Dear Friends,
Kehidupan manusia tidak dapat diprediksi. Bisa jadi saat ini dia kaya, tapi siapa yang tahu kalau beberapa tahun atau beberapa bulan kedepan dia jatuh miskin? Atau kebalikannya. Saat ini dia miskin atau biasa-biasa saja tapi beberapa tahun kedepan dia kaya raya? Kita juga tidak bisa memprediksi kapan kita akan sakit bahkan mati. Siapa yang bisa menjamin kehidupan kita kalau bukan diri kita sendiri?
Pertanyaannya adalah apakah kita sudah memiliki persiapan untuk masa depan?
Sebenarnya ini juga jadi pertanyaan pribadi saya, sih. Secara finansial saya dan suami merasa belum cukup memiliki persiapan untuk masa depan kami sekeluarga. Sumber pendapatan utama keluarga hanyalah gaji suami, sementara saya hanya freelancer yang penghasilannya tak menentu. Saya dan suami sudah menikah selama 16 tahun, dengan kondisi keuangan yang cukup. Diawal pernikahan kami memiliki tabungan yang cukup lumayan, tapi semua lenyap begitu saja akibat bisnis coba-coba. Saya dan suami pernah beberapa kali mencoba berbisnis, namun kurang perhitungan dan kurang fokus sehingga bisnis tidak jalan. Akibatnya bisnis merugi dan harus ditutup karena tabungan habis. Duuh, dada ini rasanya sesak banget kalau mengingatnya. Untunglah kami tidak berutang sehingga penghasilan suami masih aman karena tidak terpotong. Saya dan suami berusaha memulihkan keuangan dengan menabung sedikit demi sedikit, tapi rasanya tabungan tak pernah bertambah malah justru berkurang. Ada saja godaan untuk mengambil tabungan. Beli ini, beli itu yang tidak perlu. Tahu-tahu tabungan kosong lagi. Selain itu saya dan suami juga tidak konsisten menabung. Kami bahkan cenderung bersikap permisif pada pengeluaran. "Ah, nggak pa-pa lah, bulan depan masih bisa nabung. Bulan ini off dulu nabungnya". Begitu pikir kami. Sekarang baru mulai terasa deh akibatnya. Semua harga kebutuhan naik cukup signifikan, sedangkan pendapatan konstan akhirnya tidak bisa menabung. Padahal tahun ini anak sulung juga saya akan masuk SMA dan membutuhkan banyak biaya. Seandainya saya sudah memikirkan hal ini sejak dulu, tentu tak akan sepusing ini kepala saya.
Beruntung sekali pada saat acara syukuran ulang tahun pertama komunitas blogger Gandjel Rel saya dan rekan-rekan blogger mendapat pencerahan tentang bagaimana untuk sadar berinvestasi. Mas Surya Hadinata dari Reksa Dana Manulife menjelaskan dengan detail bagaimana caranya menyicil masa depan dengan investasi. Intinya adalah bagaimana kita mempersiapkan masa depan secara matang. Jangan sampai deh, muda foya-foya tapi ketika tua kita merana.
Lalu, bagaimana cara kita memulai investasi?
Langkah awal yang musti kita lakukan adalah 3i. Insyaf, Irit dan Invest.
#Insyaf
Bila selama ini kita selalu cenderung permisif terhadap pengeluaran dan masih "denial" bahwa usia produktif kita terbatas maka segeralah sadar. Berdasarkan riset, ekspektasi hidup orang Indonesia adalah 80 tahun. Sedangkan usia produktif hanya sampai 55 tahun. Bila kita mulai bekerja saat usia 25 tahun, maka kita hanya memiliki masa produktif untuk bekerja selama 30 tahun. Bisakah kita tetap hidup berkecukupan setelah masa pensiun tanpa membenani anak-anak kita? Bisa asal kita merubah perilaku kita terhadap penghasilan kita.
