Selasa tanggal 31 Maret 2015 yang lalu, saya ikut pelatihan yang diadakan oleh perusahaan tepung
Sriboga di Sriboga Customer Center Semarang.
Sriboga adalah perusahaan tepung terkemuka di Indonesia. Perusahaan yang memproduksi berbagai jenis tepung ini sudah dikenal di kalangan pelaku usaha olahan makanan berbahan dasar tepung. Untuk memfasilitasi konsumen yang mungkin membutuhkan informasi tentang produk-produk Sriboga maka dibentuklah Sriboga Customer Center atau yang biasa disingkat SCC. Tak sekedar berbagi informasi mengenai produk-produk Sriboga, SCC juga menyediakan fasilitas
baking clinic dan program kemitraan, lho. Aiih, senengnya.
Sebenarnya, saya juga sudah berkecimpung di dunia
makanan berbahan tepung sejak tahun 2003. Saya menerima pesanan kue kering, cake dan jajan pasar yang rata-rata memakai tepung sebagai bahan dasarnya. Nah.., sekarang ketemu sama SCC jadi pengen nyemplung lagi, nih. Tertarik untuk bisa jadi membernya juga.
Acara pelatihan dimulai pukul 10, untung nggak terlambat meski sempat nyasar (padahal udah sempat parkir di depan SCC tapi nggak ngeh kalau disitu lokasinya). Hehe..
Sesi pertama pelatihan diisi oleh mas Taufiq Annas yang menjelaskan seluk beluk kamera dengan semua jenis, tipe dan gambar yang dihasilkannya. Jadi tahu kalau ada kamera yang ukurannya segede kontainer. Jadi tahu juga ada kamera yang harganya selangit. Saya sih, tahunya cuma kamera saku, kodak sama kamera hape (buat
selfie...hehe). Mas Annas juga memberi informasi tentang komposisi fotografi. Macam-macam ternyata. Ada komposisi 1/3 maksudnya
point interest nya dibagi menjadi 3 bagian. Haduh...mulai deh pake istilah-istilah asing. Ada juga komposisi segitiga, diagonal,
dead centre,
elips, garis pengarah dan
framing. Ooh, ini to rahasianya bikin foto bagus. Rasa-rasanya nggak cukup deh... kuliah 2 semester buat bahas soal kamera ini. Hehe..
 |
Mas Annas sedang mengisi materi sesi 1 |
Setelah istirahat sesi kedua diisi oleh mbak Diah Didi, Food Blogger yang kondang itu loh. Mbak Diah Didi adalah pemilik blog diahdidi.com yang foto-foto hasil masakannya bisa menggugah selera siapa saja yang melihatnya. Nggak percaya? Buka saja website beliau. Foto-fotonya keren.
Mbak Diah Didi memberi materi tentang tips dan aplikasi
food photography. Bagaimana cara supaya foto bisa fokus, mengambil angle supaya foto bisa terlihat bagus dan menarik.
Mbak Diah Didi juga memberi tips supaya makanan lebih menarik dengan menambah garnis sebagai pemanis. Berikut ini beberapa tips dari mbak Diah Didi agar
foto makanan bisa terlihat cantik dan menarik, antara lain :
- Tentukan tema foto, misalnya tema etnik, fresh (langsung di foto begitu masakan matang)
- Pilih angle yang tepat untuk mengambil foto, apakah dari posisi sejajar, tegak lurus, miring, dan sebagainya.
- Pada saat mengambil foto, pilih tempat yang berlimpah cahaya seperti di luar ruangan. Apabila diluar ruangan tidak memungkinkan, pilih tempat dekat jendela atau tempat yang terang (banyak cahaya).
- Waktu pengambilan foto di mulai dari pukul 9 pagi hingga pukul 4 sore, tergantung situasi (mendung atau cerah). Tapi pencahayaan di kamera juga diatur supaya hasil foto tidak pudar.
- Usahakan warna makanan kontras dengan wadahnya, sehingga warna makanan terlihat jelas.
- Gunakan properti tambahan yang kita miliki untuk mempercantik tampilan foto. Misal nampan kayu, tampah bambu, kertas kado, piring/gelas/toples bahkan karung goni juga bisa kita pakai. Gunakan yang sesuai dengan tema yang kita ambil.
- Beri garnish pada makanan, misal buah cherry, daun mint atau yang sesuai dengan masakan kita.
- Pastikan makanan yang akan kita foto bersih. Bagaimana orang akan tertarik pada produk kita kalau di foto saja terlihat tidak meyakinkan kebersihannya.
- Fotolah makanan beberapa kali dari berbagai angle, hingga didapat foto yang benar-benar pas dan memuaskan.
- Berlatihlah memotret makanan setiap hari, minimal hasil masakan kita sendiri. Hehe..langsung deh...saya aplikasikan hasil pelatihannya.
.jpg) |
Contoh foto hasil masakanku |
.jpg) |
Contoh lain foto masakanku |
Setelah memberikan materi dan tips-tips memotret makanan, mbak Diah Didi mempersilahkan peserta untuk bertanya atau
sharing seputar cara memotret makanan. Mbak Diah Didi juga memberi kesempatan kepada para peserta untuk mencoba praktek memotret makanan.
 |
Para peserta praktek memotret makanan |
|
 |
Peserta antusias ingin mencoba |
Setelah mendapat materi dan praktek memotret makanan, akhirnya pelatihan
food photography pun selesai juga pada pukul 3 sore. Bener-bener beruntung deh, bisa ikut pelatihan di SCC ini. Nggak sabar nunggu pelatihan berikutnya.
Bagi teman-teman yang mempunyai usaha makanan berbahan tepung, boleh lho bergabung dan menjadi member SCC. Banyak keuntungan yang bisa teman-teman dapatkan disini. Salah satunya ikut pelatihan-pelatihan seperti ini. Gratis lagi.., siapa coba yang nggak tertarik?
Bagaimana cara gabungnya? Teman-teman bisa datang langsung untuk mengisi formulir di kantor SCC Semarang atau mengisi data di
www.memberscc.com. Sudah ada sekitar 561 orang yang sudah bergabung di SCC Semarang, lho. Hayuk ah, segera gabung.
 |
Narsis setelah pelatihan |
Sumber : Diah Didi (diahdidi.com) ,http://www.gandjelrel.com/2015/04/pelatihan-food-photography-bersama, Dokumen pribadi
8 Komentar
Besok yang tanggal 22 ikut lagi ya mbaa
BalasHapusOke mb Rahmi...insyaAllah ikuuut ;)
HapusIya....ikut ya..aku bawa kue2 buatanku mbaaa..besok..biar jadi korban latihan ya..:D
BalasHapusAsseeekk, bisa icip-icip kuenya mb Diah Didi...;)
Hapusasiiik icip-icip masakannya mba didiii..hasil jepretan makananmu apik mba ikaa....
BalasHapusHihi...padahal yang atas itu, background nya pintu lho..., tangan kiri pegang masakannya, tangan kanan motret..;)
HapusAseg..makasih udh berbagi tipsnya ya mak..daku blm pernah moto2 masakan sendiri..soalnya keburu abis mak...nggragas..hehe
BalasHapusKalo saya kan mak narsis mb Inda, apa2 di potoin...wkwkwk, termasuk masakan sendiri...;)
HapusTerima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com