akan ditabung diamankan terlebih dulu. Baru deh sisanya dibelanjakan. Kalo hal ini dilakukan secara konsisten, bukan mustahil pundi-pundi rupiah kita di tabungan semakin bertambah.
Pak Leg, begitu biasanya Presiden Direktur PT. Manulife Asset Manajemen Indonesia dipanggil, lalu menjelaskan beberapa investasi yang tepat. Beberapa dari jenis investasi memang sudah familiar, seperti tabungan deposito, properti, emas dan saham. Lalu Pak Leg mengenalkan kami dengan Reksa Dana. JSaya pernah beberapa kali mendengar tentang investasi reksa dana. Tapi jujur aja, saya belum paham banget mengenai Reksa Dana.
Kata Pak Legowo sih, Reksa Dana ini salah satu jenis investasi yang aman dan terpercaya. Cocok buat yang ingin mencoba berinvestasi tapi masih minim modal. Dengan modal 10ribu rupiah aja kita sudah bisa berinvestasi.
Kadang saya mikir, apa karena gaji terlalu kecil atau karena saya yang terlalu konsumtif? Setelah saya flashback, ternyata banyak banget kesalahan fatal yang saya lakukan terhadap uang saya. Akibatnya saya sering kepayahan dalam hal finansial. Kalo saya nggak segera "move on" dan nggak mengambil tindakan, nggak kebayang deh, akan seperti apa kondisi keuangan saya di masa mendatang.
Untungnya tanggal 30 September 2018 lalu, saya bersama teman-teman bisa ikut belajar investasi di acara Kopdar Investarian. Acara yang digagas oleh Manulife Aset Manajemen Indonesia ini mengajak kami untuk nggak sekedar tahu tentang investasi tetapi juga paham mengenai inflasi yang terjadi dari tahun ke tahun. Duh, berat juga ya belajar soal duit. LOL.
Kopdar Investarian bersama MAMI
Sebelum belajar lebih jauh tentang investasi, kami diajak mengikuti poling tentang kondisi keuangan masing-masing. Dari hasil poling inilah kondisi keuangan kami semua bisa diukur.
Yang pertama adalah posisi keuangan kami saat ini. Apakah kurang terus, pas-pasan atau udah bisa nabung walau sedikit. Ternyata dari 25 responden, ada 2 yang kondisi keuangannya kurang terus, 11 pas-pasan dan 17 orang yang sudah bisa nabung walau sedikit. Tebak, saya termasuk yang mana? Hihi.
Banyak orang yang sering menghayal gimana caranya nggak usah kerja terlalu berat tapi duitnya banyak. Pengen kaya tapi minim usaha. Hayo, siapa yang sering ngayal kayak gitu? *tunjuk jari. LOL. Boleh aja ngayal jadi orang kaya, bisa beli ini itu, tapi ya diiringi dengan usaha.
Selain usaha, biar duit bisa ngumpul kita juga harus segera insyaf. Karena ngumpulin duit susah, kita perlu mereview apa aja yang bisa kita kurangi atau bahkan kita stop sama sekali berdasar dari kebutuhan. Bikin skala prioritas untuk pengeluaran. Kalo yang nggak penting-penting amat, ya nggak usah dikeluarin lah duitnya.
Selain itu kita juga harus mulai irit. Irit disini memiliki artian untuk memilih kebutuhan mana yang paling mendesak untuk mengeluarkan uang. Istilahnya "priority spending". Misalnya nih, kalo biasanya kita makan siang di kafe atau warung, cobalah untuk membawa bekal sendiri dari rumah. Coba hitung sendiri, berapa banyak duit yang bisa kita hemat dalam sebulan. Lumayan, kan?
Yang kedua tentang hal-hal yang bikin kami nggak bisa nyisihin duit. Apakah karena pemasukan kurang, pengeluaran banyak atau banyak keperluan mendadak dan nggak dikira. Ada 7 responden yang merasa pemasukan kurang, 10 responden pengeluarannya banyak dan 18 responden banyak pengeluaran mendadak dan nggak dikira.
Banyak diantara kita yang punya kebiasaan yang sama, yaitu belanja dulu baru sisa duitnya ditabung. Iya kalo sisa, kalo enggak? Ya nggak bakalan bisa nabung, lah. Akibatnya kita selalu kerepotan dengan pengeluaran mendadak dan tak terduga.
Mulai hari ini strateginya kita ubah jadi nabung dulu belanja kemudian. Istilahnya, uang yang akan ditabung diamankan terlebih dulu. Baru deh sisanya dibelanjakan. Kalo hal ini dilakukan secara konsisten, bukan mustahil pundi-pundi rupiah kita di tabungan semakin bertambah.
Pak Leg, begitu biasanya Presiden Direktur PT. Manulife Asset Manajemen Indonesia dipanggil, lalu menjelaskan beberapa investasi yang tepat. Beberapa dari jenis investasi memang sudah familiar, seperti tabungan deposito, properti, emas dan saham. Lalu Pak Leg mengenalkan kami dengan Reksa Dana. JSaya pernah beberapa kali mendengar tentang investasi reksa dana. Tapi jujur aja, saya belum paham banget mengenai Reksa Dana.
Kata Pak Legowo sih, Reksa Dana ini salah satu jenis investasi yang aman dan terpercaya. Cocok buat yang ingin mencoba berinvestasi tapi masih minim modal. Dengan modal 10ribu rupiah aja kita sudah bisa berinvestasi.
Nah, beberapa keunggulan investasi Reksa Dana dibanding dengan investasi lain adalah :
- Fleksibel, pilihan produknya banyak dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan investasi
- Likuid, bisa dicairkan kapan saja tanpa jangka waktu
- Aman, karena terdaftar dan diawasi oleh OJK
- Bebas pajak, karena hasil investasi tidak dipotong pajak
- Terjangkau, hanya dengan 10 ribu rupiah saja sudah bisa berinvestasi
Reksa Dana juga memiliki beberapa macam produk, antara lain :
- Reksa dana Pasar Uang, seluruh instrumennya diletakkan di pasar uang jadi potensi dan hasil fluktuasi cenderung stabil.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap, ditempatkan pada obligasi minimal 80%, potensi dan hasilnya rendah
- Reksa Dana Campuran, porsi dan saham seimbang, potensi hasil dan fluktuasi sedang
- Reksa Dana Saham, penempatan dana minimal 80% saham, potensi hasil dan fluktuasi tinggi
Nah, kira-kira mau pilih yang mana nih? Kalo kata Pak Leg, yang paling cocok untuk pemula adalah Reksa dana Pasar Uang. Reksa Dana jenis pasar uang ini cenderung stabil, jadi aman lah nggak bikin deg-degan. Apalagi, Reksa Dana ini bisa beli kapan aja dan dicairin kapan aja. Menarik, ya.
Buat kalian yang mau ikutan investasi Reksa Dana, bisa loh cari informasi lebih lengkap di Manulife Asset Manajemen Indonesia (MAMI) lebih dulu melalui Klik MAMI. Nanti ada layanan life chat bersama LANI yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian mengenai Reksa Dana.
Oh iya, informasi mengenai Manulife Reksa Dana akan berlanjut pada sesi 2 nanti, ya.
Tunggu kelanjutannya!
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com