#Irit
Apa bedanya irit dengan pelit? Pertanyaan yang cukup menggelitik, ya. Menurut saya, irit adalah membelanjakan uang sesuai kebutuhan. Sedangkan pelit cenderung pada perilaku orang yang sama sekali enggan mengeluarkan uang, bahkan untuk kebutuhannya sendiri. Beda kan? Jadi irit bukan berarti pelit, loh. Salah satu tips irit yang paling saya ingat adalah belanja seharusnya lebih kecil daripada penghasilan. Jadikan perilaku irit mejadi gaya hidup kita. Irit menjadikan hidup kita lebih sederhana. Yang tadinya sering ngopi-ngopi di cafe, mulai sekarang ngopinya di rumah aja deh. Atau yang biasanya nyuci mobil di tempat cucian mobil, mulailah nyuci mobil sendiri. Itung-itung olahraga. Disamping itu bisa mengurangi pengeluaran, kan.
#Invest
Sering sekali saya mendengar tentang investasi. Saya juga mengenal beberapa jenis investasi. Seperti yang dilakukan oleh orang-orang terdekat saya. Kebanyakan dari mereka ada yang berinvestasi dengan membeli emas, tanah dan properti. Tapi investasi semacam itu biasanya dilakukan orang-orang yang sudah banyak duit ya. Kalau saya sih, baru bisa ngiler aja karena kepengen.
Tapi kalau nggak mulai invest dari sekarang, trus mau kapan lagi?
Kata mas Surya, kita nggak perlu kecil hati. Dengan hanya menyisihkan Rp.100.000,- saja kita sudah bisa berinvestasi.
Caranya?
Pilih untuk investasi Reksa Dana Manulife. Hanya dengan Rp.100.000,- per bulan kita sudah bisa berinvestasi. Selain terjangkau banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapatkan karena tidak akan ada potongan biaya, aman, fleksibel, bisa dicairkan kapan saja, transparan dan tentu saja uang kita akan bertambah tiap bulannya. Waah, kalau hanya menyisihkan Rp.100.000,- saja per bulan sih, insyaAllah bisa laah. Terus terang saya langsung tertarik untuk segera investasi dengan Reksa Dana Manulife setelah mendapat penjelasan yang detail dan mendalam dari mas Surya. Saya ingin sekali menyisihkan sebagian penghasilan saya untuk mempersiapkan masa depan keluarga saya. Usia saya sekarang 37 tahun. Bila usia produktif saya hingga 55 tahun, maka kesempatan untuk investasi Reksa Dana Manulife masih 18 tahun lagi. Bayangkan, berapa yang akan saya dapatkan bila saya menyisihkan Rp.100.000,- per bulan selama 18 tahun? Banyaaak. Makanya saya tak ragu untuk langsung mengajukan aplikasi untuk investasi Reksa Dana Manulife. Better late than never.
Yang membuat saya tambah yakin karena uang yang kita investasikan di Reksa Dana Manulife ini aman dan dikelola dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Transaksinyapun dapat dilakukan dengan mudah karena bisa dilakukan melalui transfer dan email. So, tunggu apalagi? Yuk, nyicil masa depan dari sekarang.
Pertanyaannya adalah apakah kita sudah memiliki persiapan untuk masa depan?
