Tips Mendampingi Anak Belajar dari Rumah

Dear friends,

Tips mendampingi anak belajar dari rumah.  Semenjak pandemi dan anak-anak mulai belajar dari rumah, kita sebagai orangtua dituntut agar mampu mendampingi anak-anak pada saat pembelajaran online. Bagi orangtua yang bekerja dari rumah sih nggak masalah ya. Tapi bagi orangtua yang tetap harus bekerja di kantor, hal ini menjadi persoalan yang cukup serius. Mereka tentunya tak bisa seratus persen mendampingi dan mengawasi anak-anak mereka selama belajar dari rumah. 

Sebagian orang tua mengakui bahwa mereka sering merasa kesal ketika mendampingi anaknya belajar, padahal anak-anak pasti membutuhkan bimbingan saat belajar. Sedangkan dari sisi anak, belajar dengan orang tua justru dianggap sebagai suatu hal yang menakutkan. Anak-anak juga sering mengeluh karena tidak tahan terus-menerus disalahkan karena tidak bisa mencapai hasil yang diinginkan orang tua. Akibatnya, prestasi anak jadi menurun karena tidak menemukan kenyamanan ketika harus belajar bersama orangtua. 

Saya sendiri, sudah berusaha menyesuaikan diri sejak anak-anak mulai belajar dari rumah bulan Maret lalu. Sudah hampir 6 bulan saya mendampingi anak-anak belajar. Awalnya saya bingung untuk menerapkan jadwal belajar anak-anak, mengingat dua anak saya duduk di tingkat SD dan SMP. Tugas-tugas yang diberikan oleh Guru mereka biasanya disampaikan melalui grup WA kelas. Tugas kemudian disetor melalui foto maupun video. Untuk anak saya yang SMP, tugas diberikan dengan mengerjakan soal secara online. Bersyukur anak saya yang SMP mahir menggunakan gadget, jadi saya hanya mengawasinya saja. 

Tanggal 13 Juli lalu ditetapkan sebagai tahun ajaran baru. Anak-anak masih harus menjalani pembelajaran jarak jauh melalui online. Ini juga yang jadi alasan untuk saya dan suami memasang wifi. Sebelumnya, kami hanya mengandalkan kuota hape yang kalau dihitung-hitung bisa habis ratusan giga dalam sebulan. 

Selama seminggu ini, anak-anak belum begitu aktif belajar. Aktivitas mereka baru sekitar tugas untuk setor murojaah atau hafalan. Saya dan anak-anak kemudian berdiskusi, akan seperti apa cara belajar mereka setelah pembelajaran mulai aktif kembali. Sejauh ini saya masih menampung apa yang jadi keinginan mereka. Keinginan mereka nggak muluk-muluk sih. Mereka minta diijinkan tetap menonton serial kesayangan mereka (Upin Ipin) dan nonton Youtube. Saya izinkan dengan syarat boleh nonton asal tugas sekolah sudah selesai. 

Dalam hal ini, suami sering protes kenapa saya mengizinkan mereka menonton Youtube atau serial kesayangan mereka. Saya memang termasuk orangtua yang selow (meski kadang juga tegas). Saya dulu termasuk produk gagal dari gaya belajar konservatif yang harus duduk manis ketika belajar. Saya merasakan tidak enaknya belajar dibawah tekanan, dimarahi ketika mendapat nilai jelek, hingga dicubit ketika melakukan kesalahan. Dan, saya nggak mau melakukannya pada anak-anak saya. Saya beri kebebasan pada anak-anak saya untuk belajar dengan cara mereka. Jika mereka nyaman belajar sambil mendengarkan musik, maka akan saya persilahkan mereka belajar diiringi suara musik. 

Saya juga tidak menuntut mereka untuk selalu mendapatkan nilai bagus, yang terpenting mereka paham apa yang mereka pelajari. 

dokpri. Gaya si anak SMP belajar dari rumah
Saat mereka sedang bosan belajar, saya juga membolehkan mereka mengerjakan apa yang mereka mau. Saat mereka ingin belajar masak, saya izinkan mereka membuat makanan yang mereka mau, tentunya tetap dalam pengawasan saya. Kadang, Aufa dan Rara suka bereksperimen membuat jajanan sendiri, seperti cireng nasi, cilok atau puding. Berantakan sih pasti, yang penting mereka suka dan harus mau membereskan kembali perabotan yang mereka pakai.

dokpri. Nemenin Rara mewarnai

Meski begitu, ada kalanya anak kurang fokus belajar, efeknya bisa berimbas pada orang tua yang sedang bekerja. Berikut beberapa cara untuk membantu anak agar konsentrasi belajar. 

