Tentang Persahabatan [1]


credit pixabay

Dear Friends,

Tentang Persahabatan. Apa arti persahabatan buatmu, temans?

"Sahabat adalah dia yang tahu apa yang dia miliki saat bersamamu, bukan dia yang menyadari siapa dirimu setelah kehilanganmu"

Ada lagi.

"Sahabat adalah mereka yang tahu semua kekuranganmu namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu" 

And one more.

"Sahabat bukan tentang seseorang yang telah lama kau kenal tapi tentang seseorang yang menghampiri dan singgah di hidupmu kemudian dia tak pernah meninggalkanmu" 

Tiga kalimat itu yang menurut saya paling mewakili definisi sahabat. Entah kenapa tiba-tiba saya ingin menulis tentang ini. Kalau berbicara tentang sahabat, seringkali hati saya mendadak melow...semelow-melow nya (aduk, mak...boso opo ki). 
Iya. Campur aduk rasanya. Ada rasa marah, benci, cinta, sayang dan penghianatan tumpah ruah jadi satu. Ada juga desir yang tak biasa ketika mengingatnya. Huaaa....*drama dimulai. Curcol banget, nih.

Cerita Kelam Persahabatan Saya

Belasan tahun lalu, saya memiliki sahabat. Saya menganggap mereka sahabat, karena hampir setiap hari saya bergaul dengan mereka. Kami adalah lima sekawan, dan semuanya perempuan. Meski tidak satu sekolah, hampir setiap hari kami bertemu. Singkat kata, apapun yang kami lakukan selalu bersama-sama. Mulai dari curhat masalah pelajaran sekolah, masalah ngaji, hingga masalah cowok. Kami berlima pernah berjanji untuk saling menjaga rahasia.  Hingga suatu hari ada permasalahan yang terjadi diantara kami. Masalah inilah yang akhirnya membuat hubungan persahabatan kami terpecah. Ada penghianat dalam persahabatan kami. Iya...ternyata ada salah satu sahabat saya yang bermuka dua. Di depan kami dia bermuka dan bermulut manis, di belakang kami ternyata dia berhianat. Kebetulan, sayalah korban penghianatannya. (cerita penghianatannya, off the record aja ah..., takut sakit hati lagi) hehehe... Saya sudah memaafkannya, bahkan bertahun-tahun lalu meski ada rasa canggung ketika kami bertemu. 

gambar dipinjam dari www.engkas.com

Peristiwa penghianatan oleh sahabat juga berulang beberapa tahun yang lalu. Tepatnya ketika saya sedang menempuh pendidikan S1. Teman yang saya anggap sebagai sahabat meninggalkan saya disaat saya butuh dia. Padahal ketika memerlukan bantuan dia selalu datang pada saya. Dan anehnya saya selalu tidak tega untuk menolak memberikan bantuan padanya. Berulang kali dia meninggalkan saya, berulang kali saya memaafkan dia. Ternyata dia hanya memanfaatkan saya, menyalahgunakan kepercayaan saya dan menghianati saya. Dan akhirnya sayapun menyerah. Saya menjaga jarak dengannya. Saya mulai berani menolak  ketika dia merengek memohon bantuan saya. Saya dengarkan kata hati saya "Cukup, Ita. Kamu sudah banyak memberi. Tinggalkan dia". 
Saya meninggalkannya sebagai sahabat, namun tidak sebagai teman. Saya masih menjadi temannya. Saya tidak memutuskan tali silaturrahim dengannya. 

Persahabatan di Dunia Maya

Saya sempat "ilfill" untuk memiliki sahabat lagi. Saya tak ingin ingin berteman terlalu dekat dengan siapapun. Saya takut kecewa. Saya takut terluka lagi. Hingga saya bertemu dengan teman-teman di dunia maya. Sebagian besar adalah teman satu komunitas. Bersyukur, meskipun hanya berinteraksi di dunia maya, teman-teman ini saling memberikan support. Meski tak jarang ada yang saling nyindir dan nyinyir, tapi itu lumrah terjadi karena beda pendapat dan pemikiran saja. Dan hal itu kadang memicu konflik. Saya sendiri termasuk tipikal orang yang lebih baik menghindari konflik, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Have fun dan damai-damai saja. Rasanya nyaman kan, kalau bisa seperti itu?

