Kepincut Bule Kanada? Haha... Kok bisa? Gimana ceritanya tuh?
Gegara ada yang tanya, dimana dulu saya belajar bahasa Inggris makanya saya jadi ingat sama seseorang. Sosok itulah yang membuat saya mati-matian belajar bahasa Inggris. Bill. Namanya Bill.
Selepas SMA tahun 1997, saya bekerja di sebuah perusahaan pengolahan kayu di Gresik. Daripada nggak ngapa-ngapain setelah tidak lolos seleksi masuk STAN, jadi mending saya kerja aja deh. Umur saya waktu itu masih 18 tahun (masih unyu-unyuu...) dan bekerja sebagai staff Administrasi Produksi. Tugas saya waktu itu adalah mencatat dan mengupdate hasil produksi kayu olahan setiap harinya. Selain itu, kadang mengecek kondisi dan stock log (kayu gelondongan) yang ada. Saya juga harus hafal jenis-jenis kayu, nama produk jadinya, ukurannya...dan sebagainya...dan sebagainya.
Meski jadi staff administrasi produksi, saya lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan. Kalau teman-teman staff lain berpakaian modis, memakai rok dengan high heel, tapi tidak dengan saya. Saya lebih banyak memakai celana jeans, kaos atau kemeja, sepatu kets dan topi. Pakai baju resmi hanya kalau harus ikut meeting saja.
Perusahaan kayu tempat saya bekerja adalah perusahaan eksportir kayu olahan yang cukup besar. Italia, Kanada, Jerman, Swiss, Jepang, Korea dan China yang menjadi tujuan ekspornya. Biasanya perusahaan pengimport kayu olahan itu mengirimkan para Gradernya untuk mengecek kualitas kayu hasil produksi. Jadi, nggak heran kalau hampir tiap hari banyak bule berseliweran di tempat saya bekerja. Salah satunya adalah Bill. Bill adalah bule Grader yang berasal dari Kanada.
Sebenarnya saya paling nggak mau kalau disuruh menemani Grader (QC) untuk mengecek kayu. Bukan karena apa-apa, tapi karena terkendala bahasa. Bahasa Inggris saya kan ecek-ecek...hahaha. Iya sih, dulu pernah dapat nilai tertinggi di sekolah, tapi kan itu teori. Prakteknya? Cuma YES, NO, I DON'T KNOW, THANK YOU. Dah...segitu doang. Hahaha..
Rupanya hari itu adalah saya "Ketiban Pulung". Staff yang biasanya menemani Grader tidak ada, dan staff yang lain tidak ada yang punya nyali untuk menemani. Tapi saya tahu, sebenarnya mereka itu takut mati gaya di depan Grader. Jadilah mereka memaksa saya yang paling unyu, paling bontot ini untuk menemani si Grader. Rupanya Grader yang datang pada hari itu adalah Bill. Sebenarnya penampakan Bill itu bisa dibilang kiyut (cute) lah.. Usianya kira-kira menjelang 30 tahunan. Yang seangkatan sama saya (generasi 90an) pasti tahu Boy Band New Kid on The Block kaan? Ya ampun, tua banget saya...*yaelah. Nah..Bill itu mirip-mirip lah sama Jonathan Knight. Manis banget, kaaaan....
Lah, daripada di bully sama senior mending nurut deh... Cuma nemenin Bill meriksa kayu doang. Tapi gimana nanti kalo Bill nanya-nanya soal kayu. Jawabnya gimana, dong? Masak I don't know terus. Diam-diam saya berdoa semoga Bill lagi sariawan, jadi nggak usah banyak tanya... *jahaaat.
Saya dan Bill berjalan beriringan menuju tempat kayu yang siap di periksa. Keringat dingin mulai mengucur. "Duh Bill...kamu jangan ngomong ya...jangan ngomong....jangan ngomong,"mulut saya komat kamit seperti merapal mantra.
"So...your name is Ita, right?" tiba-tiba Bill bersuara.
