Inovasi 6 Cita Rasa Nusantara Lunpia Delight

Dear Friends,
Inovasi 6 Cita Rasa Nusantara Lunpia Delight- Salah satu berkah ngeblog itu adalah kalau bisa diundang ke sebuah event sekaligus kopdar dengan blogger lain. Hari itu, Sabtu 27 Februari 2016 saya dan beberapa teman blogger Gandjel Rel diundang oleh owner Lunpia Delight Semarang untuk ikut menyaksikan pemberian penghargaan dengan menu terbanyak dari LEPRID. Kemeriahan acara nampak terlihat dari banyaknya tamu yang datang. Di depan sudah berjejer para cicik cantik yang menyambut dan mempersilahkan para tamu untuk duduk sambil menikmati sajian musik keroncong nan asyik. Setelah bertemu dengan rekan blogger lain, kami mencari tempat duduk yang strategis supaya bisa mengambil gambar dengan leluasa. Setelah mendapat tempat duduk, saya dan teman-teman bergantian deh hunting makanan. Secara...di acara Lunpia Delight kemarin disediakan berbagai jenis makanan yang menggugah selera. Ada sate ayam, bakmie jowo, nasi kebuli, ketan kinca sampai wedang tahu juga ada. Eh, boleh juga mencoba mencicipi lunpia yang dibawa mbak-mbak waitressnya. Tinggal pilih mana yang disuka. Diet? Mendadak lupa. Hehe.

inovasi-6-cita-rasa-nusantara-lunpia-delight
Nasi kebuli
Para tamu undangan VIP mulai berdatangan. Ada jajaran pejabat pemerintah dari Dinas Pariwisata, Bank Jateng, pak Paulus Pangka ketua LEPRID, Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait, Budayawan Prie GS bahkan Walikota Semarang pak Hendrar Prihadi juga berkesempatan hadir.

Jajaran tamu undangan
Kehadiran mereka sebagai bentuk support kepada Cik Me Me dengan Lunpia Delight nya yang berhasil meraih prestasi dengan rekor menu terbanyak dari LEPRID. Selain itu juga memberi apresiasi terhadap keberhasilan lunpia yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Pemerintah Indonesia. Sekarang ini Cik Me Me juga sedang memperjuangkan agar lunpia bisa diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO. Tujuannya adalah agar lunpia bisa mendunia dan tak ada lagi negara lain yang mengklaim lunpia sebagai makanan asli mereka. Kiprah Cik Me Me dalam mempertahankan lunpia sebagai warisan budaya sekaligus membuat terobosan baru dalam mmenciptakan inovasi cita rasa patut diacungi jempol. Tak heran kalau wanita cantik ini mendapatkan penghargaan Kartini Award 2015 dari Forum Komunikasi Wartawan Indonesia (FKWI).

Pemberian penghargaan terhadap rekor menu terbanyak Lunpia Delight
Kalau dulu  kita hanya mengenal lunpia dengan rasa konvensional yaitu lunpia dengan isian irisan rebung, telur, ayam/udang/daging saja. Tapi kini kita bisa memilih 6 varian rasa lunpia di Lunpia Delight. Ada lunpia Raja Nusantara alias rasa jamur nusantara, lunpia Fish Kakap bagi penyuka ikan, lunpia KaJaMu alias kambing jantan muda bagi penyuka daging kambing, lunpia Plain bagi vegetarian, lunpia Crab yang berisi daging kepiting dan lunpia Original. Harganya berkisar Rp 8.000,- hingga Rp 18.000,-. Cukup terjangkau, ya. Kemarin sih, saya sempat mencicipi lunpia Raja Nusantara. Eh, didalamnya ternyata ada kacang medenya juga loh. Lain daripada yang lain kan.

Lunpia Raja Nusantara
Semua itu berkat tangan dingin Cik Me Me yang ingin melestarikan  resep warisan leluhurnya dan menciptakan inovasi rasa baru lunpia. Cik Me Me panggilan akrab Meliani Sugiarto adalah generasi kelima dari dinasti keluarga lunpia Semarang. Engkong buyutnya yang bernama Tjoa Tjae Jie dan mbok Wasi (istrinya)  pertama kali berjualan lunpia sejak tahun 1870 silam. Hitung sendiri deh, sudah berapa lama lunpia eksis di dunia ini. Hehe.

