![]() |
Saya jadi ingat tokoh Aqil dalam film yang saya tonton beberapa waktu lalu. Aqil adalah seorang anak yang menderita disleksia. Padahal Aqil memiliki kemampuan yang luar biasa untuk membuat gambar. Aqil dianggap bodoh karena tidak bisa mengikuti pelajaran sekolah. Ketidaktahuan orangtua, kadang mengarahkan pada kesimpulan bahwa anak-anak dengan kesulitan di atas disebabkan oleh anak yang kurang pintar atau malas belajar. Padahal, ada kemungkinan lainnya. Namun, banyak orang tua yang sama sekali tidak mempertimbangkan kemungkinan ini.
Disleksia adalah gangguan untuk membaca dan menulis dengan baik, sehingga memengaruhi kemungkinan seseorang untuk mempelajari sesuatu. Hingga saat ini, ahli belum mengetahui penyebab pasti disleksia, tapi seringkali kondisi ini diturunkan dari orang tua ke anak. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa masalahnya terletak pada kemampuan otak untuk menghubungkan huruf dan kata dengan bunyi yang dihasilkannya.
Penting untuk diketahui, disleksia bukan berarti anak kurang pintar atau malas. Nyatanya tokoh-tokoh dunia, seperti Alexander Graham Bell, Albert Einstein, dan Leonardo da Vinci, juga menunjukkan tanda-tanda disleksia. Tapi, mereka dapat menghasilkan karya yang diakui seluruh dunia selama berabad-abad.
Seringkali, penderita disleksi malah menunjukkan kreativitas dan kepandaian luar biasa di bidang lain, misalnya matematikan dan seni. Mereka juga umumnya memiliki pendengaran yang lebih tajam, dan kemampuan gambar-ruang (visual-spatial) yang baik.
Jadi, jika kita memiliki anak atau keponakan, bahkan anak teman atau tetangga yang kesulitan membaca, sebaiknya melihat kepada ciri-ciri disleksia berikut :
- Mulai berbicara pada usia terlambat
- Sulit belajar kata-kata baru
- Sulit memahami kata berima
- Susah mengikuti arahan yang memiliki banyak tahapan
- Kesulitan menghubungkan huruf dengan suara
- Bingung pada kata kecil seperti “di” atau “ke”
- Tertukar antara huruf yang mirip seperti “d” dengan “b”. Misalnya menulis “dari” jadi “bari”.
- Menulis terbalik. Misalnya “pot” jadi “top”.
Jika anak terbukti disleksia, orang tua perlu mendukung penuh karena anak seringkali di cap bodoh oleh lingkungannya. Tentu ini akan membuat anak merasa tidak percaya diri. Padahal, sebenarnya ia memiliki potensi yang sama seperti anak lainnya.
Orang tua disarankan untuk memberitahukan guru mengenai masalah ini. Bahkan, jika memungkinkan, orang tua sangat dianjurkan untuk memasukkan anak mereka ke sekolah dengan kelas khusus atau yang menawarkan kegiatan belajar dan latihan tambahan untuk membantu anak.
16 Komentar
Tokoh Rambo itu dulu juga penderita disleksia, tapi berkat ketekunan dan kegigihannya dia akhirnya bisa jadi bintang terkenal. Memang butuh proses ya Mak, buat membantu anak.
BalasHapusIya mbak Ipeh..karena anak-anak butuh didampingi dan di support
HapusWah aku baru tau mbak
Hapusaku juga baru tahu...hehe
HapusSuka khhawatir juga ya kalau anak kita kena macem2.
BalasHapusiya...waspada lebih baik :)
HapusTetanggaku, 2 tahun lebih tapi masih sulit ngomongnya dan cuma senyum2 ajah...
BalasHapuskalo itu mungkin dia ada gangguan di organ bicaranya, mbak. Coba disuruh terapi
HapusKetika bertemu dengan Prof Yohannes Surya, beliau bilang
BalasHapus"Tidak ada anak yang bodoh"
They have their own destinya..
Betuul...tinggal kita sebagai orangtua jeli atau tidak melihat kecerdasan anak-anak kita
HapusSemua anak terlahir genius. Suka bacanya Mbak Ika, biasanya anak disleksia kalau ditangani dengan baik, malah super genius ya :)
BalasHapussepertinya iya mbak Wahyu..., pasti ada sesuatu yang dia miliki dibalik kekurangannya itu. Makanya orangtua harus tanggap juga
HapusAnak disleksia itu iq nya kalau nggak rata-rata ya malah di atas rata-rata, cuma seringnya ortu nggak menyadari ya. Apapun kondisi anak, semua anak terlahir sempurna dan cerdas, tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanya orang tua dan guru yang malas untuk memahami mereka :)
BalasHapusnah iya..betul. anak-anak seperti itu butuh pendampingan, supaya bisa melihat lebih jauh, potensi lain yang dimiliki anak-anak itu
HapusDisleksia.. bener juga ya.. kalau orang gatau malah kasian anaknya di kira bodoh. Padahal semua anak itu terlahir dengan kelebihan masing masing.
BalasHapusiya..mbak. makanya orangtua perlu memahami anak-anaknya juga..
HapusTerima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com