"Yes... I'm Ita," jawab saya. Kalo nanyanya cuma gitu sih, saya masih bisa jawab.
"Do you speak English?" tanya Bill.
"No. I can't speak English well," jawab saya sekenanya.
Bill malah tertawa. Jangan-jangan saya salah ngomong, ya.
"Really? I think you can speak well," ujar Bill. Ya pokoknya gitulah ngomongnya.
Duh, ini bule nggak tahu apa..., kalo sebenarnya itu kalimat pamungkas saya supaya nggak diajak ngobrol. Selama memeriksa kayu..saya cuma bisa menjawab yes, no...yes..no..this is merbau, that is meranti batu, this is ramin. Jadinya saya dan Bill ngobrol dengan bahasa yang campur-campur. Untung aja si bule mudeng apa yang saya jelaskan. Ooh...God.
Jonathan Knight |
Lah, daripada di bully sama senior mending nurut deh... Cuma nemenin Bill meriksa kayu doang. Tapi gimana nanti kalo Bill nanya-nanya soal kayu. Jawabnya gimana, dong? Masak I don't know terus. Diam-diam saya berdoa semoga Bill lagi sariawan, jadi nggak usah banyak tanya... *jahaaat.
Saya dan Bill berjalan beriringan menuju tempat kayu yang siap di periksa. Keringat dingin mulai mengucur. "Duh Bill...kamu jangan ngomong ya...jangan ngomong....jangan ngomong,"mulut saya komat kamit seperti merapal mantra.
"So...your name is Ita, right?" tiba-tiba Bill bersuara.
"Yes... I'm Ita," jawab saya. Kalo nanyanya cuma gitu sih, saya masih bisa jawab.
"Do you speak English?" tanya Bill.
"No. I can't speak English well," jawab saya sekenanya.
Bill malah tertawa. Jangan-jangan saya salah ngomong, ya.
"Really? I think you can speak well," ujar Bill. Ya pokoknya gitulah ngomongnya.
Duh, ini bule nggak tahu apa..., kalo sebenarnya itu kalimat pamungkas saya supaya nggak diajak ngobrol. Selama memeriksa kayu..saya cuma bisa menjawab yes, no...yes..no..this is merbau, that is meranti batu, this is ramin. Jadinya saya dan Bill ngobrol dengan bahasa yang campur-campur. Untung aja si bule mudeng apa yang saya jelaskan. Ooh...God.
Pengalaman pertama menemani Grader, saya merasa jadi seperti orang tolol seduniaaa.
Kejadian memalukan itu saya ceritakan pada tante saya yang juga sekretaris direktur tempat saya bekerja. Tante menyarankan agar saya kursus bahasa Inggris saja. Tapi mana sempat. Saya kerja dari hari Senin hingga Sabtu. Benar-benar nggak ada waktu. Tapi bagaimanapun juga saya harus bisa.
Akhirnya saya kepikiran untuk belajar bahasa Inggris secara otodidak saja. Saya belajar dari film. Saya catat setiap dialog berikut terjemahannya. Itung-itung melatih kemampuan listening dan writing saya, kan. Kalo speaking dan grammar, yang penting punya nyali saja. Nekaaat. Selain itu saya juga banyak membaca buku. Macam-macam lah bukunya.
Hampir setiap malam saya menyempatkan untuk menonton film. Sampai-sampai tak terasa buku catatan saya terkumpul hingga empat buku agenda. Isinya? Bermacam dialog dari berbagai film.
Setelah belajar, saya sedikit lebih pede (sedikit lho yaa..) kalo ngobrol dengan Bill ataupun Grader lain (tapi seringan sama Bill sih..hehe). Saya dan Bill mulai dekat. Tapi tante saya sudah wanti-wanti untuk jaga jarak dengan bule manapun termasuk Bill. Bahkan sedikit menakut-nakuti saya kalau Bill bisa saja membawa lari saya ke negaranya. Hehehe. Sepertinya beliau mulai melihat gelagat kalo Bill ada "something" pada saya (uuuuh...kelewatan pedenyaa..). Mungkin karena Bill sering membawakan saya sesuatu kalo sedang datang ke tempat saya. Padahal dalam hati saya sering berharap "ayo Bill...culik aku ke negaramu..." hahaha...ternyata dulu saya segitunya yak..(otak Ababil banget).
