Pilih-pilih Investasi yang Pasti dan Bikin Hepi


Dear friends,

Mau pilih-pilih investasi yang pasti dan bikin hepi? Masih bingung mau pilih investasi apa? Saya sih alhamdulillah udah nggak bingung lagi mau invest dimana. Pasalnya hari Sabtu 16/03/2019 lalu saya kembali mengikuti Kopdar Investarian 3 dan 4 bersama Manulife Reksa Dana yang diadakan di KiraKira Resto. 

Kopdar ke 3 dan 4 ini pembahasannya agak panjang karena sudah pada tahap memilih investasi serta tips dan trik nya. Kalo pada kopdar investarian ke 2 yang lalu kita belajar tentang jenis-jenis reksa dana, maka pada kopdar investarian ke 3 dan 4 ini kita belajar tentang bagaimana cara memilih produk-produk investasi yang tepat. 

Pada kopdar investarian ke 3 dan 4 kali ini, kembali Pak Legowo Kusumonegoro (Presdir PT. Manulife Asset Management Indonesia) mengingatkan tentang bagaimana inflasi yang terjadi bakal menggerogoti uang kita. Uang makin lama makin berkurang nilainya. Jadi, kalau uang kita hanya ditaruh di tabungan aja, bukan tidak mungkin makin hari makin berkurang nilainya. Nggak percaya? Buktiin aja sendiri.

Dokpri. Pak Legowo, Presdir PT. Manulife Asset Management Indonesia

Pak Leg mengatakan bahwa salah satu upaya melawan inflasi adalah dengan cara investasi. Banyak sekali jenis investasi yang bisa kita pilih, diantaranya investasi emas/logam mulia, properti, obligasi, reksa dana, saham dan sebagainya. Kalo saya sih pengennya investasi yang pasti-pasti aja, kayak reksa dana.

Kalian pasti sudah banyak yang tahu apa itu reksa dana, ya kan. Reksa dana adalah program investasi yang menggabungkan modal semua investor dan berinvestasi pada beragam instrumen serta dikelola secara profesional oleh perusahaan pengelola aset (Manager Investasi).

Nah, sebelum berinvestasi reksa dana, sebaiknya kalian ketahui terlebih dulu jenis-jenis reksa dana yang ada. Ada beberapa jenis reksa dana yang paling populer saat ini yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.

Reksa dana Pasar Uang
Reksa dana ini seluruhnya instrumen pasar uang. Jatuh temponya kurang dari satu tahun. Reksa dana ini relatif lebih aman dari pada reksa dana lainnya, namun potensi hasil dan fluktuasi cenderung stabil.

Reksa dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap dananya dialokasikan ke obligasi minimal 80%. Return-nya lebih tinggi dari pada reksa dana pasar uang.

Reksa dana Campuran
Sesuai namanya, reksa dana campuran mengalokasikan dananya secara imbang di berbagai instrumen keuangan seperti obligasi, dan saham. Karena dapat berinvestasi saham, reksa dana campuran lebih berisiko.

Reksa dana Saham
Reksa dana saham menempatkan dananya minimal 80% ke saham. Potensi hasil dan risikonya paling tinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya.

Kalo pertemuan lalu reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap sudah dibahas sampai tuntas, kali ini giliran reksa dana campuran dan reksa dana saham yang akan dibahas.


Reksa Dana Saham adalah reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Jenis Reksa Dana ini cocok untuk investasi dengan jangka waktu 5 tahun ke atas dan cocok untuk investor dengan profil risiko agresif.

Reksa dana saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat karena return yang ditawarkan cukup tinggi. Meskipun banyak yang tahu bahwa dalam dunia investasi berlaku prinsip makin tinggi potensi imbal balik makin tinggi juga risikonya.

Berinvestasi di reksa dana saham berbeda dengan bermain saham secara langsung. Investor reksadana saham nggak perlu turun tangan langsung untuk mengamati fluktuasi harga pasar saham dan melakukan analisis, karena semuanya sudah dilakukan manajer investasi.

Produk reksa dana saham ini aman untuk diperdagangkan. Nah, salah satu upaya yang dilakukan oleh OJK untuk memberi perlindungan kepada pemodal adalah dengan cara mengatur perilaku investasi reksadana saham itu sendiri, yang diantaranya adalah:
  • Investor tidak diperkenankan untuk membeli saham di bursa efek luar negeri yang informasinya tidak bisa diakses dari Indonesia melalui internet maupun media masa.
  • Investasi dibatasi maksimal adalah 10% dari nilai aset reksa dana.
  • Investor tidak diperbolehkan untuk menguasai modal perusahaan dari saham terkait lebih dari 5%.
Mengingat fluktuasi saham yang tidak bisa diprediksi dengan mudah, maka angka keuntungan maupun kerugiannya juga bisa naik dan turun dengan tajam, bahkan bisa sampai pada level yang paling tinggi dan yang paling rendah. 



Reksa Dana Campuran adalah investasi yang menanamkan dananya di berbagai macam efek, antara lain saham, obligasi, dan pasar uang (deposito). Reksa dana campuran ini sering direkomendasikan untuk mereka yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu 3 hingga di atas 5 tahun.

