Nyaman Beraktivitas di Dapur bersama Mebo Mederma


Dear friends,

Salah satu daerah kekuasaan seorang ibu di rumah adalah dapur. Di dapur inilah tercipta berbagai resep dan hidangan untuk keluarga tercinta. Hampir setiap hari para ibu menyiapkan beraneka hidangan untuk suami dan anak-anak tercinta. Bahkan, saking cintanya pada dapur, para ibu bisa betah uplek seharian di dapur.

Tapi jangan salah, dapur juga bisa jadi tempat paling berbahaya bagi seluruh anggota keluarga. Menurut penelitian, sekitar 80% kecelakaan di rumah ada di area dapur. Anak-anak dan perempuan usia produktif paling rentan mengalami kecelakaan di dapur, entah itu terkena uap panas, tersiram air panas, terkena percikan minyak panas dan luka bakar lainnya. Jangan sepelekan hal ini, karena ternyata kecelakaan seperti ini dapat menyebabkan kematian, loh.

Keamanan dan kenyamanan saat beraktivitas di dapur tak bisa disepelekan begitu saja. Oleh karena itulah, Combiphar menggelar event women community bertajuk “Regret Comes Later”: Bebas Beraktifitas di Rumah dengan Meminimalkan Resiko Luka Bakar Ringan”. Kota Palembang merupakan kota ke-6 diselenggarakannya event ini.

Event ini merupakan bentuk kepedulian Combiphar terhadap banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi di dalam rumah, terutama dapur. Harapannya, makin banyak masyarakat terutama wanita atau ibu rumah tangga yang aware terhadap keselamatan saat beraktivitas di dapur.

Sebagai seorang Ibu rumah tangga yang juga bekerja, saya sering meninggalkan anak-anak dalam waktu yang cukup lama. Kekhawatiran saya cukup beralasan mengingat pernah terjadi kecelakaan pada anak saya ketika beraktvitas di dapur. Apalagi anak-anak saya sangat aktif dan suka bereksperimen dengan resep-resep mereka yang super "amazing".  Haha. LOL.

Seperti halnya di kota-kota sebelumnya, Combiphar mendatangkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, yaitu dokter Setiagung Ambari Bowo, Sp. BP.RE dari Jakarta, Hermawan Helmi, brand manager Mebo dan juga Chef Budi dari Hotel Santika Radial Palembang.

dokpri. dokter Setiagung dan Hermawan Helmi

Dokter Setiagung mengatakan bahwa prevalensi terjadinya luka bakar di Indonesia adalah sebesar 22 % dan 69% terjadi karena kecelakaan di rumah. Sebagian besar diakibatkan oleh air panas dan minyak panas. Tuh kan, gimana saya nggak khawatir kalau ninggalin anak-anak di rumah.

Dokter Setiagung juga menjelaskan bahwa kebanyakan pasien yang terkena luka bakar adalah anak-anak balita. Rata-rata mereka terluka karena air panas. Yang paling menyentil saya adalah kecelakaan yang menimpa anak-anak adalah karena keteledoran kita. Huhu...sediih ya. Jangan sampai deh kejadian pada anak-anak kita, ya.

Dokter Agung menjelaskan tentang kondisi kerusakan kulit berdasar tingkat keparahan luka bakar.

Tingkat keparahan luka bakar tersebut dibagi menjadi 3 derajat, antara lain :
  • Luka bakar derajat 1. Luka bakar ini dikenal sebagai luka bakar ringan atau superfisial, hanya terjadi di kulit bagian luar dan menyebabkan cedera di lapisan epidermis. Biasanya luka bakar  jenis ini ditandai dengan warna kemerahan, rasa nyeri, dan kadang membengkak. Contoh luka bakar superficial adalah luka terkena paparan sinar matahari. Biasanya luka bakar ini akan sangat menyakitkan walau tergolong luka bakar rendah.
  • Luka bakar derajat 2. Luka bakar ini menembus lapisan kulit di bawah epidermis dan menyebabkan cedera di lapisan kulit yang lebih dalam (dermis). Luka bakar tingkat ini adalah jenis luka bakar yang sangat sakit, dengan ditandai munculnya gelembung-gelembung di kulit yang erisi cairan, kulit kemerahan atau bisa menjadi putih, kulit lembab dan rusak.

    Saat muncul gelembung yang berisi cairan, biasanya kita cenderung pengen cepet-cepet dipecahin, tapi kita musti biarkan gelembung itu pecah dengan sendirinya saja. Jangan coba-coba memecahkan dengan jarum atau alat lain takutnya jarum atau alat lain itu nggak steril dan nanti malah memperparah lukanya.
  • Luka bakar derajat 3. Luka bakar ini meluas mengenai seluruh lapisan kulit dan menimbulkan cedera hingga ke lapisan lemak, serta merusak saraf dan pembuluh darah. Luka bakar tingkat ini, lapisan yang terkena luka bakar tidak terbatas, bahkan bisa sampai ke tulang dan organ dalam. Luka bakar ini merupakan tingkat luka paling berat. Biasanya ditandai dengan kulit menjadi kering, pucat atau bahkan putih, namun bisa juga berwarna hitam.