Sebenarnya ini juga jadi pertanyaan pribadi saya, sih. Secara finansial saya dan suami merasa belum cukup memiliki persiapan untuk masa depan kami sekeluarga. Sumber pendapatan utama keluarga hanyalah gaji suami, sementara saya hanya freelancer yang penghasilannya tak menentu. Saya dan suami sudah menikah selama 16 tahun, dengan kondisi keuangan yang cukup. Diawal pernikahan kami memiliki tabungan yang cukup lumayan, tapi semua lenyap begitu saja akibat bisnis coba-coba. Saya dan suami pernah beberapa kali mencoba berbisnis, namun kurang perhitungan dan kurang fokus sehingga bisnis tidak jalan. Akibatnya bisnis merugi dan harus ditutup karena tabungan habis. Duuh, dada ini rasanya sesak banget kalau mengingatnya. Untunglah kami tidak berutang sehingga penghasilan suami masih aman karena tidak terpotong. Saya dan suami berusaha memulihkan keuangan dengan menabung sedikit demi sedikit, tapi rasanya tabungan tak pernah bertambah malah justru berkurang. Ada saja godaan untuk mengambil tabungan. Beli ini, beli itu yang tidak perlu. Tahu-tahu tabungan kosong lagi. Selain itu saya dan suami juga tidak konsisten menabung. Kami bahkan cenderung bersikap permisif pada pengeluaran. "Ah, nggak pa-pa lah, bulan depan masih bisa nabung. Bulan ini off dulu nabungnya". Begitu pikir kami. Sekarang baru mulai terasa deh akibatnya. Semua harga kebutuhan naik cukup signifikan, sedangkan pendapatan konstan akhirnya tidak bisa menabung. Padahal tahun ini anak sulung juga saya akan masuk SMA dan membutuhkan banyak biaya. Seandainya saya sudah memikirkan hal ini sejak dulu, tentu tak akan sepusing ini kepala saya.
Beruntung sekali pada saat acara syukuran ulang tahun pertama komunitas blogger Gandjel Rel saya dan rekan-rekan blogger mendapat pencerahan tentang bagaimana untuk sadar berinvestasi. Mas Surya Hadinata dari Reksa Dana Manulife menjelaskan dengan detail bagaimana caranya menyicil masa depan dengan investasi. Intinya adalah bagaimana kita mempersiapkan masa depan secara matang. Jangan sampai deh, muda foya-foya tapi ketika tua kita merana.
Mas Surya dari Reksa Dana Manulife |
Langkah awal yang musti kita lakukan adalah 3i. Insyaf, Irit dan Invest.
#Insyaf
Bila selama ini kita selalu cenderung permisif terhadap pengeluaran dan masih "denial" bahwa usia produktif kita terbatas maka segeralah sadar. Berdasarkan riset, ekspektasi hidup orang Indonesia adalah 80 tahun. Sedangkan usia produktif hanya sampai 55 tahun. Bila kita mulai bekerja saat usia 25 tahun, maka kita hanya memiliki masa produktif untuk bekerja selama 30 tahun. Bisakah kita tetap hidup berkecukupan setelah masa pensiun tanpa membenani anak-anak kita? Bisa asal kita merubah perilaku kita terhadap penghasilan kita.
#Irit
Apa bedanya irit dengan pelit? Pertanyaan yang cukup menggelitik, ya. Menurut saya, irit adalah membelanjakan uang sesuai kebutuhan. Sedangkan pelit cenderung pada perilaku orang yang sama sekali enggan mengeluarkan uang, bahkan untuk kebutuhannya sendiri. Beda kan? Jadi irit bukan berarti pelit, loh. Salah satu tips irit yang paling saya ingat adalah belanja seharusnya lebih kecil daripada penghasilan. Jadikan perilaku irit mejadi gaya hidup kita. Irit menjadikan hidup kita lebih sederhana. Yang tadinya sering ngopi-ngopi di cafe, mulai sekarang ngopinya di rumah aja deh. Atau yang biasanya nyuci mobil di tempat cucian mobil, mulailah nyuci mobil sendiri. Itung-itung olahraga. Disamping itu bisa mengurangi pengeluaran, kan.
#Invest
Sering sekali saya mendengar tentang investasi. Saya juga mengenal beberapa jenis investasi. Seperti yang dilakukan oleh orang-orang terdekat saya. Kebanyakan dari mereka ada yang berinvestasi dengan membeli emas, tanah dan properti. Tapi investasi semacam itu biasanya dilakukan orang-orang yang sudah banyak duit ya. Kalau saya sih, baru bisa ngiler aja karena kepengen.
Tapi kalau nggak mulai invest dari sekarang, trus mau kapan lagi?
