Dikara

koleksi pribadi. Dikara Khaleed Tsaqib


Dear friends,

Dek, tak terasa sudah hampir 8 bulan adek pulang ke surgaNya Allah. Bunda masih sering nangis karena kangen banget sama adek. Meski banyak yang menghibur Bunda, belum cukup mampu membuat Bunda tersenyum dek. Tahu nggak kenapa? Adek Khaleed tuh sudah Bunda tunggu-tunggu sejak lama. Meski Bunda sudah punya kakak Fina, mas Aufa dan kakak Rara, tapi Bunda masih ingin punya anak lagi untuk nemenin Bunda di rumah. Bunda kesepian di rumah, dek. 

Setiap hari Bunda kangen sama adek. Tiap pagi kalau Bunda buka toko dan buka komputer, Bunda dengerin shalawat sambil liatin foto-foto sama videonya adek. Kadang untuk melepas rindu, Bunda ciumin baju-baju adek yang masih ada di lemarinya Bunda. Bunda nggak mau ngasih baju-baju adek ke orang-orang. Biarlah baju-baju adek Bunda simpan sebagai kenangan kalau adek pernah singgah di dunia. Meski hanya 3 hari Bunda memeluk adek, tapi Bunda merasa adek sudah menguasai hati Bunda. 

Rupanya Allah cemburu dan Dia meminta adek untuk pulang ke surga lebih cepat. Bunda sangat sedih dan hancur waktu itu, dek. Awalnya Bunda nggak nerima dan nggak bisa terima kenyataan kalau memang waktu adek untuk tinggal di dunia sudah habis. Waktu adek cuma 3 hari saja. 

Meski banyak orang yang datang menghibur, tapi nggak mampu menghalau kesedihan Bunda karena kehilangan adek. Lalu, Bunda berusaha untuk menghibur diri Bunda sendiri dengan tilawah, melantunkan shalawat sambil membayangkan Bunda sedang memeluk adek. 

Bunda beri adek nama Dikara yang dalam bahasa Arab memiliki arti pertanda baik. Khaleed yang berarti kekal, abadi, berani menegakkan kebenaran. Sedangkan Tsaqib berarti orang yang beruntung. Dikara Khaleed Tsaqib Bunda artikan menjadi anak lelaki yang beruntung, berani menegakkan kebenaran yang kekal dan menjadi pertanda baik bagi keluarganya. 

Bunda baru menyadari bahwa adek memang sekarang hidup kekal di surgaNya Allah dan menjadi pertanda baik bagi kami yang masih ada di dunia. MasyaAllah, dek....

Dek, Bunda baru menyadari bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita itu tentu sudah seizin Allah SWT. Takdir hidup kita sudah tercatat di lauhul mahfudz. Allah tahu apa yang terbaik untukmu, untuk Bunda, Ayah dan kakak-kakakmu. Bunda minta seorang anak lagi untuk menemani masa tua Bunda, tetapi Allah malah beri Bunda yang lebih. Allah beri anak lelaki yang akan menjadi penyelamat Bunda, Ayah nanti. Ya Allah, terima kasih. Engkau maha tahu apa yang kami butuhkan. 

dek, saat ini Bunda sudah lebih ikhlas adek pergi duluan. Bunda nggak pa pa dek. Wajar lah kalau sesekali Bunda masih keinget adek ya. Kadang Bunda masih keinget masa-masa Bunda mengandungmu. Betapa exited nya kami menanti kehadiranmu. 

Dek tahu nggak, bahkan kakak yang awalnya menolak kehadiranmu saat tahu Bunda hamil, jatuh cinta padamu saat pertama kali melihatmu. Bahkan dia rela begadang demi menungguimu di rumah sakit kala itu. Dia nggak mau adek tidak bobok dengan nyenyak. 

Dek, Bunda nulis ini karena Bunda rinduuuuu banget sama kamu. Biasanya kalau Bunda rindu, Bunda tilawah untuk mendoakanmu dan kakek, nenek, buyut serta saudara-saudara kita yang sudah pergi mendahului Bunda. 

Nggak pa pa ya dek, Bunda masih sering rindu kamu. Bunda masih ingin sekali memelukmu. Bunda masih rindu. InsyaAllah nanti kita kumpul lagi di surgaNya Allah ya dek. 

Dikara Khaleed Tsaqib lahir Rabu, 27 Februari 2024, wafat Jumat, 1 Maret 2024. 
 
sampai jumpa di sana, Khaleed ku

Bunda dan Ayah yang menyayangimu



dek Khaleed sdh bobo di sini 

Khaleedku, sayangku

Posting Komentar

0 Komentar