Bill jadi sering membawa sesuatu kalau sedang ke kantor. Kadang membawa sekotak donat (Dunkin) dengan beberapa kaleng coke untuk dibagi teman-teman sekantor. Bahkan Bill pernah mengajak saya dan beberapa teman makan siang. Pernah juga saya dan beberapa teman diajaknya nonton. Waktu itu lagi hits film "Titanic". Seneng sih sebenarnya bisa jalan dengan bule seganteng Bill. Maklum, jaman saya dulu kalo ada yang jalan dengan bule pasti jadi pusat perhatian. Ada rasa gimana gitu (pongah dikiit)..Hahaha...ndesoooo.
Entah kenapa lama-lama saya jadi merasa kangen kalo Bill lama nggak datang untuk melihat kayu. Mau telpon atau sms nggak bisa...kan jaman saya dulu belum banyak yang punya hape. Bill sih punya tapi saya enggak...*LOL. Bisanya kirim pesan lewat pager. Tahu pager, kaan? tapi saya kudu telpon ke pusat layanannya supaya pesan saya sampai. Dan saya....Ogah. Males. Mending menunggu sambil merindu...hihi.
Tanggal 28 April 1998. Hari itu ternyata hari terakhir Bill berada di Indonesia, karena tugasnya sebagai Grader selesai. Kontrak kerjasama perusahaannya dengan perusahaan tempat saya bekerja sudah berakhir. Seperti grader-grader yang lain, Bill juga berpamitan pada seluruh staff kantor. Saya diberinya sebuah topi H&R warna merah hitam karena dulu saya selalu bertopi. Sekarang topi itu entah kemana rimbanya. Seperti halnya Bill...yang juga tak ada kabarnya. Mungkin kini Bill sudah berkeluarga seperti saya. Sering saya berandai-andai, seandainya Bill datang ke Indonesia dan mencari saya..trus ngajak saya dan keluarga jalan-jalan ke Kanada sana. Haha...mimpi kali ye..
Kejadian memalukan itu saya ceritakan pada tante saya yang juga sekretaris direktur tempat saya bekerja. Tante menyarankan agar saya kursus bahasa Inggris saja. Tapi mana sempat. Saya kerja dari hari Senin hingga Sabtu. Benar-benar nggak ada waktu. Tapi bagaimanapun juga saya harus bisa.
Akhirnya saya kepikiran untuk belajar bahasa Inggris secara otodidak saja. Saya belajar dari film. Saya catat setiap dialog berikut terjemahannya. Itung-itung melatih kemampuan listening dan writing saya, kan. Kalo speaking dan grammar, yang penting punya nyali saja. Nekaaat. Selain itu saya juga banyak membaca buku. Macam-macam lah bukunya.
Hampir setiap malam saya menyempatkan untuk menonton film. Sampai-sampai tak terasa buku catatan saya terkumpul hingga empat buku agenda. Isinya? Bermacam dialog dari berbagai film.
Catatan belajar bahasa Inggris otodidak saya |
Setelah belajar, saya sedikit lebih pede (sedikit lho yaa..) kalo ngobrol dengan Bill ataupun Grader lain (tapi seringan sama Bill sih..hehe). Saya dan Bill mulai dekat. Tapi tante saya sudah wanti-wanti untuk jaga jarak dengan bule manapun termasuk Bill. Bahkan sedikit menakut-nakuti saya kalau Bill bisa saja membawa lari saya ke negaranya. Hehehe. Sepertinya beliau mulai melihat gelagat kalo Bill ada "something" pada saya (uuuuh...kelewatan pedenyaa..). Mungkin karena Bill sering membawakan saya sesuatu kalo sedang datang ke tempat saya. Padahal dalam hati saya sering berharap "ayo Bill...culik aku ke negaramu..." hahaha...ternyata dulu saya segitunya yak..(otak Ababil banget).