Beberapa teman di dunia maya ada yang kini menjadi dekat. Saya, mbak Qonita Zahra aka Maya Imawati, mbak eh..dik Ria Buchari, dik Handriati, dan Mommy Kiffah aka teh Tetty Hermawati. Awalnya hanya saling komen-komenan di thread Facebook kemudian berlanjut ke blog. Komenan kami ini lebih sering ke komen lucu-lucuan bahkan kadang kami perang sticker. Hahaha.. Kami bahkan saling kangen kalau salah satu dari kami menghilang.....sampe segitunya ya...hihi
Mungkin bagi sebagian orang ini biasa, tapi bagi saya ini luar biasa. Mereka ini akan selalu ada meski saya belum pernah bertemu mereka di dunia nyata. Sedangkan teman dunia maya yang kini juga menjadi teman di dunia nyata adalah teman-teman komunitas Blogger Gandjel Rel, IIDN Semarang dan IIDN Solo. Saya jadi kenal para penulis hebat seperti bu Candra Nila Murti, mba Dewi Rieka, mba Rahmi Aziza dan mb Dian Nafi. Saya juga belajar banyak dari para blogger keren seperti mba Uniek Kaswarganti, mba Ety Handayaningsih, mba Hidayah Sulistyowati, Momtraveler aka mba Muna Sungkar, mba Noorma, mba Arina dan banyak lagi yang lain. Semoga kita tetap saling dukung, saling memotivasi dan saling menginspirasi. 
Kopdar Blogger Gandjel Rel &  IIDN Semarang di Tea House Java Mall

Ngumpul di event OPPO, seru abiss

Serunya ngumpul bareng Blogger Gandjel Rel

 Launching Buku Muna Sungkar, dkk di Gramedia Pandanaran

Kopdar IIDN Solo, pertemuan yang mengesankan
Semoga persahabatan yang berawal dari dunia maya ini membawa kebaikan di dunia nyata. Seperti yang disampaikan oleh Imam Sadiq tentang persahabatan berikut ini.
Beliau berkata, “Berkawan ada batasnya. Siapa saja yang menjaga batasan itu berarti dia adalah sahabat yang benar. Jika tidak, jangan bersahabat dengannya.


Posting Komentar

53 Komentar

  1. Horeee aku disebuuutttt.. *ngasihhh rambutan seiket*

    BalasHapus
  2. Klo yg suka nyinyir dan nyindir uda ada grupnya ya mbk ..,di komunitas ada ga eaaaa hihihuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin ada...hihi, tapi banyak yang nggak suka nyinyir dan nyindir kok....
      kalo aku woles aja, dibawa fun aja ya....banyakin teman..

      Hapus
  3. Huaa akyu masuk daftar...lope2 full utk kk ika ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya doong dek say....semoga pertemanan kita membawa kebaikan ya buat kita semua...lope..lope juga... :)

      Hapus
  4. Sy pernah ngerasain, bukan dikhianati sih, tapi semacam difitnah di dpn atasan saat kami sekantor dlu. Sy smpt mikir, dia bilang sy shbtnya (dia blg hal itu ke beberapa teman), lha tapi kok tega gt ya. Dari situ sy menjauh pelan2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pernah juga di gituin mba Vhoy....lama-lama saya capek hati dan menjauh aja...

      Hapus
  5. Persahabatan bagai kepompong.

    Duh, di fb mah macem-macem dah aku rasain, Mba Ika. Males inget yang pait2. Enak ngeblog aja dah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuul mba Anggar....have aja ya, yang penting happy...hehe

      Hapus
  6. aku jg pernah ngalamin itu mak, dlu wktu kecil, persahabatn km mah oke2 aja, stlh gede memang sdkit renggang krena aktivitas kami yg berbeda, bgitu mulai komuniksi ya di fb, dan komen2nya di fb aku pun sering bikin gemet2, jd drpd hati ini syakit *halah, mending aku blokir aja tuh orang,,,hush sanah sanah:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...usyir cantik yang sirik bikin sakit hati...
      sakit hati juga ya, kalo sahabat kita sendiri yang suka bikin sakit hati...

      Hapus
  7. saya punya sahabat sejak SMP. Menurut saya, dialah sahabat sejati saya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seneng ya mak Chi, bisa punya sahabat sejati....
      kalo saya sekarang mending punya teman yang biasa2 tapi baik daripada punya sahabat yang nusuk dari belakang...

      Hapus
  8. aku juga pernah dikhianati sahabat sendiri makanya sampai sekarang gak pernah punay sahabata lagi , hanya sebatas teman saja. Sepertinya lebih baik begitu. Paling teman yang lebih dekat dibanding yg lain , itupun gak pernah curhat2an

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah, sama kayak saya mb Tira...
      iya, lebih baik berteman biasa saja...

      Hapus
  9. Amiin mbak. Semoga kebaikan di dunia maya membawa kebaikan di dunia nyata ya. Sama persis dengan mbak ika.. karena pernah kecewa, saya sampai sekarang malah masih takut untuk punya sahabat. Takut kecewa lagi :((

    Jadi sampai hari ini, sahabat setia saya hanya suami dan keluarga. Yang lainnya, teman saja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasanya susah ya untuk melupakan apa yang pernah dilakukan sahabat pada kita. iya lah...suami bisa jadi sahabat sejati kita juga ya..

      Hapus
  10. Serunya bisa kumpul2 tmn blogger ya

    BalasHapus
  11. kalau suka sama sahabt gimana mba? huhuuu..kan dilema

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...sahabat jadi cinta ya....ga pa2 sih menurutku, malah sudah tahu jelek2nya kita..ya kan?

