Liburan Impian ke Gili Trawangan [part 2. habis]

Dear Friends,

Kita lanjut lagi cerita liburan impian bagian 2, ya. Tapi ceritanya habis di bagian 2 ini kok, nggak kayak sinetron tersanjung yang baru selesai setelah 7 tahun tayang. Haha.

5 November 2016

Sekitar pukul 5 pagi saya terbangun. Tapi, begitu melihat keluar jendela masih gelap saya kembali merebahkan badan dan terlelap lagi. Nggak sholat subuh? Jangan suudzon dulu ya, saya lagi dapat bonus waktu itu. Jam 6 ada morning call yang menandakan bahwa kami harus segera bersiap untuk melanjutkan petualangan liburan di Gili Trawangan. Hari kedua ini, kami memang dijadwalkan untuk mengeksplor Gili Meno dan Gili Trawangan. Mau mantai, bo.

Setelah mandi dan membereskan barang bawaan, kami sarapan bersama. Pukul 08.30, bus mulai melaju membawa kami ke Teluk Nare. Perjalanan ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam. Sepanjang perjalanan saya menikmati pemandangan laut yang berwarna hijau kebiruan. Tak bosan rasanya mata ini memandang.

Sampai di Teluk Nare rombongan dibagi menjadi dua kelompok karena slow boat yang akan membawa kami ke Gili Meno hanya bisa menampung 14 orang. Setelah sekitar 45 menit terombang ambing ombak di tengah lautan biru (((sok puitis))) akhirnya kami berlabuh juga di Gili Meno. Perut rasanya seperti diaduk-aduk. Untung aja saya nggak mabok laut. Haha.

Panasnya Gili Meno
Yang di seberang itu Gili Trawangan 
Langit hari itu nampak cerah, berwarna biru senada dengan warna laut Gili Meno. Rasanya tak sabar pengen segera nyemplung ke laut. Tapiii...ternyata kami harus bersabar, karena ternyata kami harus ikut syuting My Trip My Adventure terlebih dahulu. Nggak nyangka deh, ternyata liburan bersama Insto ini bekerjasama dengan Trans TV, khususnya untuk program My Trip My Adventure. Keren, kan. Yang lebih menyenangkan lagi adalah saya bisa foto-foto bareng host MTMA, Marshal Sastra dan Rikas Harsa. Yeaay.

Bersama Marshal Sastra, tinggi bangeeet
Bersama Rikas Harsa
Persiapan syuting MTMA
Saya yang itu tuuh..
Meski ini bukan kali pertama saya ikut syuting, tetapi syuting untuk MTMA ini merupakan pengalaman tak terlupakan bagi saya. Apalagi saat kami harus berkali-kali retake untuk satu adegan saja. Fiuuh...melelahkan, tapi asik.

Setelah selesai tapping, akhirnya kami menuju spot snorkling. Meski nggak begitu jauh dari pinggir pantai, kami harus tetap menggunakan slow boat menuju ke area snorkling. Setelah boat melempar sauh, satu persatu kami mengenakan pelampung dan peralatan untuk snorkling. Saya sempat ragu untuk turun karena belum pernah snorkling sebelumnya.

Beberapa teman sudah turun, di kedalaman sekitar 3 meter. Saya bisa melihat ikan-ikan yang berenang juga terumbu karang. Di seberang boat yang saya tumpangi, ada dua speed boat yang membawa kru MTMA dan host nya. Ternyata syuting berlanjut hingga ke laut. Makin seru deh ceritanya.

Tebak, saya yang mana?
Syuting di tengah laut
Melihat keseruan teman-teman lain yang sudah terlebih dulu turun, sayapun segera menyusul. Rupanya karena terlalu semangat turun, air laut pun masuk ke mulut saya. Mungkin karena belum terbiasa memakai peralatan tersebut, jadi dengan reflek saya melepaskan selang dari mulut saya. Jadi, di dalam tubuh saya ada air laut dari Gili Meno. Hihi.

Bersama teman-teman saya mencoba untuk melihat pemandangan di bawah laut tetapi  gagal. Penyebabnya adalah karena saya tak bisa berenang. LOL. Ya sudah, akhirnya saya hanya main-main air saja. Arus laut Gili Meno hari itu cukup bergelombang, jadi saya hanya bisa menikmati bagaimana rasanya tubuh saya diombang ambing ombak.