Dinasti Keluarga Lunpia Semarang
Perjuangan mempertahankan lunpia agar tetap eksis hingga saat ini tentu tak mudah. Sebagai salah satu pewaris dinasti Lunpia Semarang, Cik Me Me harus terus berinovasi dan mempertahankan kualitas cita rasa. Pemilihan bahan dengan kualitas terbaik adalah salah satu caranya. Karena sebagian masyarakat kita adalah muslim, Cik Me Me juga hanya memilih daging ayam atau kambing yang disembelih dengan tata cara Islam. Teknik marketing Cik Me Me yang selalu memberikan hadiah bagi konsumen Lunpia Delight dinilai sangat cerdas. Nyatanya cara ini berbuah manis. Gerai Lunpia Delight selalu menjadi tujuan para wisatawan yang ingin mencicipi makanan khas Semarang ini. Ini juga berkat dukungan marketing dari mulut ke mulut para pengemudi becak dan supir taksi. Sebagai bentuk penghargaan terhadap mereka, Lunpia Delight memberikan hadiah 10 buah jam tangan Alexander Christy pada mereka yang beruntung. Persis seperti yang dikatakan Prie GS (Budayawan Semarang), bahwa salah satu bentuk marketing yang sukses adalah ketika penjual memiliki kecerdasan emosional. Bila ada ikatan emosional antar penjual dan pembeli, bisa dipastikan pembeli tak akan mampu menolak dan tak akan pindah ke lain hati.

Aksi Prie GS (budayawan)
Penuturan Prie GS yang cenderung kocak dan ceplas-ceplos mampu membuat tamu terhibur. Meski singkat, tapi pesan yang disampaikan beliau cukup mendalam maknanya. Memang benar, penjual yang sukses selain harus memiliki kecerdasan emosional  juga harus memiliki sifat sosial. Seperti yang telah dicontohkan Cik Me Me yang juga sering melakukan kegiatan sosial dengan mendonasikan sebagian hasil penjualan Lunpia Delight. Pendekatan seperti inilah yang membuat Lunpia Delight tetap memiliki tempat di hati masyarakat.

Cik Me Me memotong tumpeng sebagai simbol rasa syukur
Sebagai rasa syukur Lunpia Delight yang meraih berbagai penghargaan, pada malam itu juga melakukan pengundian hadiah utama berupa 3 sepeda motor untuk para pelanggan Lunpia Delight. Ternyata tak hanya pelanggan lokal yang bisa mendapatkan hadiah, karena salah satu pemenang berasal dari luar daerah. Beruntung sekali mereka, ya. Puncak acara syukuran Lunpia Delight adalah berdoa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Naf'an.

Berpose di dalam Gerai Lunpia Delight
Selamat untuk Lunpia Delight, semoga tetap menjadi pelopor lunpia dengan kualitas dan cita rasa terbaik. Semoga lunpia tak hanya menjadi ikon makanan khas Semarang, tetapi juga menjadi ikon makanan nusantara.


Lunpia Delight Cik Me Me
Jl. Gajah Mada 107 Semarang


Posting Komentar

22 Komentar

  1. Mantap liputannya semantap rasa lunpia delight nya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe..semantap lunpia nya ya..bikin wareg dong :p

      Hapus
  2. Hebat ya cik me me..ditangan beliau lunpia delight makin sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba Muna, semangatnya untuk berinovasi patut dijadikan teladan..

      Hapus
  3. aku paling doyan lumpiaaaa mba...apapun isinya pasti enaaak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah sama mbak...apalagi sekarang banyak macamnya, makin enaaak mbak.. ;)

      Hapus
  4. Sayang banget pas k semarang ga mampir. Nanti ah pas fun blogging

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleeeh...ajak-ajak aku mampirnya yah..hihihi :p

      Hapus
  5. Liputannya lengkap deh mbak, dari A sampai Z :

    Lupakan diet, lupakan timbangan haha :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe..makasiiih mb Anjar, ayo kapan-kapan ikutan kopdar yuuk :)

      Hapus
  6. Waah ada nasi kebulinya jugaa. Sayang ga jadi datang aku yaa..

    BalasHapus
  7. Dulu aku ga suka lunpia. Rasanya aneh mwnurutku,
    Tapi waktu nyobain lunpia delight pas mau buat oleh2.. ternyata enak banget.. skrg jd suka lunpia deh.
    Cik Meme keren!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama..dulu sempat ilfil karena isiannya kan rebung..haha
      tapi ternyata enaaak...

      Hapus
  8. Lumpia isi kakapppp wahh wahhh pastiii mantabbbbbb nii

    BalasHapus
  9. Saya tuh baru tau loh waktu pertama makan lunpia, kalau ternyata daun bawangnya digado kaya jadi cabe gitu ya. Saya kira ini buat apa...daun bawangnya. Hehe,maklum mba di Bekasi beda :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi..iya, daun bawangnya dimakan bareng sama lunpianya mba Alena :)

      Hapus
  10. Legandaris kayaknya nih ya? Aku belum pernah nyoba. Traktir dong. Undangannya orang ngetop semua. Ada Pri GS & dr komnas anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo Mak Lus ke Semarang lagi, pasti aku traktir deh :D

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com