Bill jadi sering membawa sesuatu kalau sedang ke kantor. Kadang membawa sekotak donat (Dunkin) dengan beberapa kaleng coke untuk dibagi teman-teman sekantor. Bahkan Bill pernah mengajak saya dan beberapa teman makan siang. Pernah juga saya dan beberapa teman diajaknya nonton. Waktu itu lagi hits film "Titanic". Seneng sih sebenarnya bisa jalan dengan bule seganteng Bill. Maklum, jaman saya dulu kalo ada yang jalan dengan bule pasti jadi pusat perhatian. Ada rasa gimana gitu (pongah dikiit)..Hahaha...ndesoooo.
Entah kenapa lama-lama saya jadi merasa kangen kalo Bill lama nggak datang untuk melihat kayu. Mau telpon atau sms nggak bisa...kan jaman saya dulu belum banyak yang punya hape. Bill sih punya tapi saya enggak...*LOL. Bisanya kirim pesan lewat pager. Tahu pager, kaan? tapi saya kudu telpon ke pusat layanannya supaya pesan saya sampai. Dan saya....Ogah. Males. Mending menunggu sambil merindu...hihi.
Tanggal 28 April 1998. Hari itu ternyata hari terakhir Bill berada di Indonesia, karena tugasnya sebagai Grader selesai. Kontrak kerjasama perusahaannya dengan perusahaan tempat saya bekerja sudah berakhir. Seperti grader-grader yang lain, Bill juga berpamitan pada seluruh staff kantor. Saya diberinya sebuah topi H&R warna merah hitam karena dulu saya selalu bertopi. Sekarang topi itu entah kemana rimbanya. Seperti halnya Bill...yang juga tak ada kabarnya. Mungkin kini Bill sudah berkeluarga seperti saya. Sering saya berandai-andai, seandainya Bill datang ke Indonesia dan mencari saya..trus ngajak saya dan keluarga jalan-jalan ke Kanada sana. Haha...mimpi kali ye..
66 Komentar
Hahahah, kisah masa muda yang menyenangkan, ya? :D Mimpi apa pun boleh kok, selama wajar. :D
BalasHapusIyaaaa mba Anisa... masa muda yang cukup menyenangkan...
Hapuscieeh.. cieeh.. Mak Ika..
BalasHapusHahaha...eciyeeeh mb Rani... :))
Hapushehehe....kok sama,saya juga seneng banget belajar bahasa inggris dari film. Tapi nggak dicatet hehehe...
BalasHapusSampe sekarang kalo nonton, masih aku catetin mbak....hihi, itung2 buat nambah vocab..
Hapuscuit cuit mak ikaaaaa..suwiwit :D
BalasHapusHahaha...cuit...cuit...cuiiit... :p
Hapusalamak kocak bener kisahmu mba hahaha
BalasHapusHaha...kocak ya..
Hapuswkwkwk kisahnya hampir mirip mb ika,, aq jg dl sk kringat dingin klo ada klien bule dtg, pas ada klien org ceko yg mirip boyband hapalan englishnya malah menguap jd byk pke bhsa isyarat dh hahaha...
BalasHapusHihi....ternyataaah sama ajah sama sayah ya mb Riaa...
Hapusaku pas dl kerja di showroom mebel, ketemu bule, senenggggg #ndeso
BalasHapusblajar bhs Inggrisnya waktu nonton anime hihih
haha...trus..trus ngobrol nggak?
Hapusso sweet...first love ya mbak..hehe... :)
BalasHapusHaha...bukaan mb Anjar, Bill bukan cinta pertama saya....saya tetep cintanya sama produk lokal kok...hihi
HapusAku cuma mau bilang ciye ciye ciye bunda hahhahaa....