Jenis reksa dana ini menjadi favorit masyarakat yang baru mulai berinvestasi karena risikonya tidak tinggi. Return atau imbal hasilnya cukup menjanjikan. Investasi reksa dana campuran relatif lebih aman, sebab kebijakan investasinya fleksibel


Dengan berinvestasi reksa dana campuran, artinya risiko investasi tersebar. Saat satu porsi instrumen menghasilkan kerugian, porsi lain bisa saja memberikan keuntungan yang besar. Itu juga berarti pemasukan dari jenis investasi ini tidak tetap, tergantung pada porsi instrumen yang dipilih manajer investasi.

Asiknya lagi, kita bisa mengatur sendiri prosentase investasi reksa dana campuran ala kita. Disesuaikan aja dengan keinginan kita. Komposisinya bisa diubah sesuai dengan tujuan investasi kita. Kuncinya makin pendek jangka waktunya, maka makin besar porsi pasar uangnya. Begitu juga sebaliknya.

Selain reksa dana konvensional,  PT Manulife Asset Management Indonesia juga memiliki produk reksa dana syariah. Dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi target pasar yang potensial untuk produk berbasis syariah. Dimulai dari semakin tingginya animo masyarakat terhadap perbankan syariah, salah satu indikatornya adalah makin maraknya produk investasi syariah

Reksadana syariah adalah jenis investasi di mana keseluruhan prosesnya memenuhi syarat halal. Nah, terus apa sih bedanya reksa dana syariah dengan reksa dana biasa?

  • Semua kegiatan perusahaan harus  tunduk pada prinsip syariah.
  • Lolos seleksi OJK dan Dewan Syariah Nasional MUI.
  • Total utang tidak boleh melebihi 45% dari total aset.
  • Total pendapatan bunga dan non halal kurang dari 10% total pendapatan usaha.

Tugas kita sebagai investor adalah memilih rentang waktu investasi reksadana syariah yang sesuai dengan kebutuhan dan rencana keuangan yang telah dibuat. Perhatikan beberapa hal berikut ini:
  1. Bagi yang ingin berinvestasi jangka pendek di bawah 1 tahun, reksa dana pasar uang syariah merupakan investasi yang paling pas., karena rentang periode investasi yang singkat bisa membuat uang tetap berputar dengan cara yang aman dan halal.
  2. Untuk jangka waktu 1 hingga 3 tahun, sebaiknya pilih jenis reksadana pendapatan syariah. yang memungkinkan modal berputar dalam waktu yang cukup demi mendapatkan keuntungan yang baik.
  3. Bagi pemodal syariah yang memiliki modal cukup besar, jangka pendek dan menengah mungkin kurang untuk bisa menjadikan modal berputar lebih besar. Reksa dana campuran syariah bisa dipilih.
  4. Untuk menjaga portofolio aset, reksa dana saham syariah yang memungkinkan modal berputar lebih dari 5 tahun pasti menjadi dapat diandalkan.



Adapun yang harus dihindari saat menginvestasikan dana di reksa dana syariah, antara lain :
  • Haram : Semua yang dilarang atau bertentangan dengan hukum syariah.
  • Risywah : Segala bentuk suap.
  • Zuhlm : Ketidakadilan
  • Najasy : Penawaran Palsu
  • Maisir : Judi, permainan dimana ada yang menang dan kalah
  • Mudarat : Tidak Bermanfaat
  • Gharar : Ketidakpastian
  • Riba : Bunga, baik dalam jual beli maupun pinjam meminjam.
  • Tadlis : Penipuan
  • Ikhtikar : Penimbunan

Investasi punya tujuan utama meningkatkan nilai aset yang kita miliki. Reksa dana syariah lebih menjamin terpenuhinya nilai-nilai syariah yang aman dan halal dan tentu saja menguntungkan. Tapiii, potensi risiko rugi bisa saja terjadi mengingat tidak ada investasi yag bebas dari risiko. 

Beberapa risiko kerugian yang bisa saja muncul diantaranya adalah adanya dampak dari perubahan ekonomi dan sosio politik negara, keterlambatan pencairan, sampai yang terburuk manajer investasi kita melakukan wanprestasi. Huhu, jangan sampai deh.

Nah, gimana friends? Sudah punya gambaran mengenai investasi reksa dana? Ada baiknya kita rencanakan investasi sesuai dengan tujuan yang akan kita capai. Jangan sampai salah pilih investasi. Pilih yang pasti dan bikin hepi, ya!

Photo by Dikoko


Posting Komentar

2 Komentar

  1. Artikelnya bagus banget lho, mbak! Penjelasannya lengkap tapi mudah dipahami orang awam.

    Dulu waktu suamiku pertama kali belajar tentang investasi & reksadana, dia terpaksa pakai referensi dari luar negeri. Soalnya dia nyoba belajar tentang Indonesia, referensi-referensi yg ada bahasanya rumit2 & istilahnya susah dibedain.
    Coba klo website & blog keuangan Indonesia gaya menulisnya kaya mbak, pasti banyak orang awam bisa memahami produk2 investasi & perbankan dengan gampang... :)


    Btw udah menentukan pilihan reksadana yg mana, mbak?
    Klo aku & suamiku pilih nabung ke Premier ETF IDX30 (dari jenis reksadana indeks)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com