Berbeda dengan luka derajat satu dan dua, luka bakar derajat tiga ini tidak menimbulkan nyeri. Kenapa tidak nyeri karena saraf-saraf yang terbakar bisa  jadi sudah mati, jadi tidak bisa merasakan sakit lagi. Ini yang paling berbahaya.

Dokter Agung juga mengingatkan bahwa waktu krusial untuk pertolongan pertama pada luka bakar adalah 4 jam pertama setelah kejadian. Jangan sampai terlambat sehingga berakibat pada makin parahnya luka yang akan menyebabkan infeksi. Keterlambatan pertolongan pertama pada luka bakar juga menentukan keberhasilan penyembuhan akan luka bakar yang dialami.

Penanganan luka bakar yang terlambat akan berdampak buruk terhadap penderitanya. Oleh sebab itulah, Combiphar menghadirkan Mebo dan Mederma sebagai solusi untuk penanganan terhadap luka bakar.



Dokter juga mengingatkan bahwa waktu krusial untuk pertolongan pertama pada luka bakar adalah 4 jam pertama setelah kejadian. Jangan sampai terlambat sehingga berakibat pada makin parahnya luka yang akan menyebabkan infeksi. Keterlambatan pertolongan pertama pada luka bakar juga menentukan keberhasilan penyembuhan akan luka bakar yang dialami.

Penanganan luka bakar yang terlambat akan berdampak buruk terhadap penderitanya. Oleh sebab itulah, Combiphar menghadirkan Mebo dan Mederma sebagai solusi untuk penanganan terhadap luka bakar.

Beruntung banget saya telah mengenal Mebo dan Mederma yang telah teruji klinis dan merupakan brand terpercaya di seluruh dunia dan di  Indonesia. Mebo merupakan produk yang efektif untuk mengatasi luka bakar ringan dengan minimal rasa sakit. Mebo mengandung bahan-bahan alam dan tanpa antibiotik, sehingga aman digunakan.

Mederma merupakan produk yang dapat membantu menyamarkan bekas luka dan mengandung 2 bahan alam yang bekerja dengan 3 efek yaitu melembutkan, menghaluskan dan menyamarkan bekas luka.

Mederma telah terbukti secara klinis untuk memudarkan bekas luka. Mederma telah menjadi salah satu dari beberapa perawatan bekas luka terbaik di seluruh dunia selama 10 tahun. dengan efektifitas yang telah teruji secara klinis, kandungan gel mederma dapat memudarkan bekas luka baru maupun bekas luka lama. Nggak salah kalau Mederma menjadi produk nomor satu yang paling direkomendasikan oleh dokter.

Kandungan mederma terdiri dari kombinasi tiga bahan aktif: cepalin, allantoin dan aloe vera. Formula gel proaktifnya membantu proses penyembuhan kulit, mengurangi warna kemerahan dan membuat bekas luka tampak lebih halus, rata dan tersamarkan.

Jangan sekali-sekali mengoleskan bahan-bahan seperti mentega, kecap, kopi, tepung hngga es batu karena semua itu akan membuat luka makin parah. Apalagi ada beberapa bahan yang mengandung zat kimia juga.

Mederma merupakan produk yang dapat membantu menyamarkan bekas luka dan mengandung 2 bahan alam yang bekerja dengan 3 efek yaitu melembutkan, menghaluskan dan menyamarkan bekas luka.



Selain mendapatkan penjelasan informatif dari Dokter Agung dan mas Helmi, kami semua juga mendapatkan tips bermanfaat seputar dapur dan tata laksananya dari Chef Budi dari Hotel Santika Radial yang sekaligus mendemokan sebuah resep  yang mudah, praktis, enak, sehat serta cepat penyajiannya.

Ternyata banyak sekali kesalahan yang sering sekali  kita lakukan saat beraktivitas di dalam dapur. Hal ini lah yang sering menjadi penyebab kecelakaan yang berakibat fatal pada diri kita dan keluarga.

Hal-hal sederhana yang kadang sering kita lewatkan adalah selalu bersikap waspada saat berada di dapur. Letakkan barang-barang yang berbahaya di tempat yang tidak terjangkau oleh anak-anak. Atur barang dan peralatan dapur sesuai dengan tempat seharusnya untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan.

Oh iya, jangan lupa untuk selalu menjadikan Mebo dan Mederma sebagai bagian dari kotak P3K di rumah kita.



Posting Komentar

0 Komentar