BalasHapusHalah...halaah...ciye..ciye doaaang??
Hapusprikitiuwwwww....aku yang tiap hari sama bule sukanya yang lokal mbak heheh
BalasHapushahaha...prikitiw...iya lah, cintailah ploduk-ploduk Indonesia *ala alim markus
Hapushihi lucu mbaak...punya kenangan manis kayak gini. bikin kita cengar cengir sendiri dan merasa bahagia pernah muda yaa.
BalasHapusIya mbak Ophi....bisa jadi pengalaman dan cerita buat anak cucu..hehe
HapusWaaah mbak Ika kok malah saya yg jd merindukan Bill?kebawa perasaan baca tulisannya Bill,eh tulisannya mbak Ita.. hehehe
BalasHapusThe unforgateble moment yaah mbak
Saya juga bljr bhsa inggris dr lagu,film dan majalah LN yg dikirimin teman k indo...
Yg jelas custom makes all thing ease.. kebiasaan membuat sgalanya jd mudah...^^
Suka dgn tulisannya mbk ita
Hehehe....jadi baper ya mb Muthi..., saya juga kadang mengingat-ingat pengalaman masa lalu mba...tapi yang baik-baik, yang indah-indah aja...
HapusWaah, terima kasih mb Muthi...jadi terharu saya...hehehe
Cakep banget ya bulenya, sumpaaahhhh...dulu saya juga pernah pacaran sama orang Russia...rambutnya pirang, matanya biru...kyaaaaaa...unforgetable banget deh...
BalasHapuswalaupun ga awet sampe pelaminan, tapi yg penting bisa jadi sebuah kisah yg kita banggakan =)
Hehe...itu Jonathan Knight lho...bukan Bill *tapi mirip banget sama Bill
HapusHehe...kayak baca novel jadinya. Nice memory :)
BalasHapushaha...makasih mb Mutia...
Hapuskayaknya perlu dipertimbangkan..
Adik saya ketika bertekad untuk kerja di US, dia belajar bahasa inggrisnya dari film, lho. Setiap hari kerjanya nonton banyak film. Gak cuma mempelajari bahasa tapi juga aksen.
BalasHapusBaru juga beberapa bulan kerja di US, dia sudah ditawari naik jabatan yang lumayan oleh atasannya. Alasannya, aksen adik saya bagus. Seperti sudah bertahun-tahun tinggal di US. Padahal baru sebentar hihihi
Trus, masih suka kontak sama Bill, gak? :D
Hihi...makanya aku lebih milih belajar sendiri dr dialog film itu mb Chi...kalo kursus mah kebanyakan teori...
HapusHaha...bener2 lost contact aku sm Bill..maak
Hihi lucu juga, kalau Bill kepincut beneran gimaan tu mba?
BalasHapusSaya juga gitu dulu pernah harus ngobrol sama bule yg dateng ke kantor tapi cuma bisa yes no doang gara2 udah grogi duluan :)
Bill nya memang ga pernah ngomong siih kalo suka sama saya, tp dr sikapnya sdh menjurus kesana...hihi, tp mungkin dia ngerasa ga bakalan bisa....jd ya udah...tinggalin aja..
HapusEndingnya bikin agak sedih, tapi aku ngekek pas bagian ini mba... hehehehe
BalasHapus....Duh, ini bule nggak tahu apa..., kalo sebenarnya itu kalimat pamungkas saya supaya nggak diajak ngobrol..
;D
btw aku jadi malu... kuliah di sasing tapi skrg kalo ngomong inggris ndapndep
Hihihi....lha aku waktu itu bener2 mati gaya mb Rin..ga tahu musti ngomong gimana..
Hapuscuma yes no...yes no...
owaaa...jon knight. haha...satu angkatan kita mbak.
BalasHapuslucu deh ceritanya. etapi suami pernah diceritain ini nggak? gimana reaksinya?