Kata mas Surya, kita nggak perlu kecil hati. Dengan hanya menyisihkan Rp.100.000,- saja kita sudah bisa berinvestasi.
Caranya?
Pilih untuk investasi Reksa Dana Manulife. Hanya dengan Rp.100.000,- per bulan kita sudah bisa berinvestasi. Selain terjangkau banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapatkan karena tidak akan ada potongan biaya, aman, fleksibel, bisa dicairkan kapan saja, transparan dan tentu saja uang kita akan bertambah tiap bulannya. Waah, kalau hanya menyisihkan Rp.100.000,- saja per bulan sih, insyaAllah bisa laah. Terus terang saya langsung tertarik untuk segera investasi dengan Reksa Dana Manulife setelah mendapat penjelasan yang detail dan mendalam dari mas Surya. Saya ingin sekali menyisihkan sebagian penghasilan saya untuk mempersiapkan masa depan keluarga saya. Usia saya sekarang 37 tahun. Bila usia produktif saya hingga 55 tahun, maka kesempatan untuk investasi Reksa Dana Manulife masih 18 tahun lagi. Bayangkan, berapa yang akan saya dapatkan bila saya menyisihkan Rp.100.000,- per bulan selama 18 tahun? Banyaaak. Makanya saya tak ragu untuk langsung mengajukan aplikasi untuk investasi Reksa Dana Manulife. Better late than never.
Yang membuat saya tambah yakin karena uang yang kita investasikan di Reksa Dana Manulife ini aman dan dikelola dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Transaksinyapun dapat dilakukan dengan mudah karena bisa dilakukan melalui transfer dan email. So, tunggu apalagi? Yuk, nyicil masa depan dari sekarang.
57 Komentar
jurisnya cihuy amat sih mbk ika, 3i, patut ditiru nih,tengkiu sharing ilmunya yak
BalasHapushihi..jurus baru niih Mumaa...yuk ikutan yuuk
HapusWaah langsung daftar aja mbak ika :)
BalasHapusHihi..iya..aku langsung daftar waktu itu. Nggak mau menyia-nyiakan kesempatan...
Hapustankyu ilmunya, mba
BalasHapussama-sama
HapusPersiapan hari tua ya mba
BalasHapusIya mba Yurma...;)
HapusEmang strategi jitu menyiapkan masa depan yg nyaman,aman dan bahagia ya mbk ika
BalasHapusYups..betul banget mb Tanty, kalo nggak mulai dari sekarang..mau kapan lagi?
HapusSemoga reksa dana Manulife menjadi pilihan yang tepat yaa mbak Ika untuk investasi.
BalasHapusSukses mbak 👍👍👍
Iyes mb Inung..insyaAllah pilihan saya sudah tepat. Makasih mb Inung ;)
HapusKok belum dihubungi reksa dana lagi ya?
BalasHapusSabaaar, mungkin akhir bulan ini Dit ;)
HapusCicilan perbulannya ringan ya mbak. 100.000 aja
BalasHapusIya mb Ika...minimal 100ribu saja, ringan banget lah..hehe
HapusPagi-pagi dapat ilmu baru dan pas sekali karena aku masih penasaran plus tertarik juga untuk investasi reksadana.
BalasHapusSiip...habis ini langsung ajukan aplikasi ya mas ;)
HapusAyo kita cicil dari sekarang...
BalasHapusYuuk..biar lebih tenang ya ukh ;)
HapusAku juga mau daftar reksadana, tapi buat anakku. Kalo aku kayaknya udah gak mungkin, hehehe
BalasHapusSiiip...aku juga mba Wati. Kalo punya investasi jadinya lebih tenang ya ;)
HapusHm...makin terbuka nih pikiran utk mulai invest...100 rb / bln ya? Insya Allah msh bs tuh.. Trims sharingnya yaa..
