Cernak - Rahasia Sebongkah Batu



Suatu pagi, seorang wanita tua berjalan menyusuri jalan setapak di pegunungan. Dia akan pergi ke tempat penggilingan beras di lembah. Dia membawa sebuah karung besar karena akan membeli beras disana. Kemudian, dia akan menjual sebagian berasnya di kota dan menyimpan sisanya untuk keperluan sendiri.
       Setelah berjalan agak lama, wanita tua itu berhenti tiba - tiba. Di depannya, sebongkah batu besar menutupi jalan. “Bagaimana bisa batu sebesar ini ada di tengah jalan?” gumam wanita tua itu heran. “Ah sudahlah….Nanti juga ada orang yang menyingkirkannnya.” Wanita tua itu pun mengitari batu itu tersebut dan melanjutkan perjalanannya. 
       Waktu terus berjalan. Sepanjang pagi, batu besar itu tetap berada di tengah jalan. Menjelang siang, seorang penunggang kuda tiba di tempat itu. Kudanya segera berhenti ketika melihat rintangan di hadapannya. “Astaga! Batu besar ini tidak seharusnya ada di tengah jalan,” kata si penunggang kuda. Namun, si penunggang kuda tidak turun untuk menyingkirkan batu itu. Dia malah menyuruh kudanya untuk berjalan mengitarinya. Demikianlah, sampai lewat tengah hari, batu itu tetap berada di tengah jalan.
       Sekarang, hari telah menjelang senja. Seorang anak laki - laki bernama Didi sedang dalam perjalanan pulang dari tempat penggilingan padi. Dia bekerja disana. Dia sangat lelah. Itu sebabnya dia berjalan lambat walaupun hari hampir gelap.
        Didi mengambil jalan pintas, melewati jalan setapak yang di lalui oleh si wanita tua dan penunggang kuda. Dia tidak tahu kalau sebongkah batu besar menutupi jalan itu.
        Tidak lama kemudian, Didi terkejut melihat batu besar di tengah jalan. Dia berhenti dan berkata, “Aku akan menyingkirkan batu besar ini dari tengah jalan agar orang - orang yang lewat di sini tidak terganggu.”
         Kemudian, dengan susah payah, Didi mendorong batu itu ke tepi jalan. Dia tidak menghiraukan badannya yang lemas bekerja seharian. Saat itu, binatang - binatang hutan yang sudah masuk sarang, keluar lagi karena mendengar suara benda didorong.
         Binatang - binatang itu melihat Didi sedang bersusah payah menggeser sebongkah batu ke tepi jalan. Mereka pun menonton dan memberinya semangat.
         Ketika batu bergulir ke tepi jalan, Didi melihat sebuah kotak kecil di bawah batu tersebut. Didi pun mengambil kotak dan membukanya.
        “Emas!” seru Didi heran bercampur cemas. Kemudian, Didi membaca sepucuk surat yang ada di dasar kotak itu.
       “Ambillah emas ini! Emas ini untuk orang yang menyingkirkan batu itu dari tengah jalan.”
       “Alhamdulillah! Semoga aku dapat memanfaatkan pemberian ini di jalan yang benar,” kata Didi bersyukur kepada Allah, Sang Pemberi Rezeki.
             
            Menyingkirkan gangguan dari tengah jalan adalah sebagian dari iman.
                                                           



Diceritakan kembali oleh Bassama Jamila

Posting Komentar

0 Komentar