Self Healing, Perjalanan Menyembuhkan Diri


Dear friends,

Self healing, perjalanan menyembuhkan diri - Beberapa hari ini saya kesulitan menulis. Bukan, bukan karena jari-jari saya yang sakit, tapi sepertinya pikiran saya yang sakit. Beberapa waktu belakangan ini saya jadi gampang banget "mood swing". Tiba-tiba semangat, lalu tiba-tiba "nglokro". Apa ya bahasa Indonesia nya "nglokro"? Nggak bersemangat gitu lah. Haha. 

Penyebabnya adalah karena  masalah yang saya alami beberapa waktu yang lalu. Masalah yang bikin saya susah tidur, over thinking, parno kalo liat hape dan jantung selalu berdegup kencang. Yaah, dalam hidup ini kan nggak semua orang suka kita. Ada juga yang nggak suka akan pencapaian-pencapaiana kita, lalu berusaha menjatuhkan kita dengan menyebarkan kejelakan kita pada orang lain. Kayaknya tuh mereka nggak senang melihat orang lain senang gitu. 

Bersyukur, sekarang udah selesai masalahnya. Saya sempat berpikir, kalo masalah ini bakalan mengganggu selama hidup saya, tapi akhirnya saya bisa juga menyikapinya dengan positif. Bahkan setelah proses self healing, saya makin positif dalam menjalani hidup. Alhamdulillah. 

Sebagian besar orang pasti pernah mengalami luka hat dalam berbagai bentuk. Baik terluka karena gagal meraih sesuatu, kecewa terhadap seseorang dan masih banyak lainnya. Biasanya, melakukan self healing akan sangat membantu diri kita sendiri.

Sesuai dengan namanya, self-healing adalah salah satu cara menyembuhkan luka hati dan dilakukan secara mandiri. Cara ini cukup efektif dalam membantu seseorang yang memiliki masalah dengan emosinya.

Lalu, bagaimana caranya agar bisa melakukan self healing? Kalau saya sih begini :

Berdamai dengan Keadaan



Seseorang yang memiliki luka hati pasti sangat sulit melupakan kenangan buruk tersebut. Bahkan, untuk mengingat kembali segala peristiwa yang menyesakkan hati seringkali tak terhindarkan. Setiap orang berhak marah dan kesal dengan kejadian yang tidak diinginkannya. Saya pun demikian. Bahkan, terkadang kekesalan saya bertahan hingga berhari-hari lamanya. 

Namun, saya sering kembali bertanya pada hati kecil saya, apakah dengan menyalahkan keadaan bisa menyembuhkan hati terluka? Apakah dengan terus mengingat dan memaki keadaan, saya bisa tenang? Sudah tentu, jawabannya adalah tidak. Menurut buku yang pernah saya baca, salah satu cara self-healing yang sangat dianjurkan adalah berdamai dengan keadaan. Sebab, setiap kegagalan bisa membuat kita belajar menjadi pribadi yang lebih baik.

Self Compassion


Self compassion adalah kemampuan dalam memahami dan merespons emosi yang ada di dalam diri. Melalui cara ini, kita akan mampu memahami diri kita sendiri dan  bisa menyembuhkan hati terluka. Susah ya? Enggak, jika kita sudah mengenali diri sendiri. 

Cara ini dapat membuat kita mampu memaknai segala pengalaman yang tidak nyaman dengan emosi yang berbeda. Sederhananya, kita mampu memaknai ketidaknyamanan atau sakit hati secara positif. Jika sudah begini, secara otomatis kita akan memiliki kepedulian terhadap diri sendiri dan bisa merespons kejadian buruk dengan sikap positif. Lalu, secara signifikan kita akan bisa menyembuhkan luka hati dengan cepat.

Me Time



Jika dirasa masih ada ganjalan yang menyesakkan di dalam hati, biasanya saya memilih untuk melakukan me time. Cara self-healing ini bertujuan agar kita bisa melepaskan semua pikiran yang berkecamuk di dalam hati kita. Tanamkan di dalam pikiran kita bahwa sesakit hati apapun itu, kita  berhak memilih untuk bahagia.

Melakukan me time bisa dengan berbagai cara, yang penting bisa membuat hati dan pikiran bahagia. Me time bisa dilakukan dengan menjalankan aktivitas menyenangkan misalnya berlibur di suatu tempat atau hanya sekadar merilekskan diri di suatu tempat yang tenang dan damai. 

Meluangkan waktu untuk diri sendiri memang sangat diperlukan agar tubuh, pikiran dan perasaan kita bisa seimbang. 

Kalo sedang "me time" biasanya kamu ngapain?

Berdamai dengan Masa Lalu

Terlepas dari rasa bahagia atau sedih, setiap orang tentu memiliki masa lalu. Sangat beruntung bila kita dipenuhi oleh masa lalu yang menyenangkan dan manis. Tetapi, pasti ada juga beberapa dari kalian yang memiliki masa lalu kelam. Bahkan, meskipun sudah bertahun-tahun terlewati, masih tersisa perasaan luka di dada.