BalasHapusIya mb Mechta..Ternyata begitu mudah dan ringan ya investasi reksa dana ini
HapusSelamat berinvestasi ya mbak Ika, semoga tambah sukses. Dan sukses juga lombanya :)
BalasHapusHehe...makasiih mb Anjar ;)
HapusWaah Mba Ika langsung Insyaf seketika, buka reksa dana saat itu juga ya hehe..
BalasHapusHihi iya mbak Rahmi..aku langsug insyaf kemarin :D
HapusAlhamdulillah mba kalau bincang investasi kemarin bermanfaat, yuk yuk semangat nyicil masa depan..
BalasHapusIya mb Dew...alhamdulillah, langsung dapat pencerahan dan insyaf seketika hihi :D
HapusMantap, lanjutkan mbak investasinya :)
BalasHapusMbak, ini sistemnya no riba kan ya? Setahu saya ManuLife itu ada yang syariahnya, maaf kalau salah. Baca tulisan ini jadi pengen ikutan mbak... kebetulan saya dan suami lagi mikir keras buat masa depan anak. Makasih infonya mbak.
BalasHapusIya mbak...ini bukan riba. Coba aja investasi reksa dana manulife. Gampang kok..
HapusThanks info nya mbak ika.. Lengkap kap, jadi tambah ilmu berinvestasi yg murah tp manfaatnya besar
BalasHapusThanks info nya mbak ika.. Lengkap kap, jadi tambah ilmu berinvestasi yg murah tp manfaatnya besar
BalasHapusSama-sama mb Ade...ayuk investasi, mumpung anak-anak masih kecil-kecil :D
Hapusthanks infonya bun, kebetulan lagi nyari info soal reksadana hehe...
BalasHapusYups...ayok investasi, persiapan buat dedeknya juga kan..
Hapussama mbak aku juga kadang permisif kalau nabung ditunda-tunda, memang harus konsisten ayo investasi
BalasHapusHihi sam ternyata ya mb NIngrum...makanya langsung nyadar deh kemarin :D
Hapuswaaah..mbak ika ayo ndang buka investasi reksa dana ntar keburu insyafnya ilang lagi hihihi
BalasHapusYeaay...udah dooong, kemarin aku langsung mengajukan lhoo..hehe
HapusHihihi saya bgt mbak, "ah nabungnya bulan depan saja ah". Tahu2 bulan depan uangnya ludes lagi. Wkwkwk..insyaf2.
BalasHapusHaha...sama ya ternyata, tahu-tahu uangnya udah ludes ajah..:p
HapusHahaaaa kudu irit akuh, kekepin dompet biar maemnya nda beli beli muluk
BalasHapusBetewe mb ika unyukkk bgt pke pink ^_______^
Haha..kekepin dompetnya kenceng-kenceng.., tapi kalo buat investasi jangan di kekepin yak..
Hapuspake pink karena dresscode nya ituu.. :D
Langsung daftar juga ya kemarin.. gegara pocer.. X)
BalasHapusHehe..mba Winda beruntung banget tuuuh..udah dikasih jalan buat investasi :D
HapusAku belum daftar.. Hehehe
BalasHapusAyoo ndang daftar umi...
HapusWah, reksadana bisa cuma 100ribu per bulan??
BalasHapusYes mb Win...ayok daftar, nyisihin uang jajan aja ini :D
HapusAku pingin daftar, tapi kok bingung, ya? Kalo buka webnya, selalu gagal.
BalasHapusDaftar langsung ke kantor Manulife aja mb NIsa...kan bisa sekalian konsultasi :D
Hapusaku juga lagi nyobain RD ni mba, penasaran banget. tapi beda merk kita :D.
BalasHapussekali belanja RD ternyata lebih nagih dibanding belanja olshop deh menurutku.
Hehe...kalo sudah kecantol malah nagih ya. Oke sip mb Tia :)
Hapusaku belum bikin,..hiks. Invest jalan terus ya mbak..biar makin tajir...buat masa depan. #toyordirisendiri
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com