Haha...suami pernah aku ceritain kok mbak....bahkan yang bukan Bill pun diceritain semua...wkwkwk
HapusReaksinya...cuma bilang...yaaah namanya aja Bunda lagi ababil, yo maklum aja...hahaha
Ahahaha, ternyata pernah kasmaran sama bule saat muda yaa
BalasHapusTapi bulenya ganteng sih, siapa coba yang nahan gak tergoda, wekekekekkk
Hihi...iya mba Wati, dulu waktu masih abegeh...
HapusHahaaaa... Aku sampai senyam senyum bacanya...
BalasHapusInget jaman muda ya, Make Ika.
Hihihi...iya mbak Anggar...kalo diingat-ingat lucu juga, jadi malu sendiri...
HapusBacaparagraf terakhir, imajinasi khas remaja cewek nih :D ngarep punya jodoh ganteng dan bule , hihihi :D
BalasHapusHihihi...iyah mb Mimi, dulu sempat kepikiran pengen deh punya suami bule...tapi setelah itu mikir lagi...gimana entar kalo ga bisa balik ke tanah air lagi? ...
HapusCuit....cuit kenal bule ganteng ni yee. Saya mah boro2 kenal bule.
BalasHapusTelaten banget belajar bahasa inggrisnya
Hihihi...duluuu banget mb Ety, waktu masih abegeh...masih ababil..
HapusJadinya mau ga mau harus belajar bahasa Inggris, meskipun sekarang juga gelagepan lagi kalo disuruh ngomong pake bahasa Inggris.. :p
Aku dulu malah sengaja cari cowok bulek buat cas cis cus mbak. Hehe.. Tapi ga kepincut sih :p
BalasHapushihi...untung ga kepincut ya...kalo kepincut ga ada noofa deh...:p
HapusUhuk...saya malah suka produk impor mak. Hehe
BalasHapushaha...seleranya ...selera import ya
Hapushehehe mbak Ika kurang gigih :D ..sedikit pedekate mungkin bisa, lihat pengalaman sahabat2ku yang akhirnya happy ending merid ama bule.Akhirnya aku yang gak sama sekali..toos ya mbak :D kebanyakan mikir n nimbang2 hahaha
BalasHapusaku udah keder duluan denger kata2 tanteku...hihi
HapusBill nya yang kurang gigih, ah..
Uhuk.... sampe dicatet gitu dialognya, mak. Boleh pinjem ga catetannya? hehehe. Katanya cara belajar dari nonton tv atau nyimak lagu itu bagus lho, lebih practical.
BalasHapusHihi...iya teh, bahkan detail loh catatanku...
Hapuspinjem? ga jamin bisa baca...tulisanku mirip tulisan resep dokter :p
Bill yang kiyut (cute) menjadi kenangan indah di masa mudanya Mb Ika ya? hihihi....
BalasHapusIya mbak....dijadiin kenangan yang ga bakal terlupakan...uhuk.. :p
HapusUntung ada Bill ya mbak, jadi bisa bahasa Inggris :)
BalasHapusHihi..iyaah bener mba Dona...alah bisa karena terpaksa...:)
Hapuspantesan aku sampe sekarang ga bisa bhs inggris... ga ketemu Bill sih...hi..hi
BalasHapusHaha...bisa aja sih.. :p
HapusMenginspirasi..
BalasHapusIngat masa dulu waktu kerja di tambang emas
Hampir 22 tahun yang lalu. Ahhh...
Buat cerita apa nggak yaaa... hmmm
ceritain doong...pasti seru ;)
Hapustarik nafas ..... hembuskan....
Hapuswatauww *langsungsalto
hahahaha...
Haha...pokoknya ditunggu cerita serunya mb Rosa.. ;)
Hapuspas smp jon knight idola bgt tuh mb. sampai lupa dg doi
BalasHapusIyaa..saya pun suka banget sama Knight bersaudara di NKOTB mb Evi... :D
HapusCiye-ciye hahahaha
BalasHapushaduuh diketawain mak Irul...hihi
HapusTerima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com