      Hapus
  12. Di khianati sahabat itu rasanya kaya di silet2 ya mba.. perihhh.. itulah ya makanya hrs selektif milih sahabat.. hiks..
    Dan hikmahnya akhirnya mba bs tegas kalo ada yg memanfaatkan.
    Semoga selalu di lindungi dr org2 berniat jelek ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba Ruli....rasanya sakiiit banget dihianati sahabat sendiri..
      aamiin...semoga ya mba..

      Hapus
  13. Sekarang aku lebih ke membatasi arti sahabat biar gak sakit hati. :)

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah, seru ya mba punya sahabat saling mendukung dan memotivasi..dakuw juga betah tinggal di ungaran setelah punya sahabat2 di IIDN lho...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah....aku seneng loh bisa bergabung dengan IIDN Semarang dan Gandjel Rel...bisa belajar banyak dari penulis2 dan blogger2 keren.. :)

      Hapus
  15. Masalah penghianatan, memang itu ada masanya ya mba.. tp semoga tali silaturahmi nggak pernah putus

    salam kenal ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah...., saya memutuskan pergi sebagai sahabat tetapi tidak sebagai teman...saya tidak memutuskan tali silaturrahim dengannya..

      salam kenal diterima... :)

      Hapus
  16. ada dua momentum saat saya harus kehilangan sahabat mbak. pertama pas saya memutuskan berjilbab. kedua pas saya udah nikah.

    lucunya pas masih single saya bersumpah ga akan melupakan sahabat yang belum nikah. pengalaman pribadi nih, teman nikah trus 'menghilang'. eh ternyata setelah saya nikah dan berusaha keep contact dengan sahabat, malah mereka yang menghilang. sampai saya bertanya-tanya apa salah saya. ya sudahlah. terakhir saya tega-tegain diri untuk ngabari waktu bapak saya meninggal. kalo nggak dikabari saya khawatir sahabat saya salah sangka lagi. dan alhamdulillaah sempat ketemu di pelayatan walau dengan bahasa tubuh yang canggung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa ya mba Diah...serba salah juga kalo ada sahabat yang bersikap seperti itu...yang penting kita tidak memutus tli silaturrahim..

      Hapus
  17. Sy ingin memiliki banyak shabat disini... :-)

    BalasHapus
  18. teman atau bahkan sahabat bisa didapatkan dimana saja, bahkan di dunia maya sekalipun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mb Santi...senang, sekarang bisa punya banyak teman dari dunia maya... :)

      Hapus
  19. dari dunia maya ke dunia nyata...alangkah indahnya jalan persahabatan...smoga semua menjadi langgeng dalam kebaikan....
    keep happy blogging always...salam dari Makassar-Banjarbaru :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...semoga persahabatan di dunia maya membawa kebaikan di dunia nyata.
      Salam kenal dari Semarang :)

      Hapus
  20. Aaahhh, aku terharu bacanya...
    Jadi berasa punya sahabat lagi emang sejak ngumpul di komunitas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...di komunitas ini aku merasakan hangatnya pertemanan mb Wati, semoga bisa membawa kebaikan bagi semuanya ya.. :)

      Hapus
  21. Kita belum pernah satu frame foto lagi yak, huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...mb Wuri, yuk kapan kopdaran? Aku juga pengen foto2 seru sama dirimu... :)

      Hapus
  22. Punya sahabat memang bisa buat penyemangat ya mbak Ika. Sahabat sejati saya hanya satu sejak 25 tahun yang lalu :)

    Itu foto-fotonya kopdaran seru sekali mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah, seneng ya mb Anjar kalo bisa punya sahabat yang setia...
      seru banget mba, ayo kapan2 ikut kopdar.. :)

      Hapus
  23. Aamiin utk doa dan harapanmu.
    Meski katanya sih tetap saja akan tiba masanya sebuah ujian cinta sehingga kita bisa melihat warna sesungguhnya sahabat kita dan persahabatan yg terjalin selama ini. Jadi... jangan ragu lagi. Krn memamg tidak ada yg sempurna sih

    BalasHapus
  24. Persahabatan yg blm bisa kubina adalah persahabatan di dunia maya... saya agak penyendiri kalau di dunia maya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bersahabat di dunia maya...asyik juga lho mba Ida..

      Hapus
  25. Mba Ika... terimakasih banyak, sdh sering banget bantuin aku.. ^^
    semoga Allah membalasnya dengan yg jauuuh lbh baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaamiin....kita belajar sama-sama kan mba Rin?

      Hapus
  26. ada namaku kau sebut, pantesan dari kemarin teringat kamu terus dan akhirnya mampir kemari...love bun :* hihihi...
    semoga bisa segera ketemu ya kita hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...semoga kita bisa ketemu someday..
      love you too, dek say.. :)

      Hapus
  27. You are not alone mbak Ika, ternyata buaaaanyyaaakkk yang ngalamin seperti yang dirimu rasain. Dan aku menjadi salah anggota grup tertikung ini hahaha... pinjam istilah anak wedok. Keep on spirit yaaw ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe..ternyata kita sama ya mb IRfa..., wokey mbaak...*Hug

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com