#Day 2 One Day One Post
Dear Friends,
Setelah kemarin menulis dengan tema yang lumayan berat, hari ini tema one day one post sedikit lebih ringan. Pasalnya tema ini masih berhubungan dengan aktivitas keseharian kita yaitu manfaat toga sebagai apotik hidup di lingkungan keluarga. Teman-teman pasti sudah banyak yang tahu apa itu Toga, kan. Bukan toga yang biasanya dipakai untuk wisuda, lho. Toga yang ini adalah tanaman obat keluarga yang biasanya ditanam dengan memanfaatkan pekarangan atau halaman rumah. Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah jenis-jenis tanaman obat yang memenuhi beberapa kriteria. Tanaman itu sudah lazim dimanfaatkan sebagai obat di daerah pemukiman, dapat tumbuh di daerah pemukiman, dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya buah-buahan dan bumbu-bumbu masakan dan tanaman yang hampir punah. Tanaman yang biasanya ditanam sebagai toga adalah jahe, kunyit, kencur, daun sirih, daun dewa, daun binahong, ginseng, kumis kucing, beluntas, sambiloto, keji beling, pace dan banyak lagi jenisnya.
Salah satu fungsi toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang meliputi upaya preventif (pencegahan), upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan) dan upaya kuratif (penyembuhan penyakit). Coba kalau setiap rumah memiliki toga dengan jenis yang berbeda-beda, pasti nggak akan bingung ketika ada yang membutuhkannya.
![]() | ||
gambar dipinjam dari teruskan.com |
Orangtua saya dua-duanya senang bercocok tanam. Kegemaran mereka itu terlihat dari lingkungan rumah kami yang asri karena banyak tanaman yang menghiasi. Kebetulan halaman rumah kami di kampung cukup luas, jadi tanaman yang ada juga beragam. Di pinggir-pinggir halaman, ditanami pohon buah-buahan. Ada rambutan (pohon paling banyak), pohon mangga, pohon nangka, jambu air, jambu biji hingga duwet. Tidak hanya pohon buah-buahan, di belakang rumah Bapak dan Ibu menanam empon-empon (bumbu dapur) yang juga bisa dimanfaatkan sebagai obat. Ada jahe, kunyit, kencur, kunci, lengkuas dan serai. Disebelah tanaman-tanaman itu tumbuh juga tanaman ginseng yang kadang dijadikan lalapan Bapak. Lalu ada lagi pohon rosella yang tumbuh bersebelahan dengan pohon cabai tepat di depan jendela dapur.
Setelah Ibu tiada, Bapak yang merawat tanaman-tanaman itu. Dan kami, anak-anaknya yang menikmati hasilnya. Setiap berkumpul pasti deh ada acara masak besar yang membutuhkan banyak bumbu dapur. Tak perlu membeli, tinggal ambil di belakang rumah. Begitupun kalau ada diantara kami yang sakit, entah itu flu atau batuk, tinggal ambil saja kencur atau jahe untuk meredakannya. Saya dan keluarga memang lebih memilih untuk menggunakan obat tradisional ketimbang obat-obatan kimia. Lebih dekat, lebih terjangkau dan pastinya juga aman dikonsumsi siapapun.
Bagi yang tidak memiliki lahan atau pekarangan untuk menanam toga, gunakan saja pot-pot atau polibag untuk menanamnya. Yakin deh, suatu saat toga yang kita tanam pasti ada manfaatnya.
31 Komentar
Togaaaaaaa... Tanaman obat keluarga... Sampe alang2 be anaa ning kenee
BalasHapushaha..lengkap yo Mi :D
Hapustoga dikampungku brondol mbak..dipetiki tetangga...
BalasHapuspengen nanam toga dirumah sendiri ahhhh...
Ga pa2 mb Archa, sama kayak punya Bapak..kadang juga dimintain tetangga..itung2 sedekah..hihi
Hapuswah emang namanya toga bener2an Top markotop itu.
BalasHapusHehe..iya dong, kalo bisa punya lengkap wuih..hebat
HapusAku cuma punya dua tanaman obat keluarga
BalasHapusAyo tambahin lagi mb Ade..biar makin banyak koleksinya ;)
HapusEnak banget memang kalau punya toga yang lengkap ya. :)
BalasHapusIya mb Wik...nggak khawatir kalo lagi sakit ddan cepet2 butuh obat :)
HapusSama, mamaku juga suka bercocok tanam, banyak bunga dan empon2 juga ada, mau masak tinggal ambil di halaman haha. Kalo aku suka ngeliat bunga-bunganya aja, nggak telaten bercocok tanam :D
BalasHapushihi..sama sih mb Li..aku sukanya manen sama liatin aja.., aku juga nggak begitu telaten merawat tanaman :D
HapusTanaman gingseng, orang tua saya dulu pernah menanamnya. Sekarang udah gak ada lagi :(
BalasHapusKalo saya hanya ada lidah buaya, sirih merah dan lempuyang. Kurang lengkap ya..hi..hi
tambah lagi tanamannya mb Nurul..paling enggak empon-empon itu :D
HapusToga juga oke dan sudah terbukti khasiatnya.
BalasHapusJika tidak manjur segera hubungi dokter
Salam hangat dari Jombang
Betul Pakdhe..., toga bisa jadi alternatif penanganan pertama saat sakit
Hapusayo mbakkk tanam toga yuk di pekarangan, menghijaukan sekaligus untuk kesehatan
BalasHapusIya mb Ev..lagi gumpulin energi melawan rasa males..hehe
HapusItu lengkap banget isi kebunnya ;)
BalasHapusaku malah sering males Mba buat tanam2..
Iya mb Rin..lengkap banget alhamdulillah...Bapak Ibuku rajin banget nanem-nanem
HapusNamanya di kampung begitu ya mba..alhamdulillah..tersedia
BalasHapusIya mb Nay..tersedia..dan siapa yang membutuhkan bisa minta..gratis lagi
HapusToga itu benar2 mantap, jadi kalo ada yang sakit tidak usah pergi ke dokter akn sudah ada Si Toga :D
BalasHapusTapi kalo sakitnya berlanjut ya tetep harus ke dokter :D
HapusAku juga nyoba nanam mint sama sayuran lain dalam pot.
BalasHapusSiip mb Ika Koen...banyak siasat agar tetep bisa menanam meskipun hanya dalam pot ya :D
HapusSaya cuma bisa mupeng kalo di halaman2 rumah orang2 pada punya toga mbak... aku kurang telaten kalo urusan tanam menanam
BalasHapusiya, brmanfaat bgd mah nanem toga di rmh. di sini jg ibu2pd nanem toga. kadang suka barter. tuker ini dan dituker dg yg itu.
BalasHapusSiip tu Muma...salah satu manfaatnya ya itu..bisa berbagi dengan orang lain meskipun hanya toga. Ya kan? :)
Hapusyup banyak tanaman yang punya khasiat penyembuhan. Kalau aku sih senengnya yang praktis. makanya kalau ke rumah ortu tuh paling suka, dibuatin godokan binahong, kunyit asem dlll, tahu beres, he,he
BalasHapusEnak banget nih mb Tira..tinggal menikmati aja..hehe, sama sih dengan aku..hihi
HapusTerima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com