Satu hal yang harus kita sadari dan mengerti bahwa kita sudah tak bisa lagi mengubah masa lalu kelam tersebut. Yang bisa kita lakukan adalah dengan menempatkan masa lalu di tempatnya. Kita coba untuk menjadikan masa lalu menjadi guru kehidupan yang bisa mendewasakan kita. Kita bisa mengambil pelajaran dari masa lalu agar tidak terulang di masa depan. 

Dear friends, tujuan self-healing lebih kepada memahami diri sendiri. Saat kita berhasil melakukan self-healing, kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan penuh penerimaan terhadap kegagalan, kesulitan, dan akan lebih tegas dalam menjalani masalah hidup. Menghadapi masalah hidup justru memberikan banyak pelajaran yang bahkan tidak diajari oleh siapapun.



Posting Komentar

9 Komentar

  1. Betul mbak, dulu Saya juga sering banget jalan sendiri, mrnyenangkan diri. Alhamdulillah setelah jalan sendiri itu hati dan perasaan lebih tenang dan saya bisa melakukan aktifitas lebih baik lagi.

    BalasHapus
  2. Setujuuu banget mba .Aku melakukan self healing biasanya dengan melepaskan semua dulu yg bikin sakit dan kecewa, misalnya dgn cara menangis . Puas nangis, biasanya sedikit beban hati agak plong . Barulah disitu mampu berfikir lagi apa yg membuatku merasa sakit. Kehilangan pasangan, ato ditipu teman, apapun itu, aku coba menaruhnya dalam mindset bahwa semua itu memang bukan rezekiku, bukan milikku.

    Ato mungkin ada hikmah dari semua itu nanti. Saat phase itu sudah bisa aku trima, barulah mencoba utk memaafkan hal atau orang yang menyebabkan itu terjadi. Dengan begitu hati jd lapang dan bisa mudah untuk menerima hal tsb sebagai masa lalu.

    Nyimpen dendam itu ga enak. Malah bikin kita susah utk move on. Pikiran jadi sakit, hati sakit. Efeknya susah bahagia. Makanya aku LBH memilih utk memaafkan lalu lupakan semuanya. Fokus ke depan, Krn apapun itu hidup toh harus melangkah maju. :)

    BalasHapus
  3. Dalam berelasi sosial emang tak semuanya mulus ya Mbak. Sekalipun kita merasa sudah baik, bagi orang lain ada saja celanya. Parahmya lagi ke-minusan kita di mata mereka perlu disebarluaskan ke seluruh dunia...:)

    Yah kita tak bisa menyenangkan semua orang. Apa boleh buat. Kita jadi terluka. Hanya saja hidup memberi banyak pilihan. Kita pilih saja untuk bahagia, menyembuhkan segala luka dengan pengetahuan yang kita punya :)

    BalasHapus
  4. hampir semua tipsnya sudah saya lakukan mba, memang tidka mudah sih penerapannya namun saya terus coba apalagi dengan poin berdamai dengan masa lalu itu, harus berjuang banget untuk bisa melakukannya

    BalasHapus
  5. Ada juga orang yang menganggap Me Time itu suatu bentuk keegoisan, khususntmya buat perempuan.
    Hahaha...
    Hellooo, itu hanya sudut padang negatif orang2 yang berpikiran sempit.
    Setiap orang butuh waktu sejenak untuk dirinya sendiri, melakukan kegiatan yang disukai, lepas dari rutinitas, biar pikiran kembali fresh.

    BalasHapus
  6. Peluk Mbak Ika, aku juga kalau sedang kecewa berusaha menghibur diri dan banyak zikir pada Allah biar tenang dan ikhlas..yakin sama Allah pasti ada jalannya..

    BalasHapus
  7. setuju kak..
    Dengan berdamai dengan masa lalu dan menerima diri kita apa yang saat ini terjadi, akan lebih tenang.
    Self-healing memang tidak mudah perjalanannya yaa, kak.
    Semoga dimudahkan segala urusannya selalu.

    BalasHapus
  8. Semangat bunda, insyaAllah selalu ada jalan dalam penyembuhan diri ya.
    Belajar berdamai dengan diri dan apa yang sudah terjadi emang PR banget. Bismillah semoga dimudahkan selalu ya bun

    BalasHapus
  9. Aku pernah membaca artikel bahwa kita harus berterima kasih kepada orang-orang yang tidak suka sama kita.

    Mengapa oh mengapa?

    Karena mereka tulus dan tanpa rekayasa membenci kita dan mengetahui percis apa-apa yang menjadi kekurangan kita.

    ... dan aku yakin, mereka, para haters ini pasti punya banyak daftar, hahaha.

    Sisi positifnya, pilah dan akui apakah mereka benar adanya dan jadikan introspeksi diri, muhasabah.

    Lalu, perbaikilah!

    Percayalah, sebenarnya diri kita sendiri memiliki kemampuan menyembuhkan, self healing!

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com