Mengatur tempat belajar
Anak akan fokus belajar saat mereka berada di lingkungan yang rapi dan teratur. Kalau meja belajar anak berantakan dengan buku berserakan, mainan juga alat tulis, ajaklah dia untuk merapikannya terlebih dahulu.

Terapkan target
Tetapkan target lama waktu belajar anak. Nggak perlu memaksa anak dengan target muluk-muluk. Coba ajak dia untuk membaca dengan konsentrasi penuh selama 5-10 menit, kemudian beri waktu untuk berhenti sejenak.

Saat dia sudah mencapai target, tambahkan waktu sedikit demi sedikit misal hari ini 10 menit lalu keesokan harinya ditambah 5 menit. Jabarkan strategi ini pada anak agar dia sadar akan target-target yang ditetapkan.

Ciptakan suasana tenang
Saat anak harus belajar di rumah, ciptakan suasana tenang. Eliminasi stimulan yang tidak perlu dan bisa mengganggu konsentrasi anak, seperti suara musik atau televisi.

Dorong anak untuk aktif
Ingat, di sini kita hanya membantu anak. Pastikan anak yang sepenuhnya mengerjakan tugas-tugasnya. Saat kita banyak mengambil alih, maka yang berkonsentrasi justru orang tuanya dan bukan si anak. Selain itu, dorong anak untuk terlibat aktif dalam menentukan waktu belajar, waktu bermain serta konsekuensinya. Ajak dia untuk bertanggung jawab akan keputusan yang diambil. 

Duduk bersama anak
Dilansir dari Young Parents, riset menunjukkan bahwa anak bakal bermain lebih lama saat orang tua duduk di sampingnya. Prinsip ini bisa saja berlaku saat anak belajar.

dokpri. membacakan cerita

Coba untuk duduk dengan anak saat dia mulai belajar. Kita bisa duduk sambil membaca atau membuka laptop sembari bekerja. Sesekali lemparkan senyum pada anak tanpa mengajaknya mengobrol. Anak pun bisa fokus belajar.

Mendampingi anak saat belajar dari rumah bukan hal yang mudah, tapi sebagai orangtua kita tetap harus berusaha untuk melakukannya dengan baik. Orangtua juga bisa jadi guru kreatif  saat mendampingi anak belajar melalui dunia maya

Semangat untuk para orangtua!


Posting Komentar

10 Komentar

  1. Mbak, kalau pas PJJ gini bangunnya lebih pagi lagi nggak sih? Karena kan ntar jam sekian keburu nemenin Rara belajar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bangunnya sama aja sih dek, dari dulu emang udah biasa bangun subuh dan langsung masak sambil nyuci. Jadi pas nemenin anak-anak belajar, kerjaan rumah udah selesai

      Hapus
  2. Salah satu pemasukan selama pandemi ini Maya jadi guru les anak-anak tetangga😄. Soalnya ortu mereka sibuk kerja. Jadi penasaran klo yg sistem daring mereka menghadapinya bagaimana. Untung kita bisa bekerja dari rumah ya mb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ya Maya, masih banyak orantua yang bekerja membutuhkan bantuan Maya. Semoga banyak yang terbantu ya, May

      Hapus
  3. tips-tipsnya bisa saya terapkan ke keponakan saya niy mba yang memang lagi stay atu home dan school at home, kadang mereka suka bosen-bosen juga kalau belajar bisa jadi emang karena tempatnya ga nyaman ya, wah terima kasih ya mba tipsnya

    BalasHapus
  4. Anak-anak itu unik yaa..
    Kadang ingin mandiri tapi juga kadang ingin ditemani.
    Kalau anaknya dua, riweuh deeh...heuheu~
    Suka-duka PJJ secara online.

    BalasHapus
  5. Anak2 itu punya beragam karakter ya kak, so unique! Aku blm ada anak tapi melihat 4 ponakan belajar di rumah jadi ikut merasakan hihi. Akan kushare ini ke kakakku

    BalasHapus
  6. Yang penting suasana hati harus ON ke posisi happy ya mbak, biar suasana belajar anak jadi menyenangkan.

    Tempat belajarnya juga harus baik dan rapi, jangan di tempat tidur, supaya dia merasa bener2 lagi asekolah

    BalasHapus
  7. Halo dek Rara, gemesss yang sering diunyel-unyel bundannya hahaha
    Senang sekali bisa mendampingi mereka bertumbuh kembang ya bun

    BalasHapus
  8. Susah menjadi ibu saat masa pandemi ini ya. Mba hebattttt loh. Krn banyak yg ga sanggup. Kelimpungan. Trs kalau aku lihat materi pelajaran anak sekarang ternyata sunggu sulitttt wkwkkw.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com