Saya ada di ujung sana itu, hehe
Tapi kenapa semakin lama tubuh saya semakin menjauh dari boat, ya.

Lalu saya.....PANIK. Haha. LOL

Karena panik, saya berteriak hingga akhirnya ada seseorang yang membawa saya kembali ke boat. ((harusnya bagian ini di skip, yak? ))

Akhirnya setelah cukup lama terapung, saya bisa kembali ke boat. Di dalam boat nampak beberapa teman yang tidak ikut turun menahan mual karena mabok laut. Yah wajar saja, karena boat yang kami tumpangi bergoyang cukup kencang.

Matahari semakin terik, kamipun mulai lelah.  Kami dijadwalkan untuk singgah di Gili Trawangan. Sekitar 20 menit dari spot snorkling, akhirnya boat yang kami tumpangi berlabuh ke Gili Trawangan. Setelah membersihkan badan, kami makan siang di Juku Restaurant dan beristirahat. Sementara yang lain ada yang melanjutkan syuting, ada pula yang berkeliling Gili Trawangan menggunakan Cidomo. Untuk berkeliling Gili Trawangan menggunakan Cidomo, cukup membayar 75 ribu rupiah saja per orang.

Saya bersama mbak Shinta akhirnya berjalan-jalan di sekitar ikon Gili Trawangan. Suasana Gili Trawangan cukup ramai dengan wisatawan. Di sana sini tampak wisatawan domestik maupun wisatawan asing yang berlalu-lalang. Ada yang berjalan kaki, ada pula yang mengendarai sepeda yang banyak di sewakan di sepanjang jalanan Gili Trawangan. Banyak juga yang sedang bermain air dan berjemur di pinggir pantai. Gili Trawangan memang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Tak heran, Gili Trawangan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Lombok.

Berpose di depan ikon Gili Trawangan

Bersantai di tepi pantai
Gili Trawangan in blue
Menjelang petang kami semua berkumpul dan harus segera menuju Teluk Nare. Perjalanan kami belum selesai. Masih ada beberapa destinasi lain yang harus kami datangi antara lain Sunset point di bukit Malimbu, pusat souvenir dan oleh-oleh serta makan malam di Ocean Blue Restaurant. Perjalanan yang ditempuh cukup lama, karena kami harus menyeberang terlebih dahulu ke Teluk Nare. Ombak yang sore itu cukup tinggi, menyebabkan kami basah karena cipratan ombak. Belum lagi, boat yang kami tumpangi juga berayun cukup kencang. Fiuuh, benar-benar sport jantung dibuatnya.

Begitu merapat di Teluk Nare, kami harus segera naik ke bus yang akan membawa kami ke Sunset Point di Bukit Malimbu. Hujan mengiringi perjalanan kami menuju Bukit Malimbu. Semoga segera reda ketika kami sampai di sana. Sayang dong, sudah sampai di sana tapi nggak bisa lihat sunset?

Sekitar 40 menit kami tiba juga di Sunset Point bukit Malimbu. Hujan sudah cukup reda dan hanya menyisakan rintiknya. Namun rupanya kami terlalu awal tiba di sana. Matahari masih bersinar dengan terang. Butuh sedikit waktu lagi untuk menyaksikan sang surya benar-benar kembali ke peraduannya. Rombongan kamipun berpencar, mengambil posisi sendiri-sendiri untuk mengambil foto. Berkali-kali saya mengucap syukur kepada Allah, karena atas izinNya saya bisa menginjakkan kaki di tempat seindah ini melalui Insto.

Melihat sunset di Bukit Malimbu
Pantai Senggigi di kejauhan
Kenangan Liburan Impian bersama Insto
Gerimis mulai turun lagi, kami harus segera meninggalkan Bukit Malimbu menuju destinasi berikutnya. Sebetulnya kami dijadwalkan untuk mampir ke Esany Gallery, hanya saja dalam perjalanan hujan kembali turun sangat deras, sehingga kami  rencana mampir di galeri harus batal. Akhirnya kami menuju Sasaku, sebuah toko souvenir dan oleh-oleh besar khas Lombok. Nah, kalau suatu hari kalian mampir ke tempat ini, siap-siap kalap deh. Kekepin dompet kalian kalau nggak mau isi dompet kalian terkuras. Haha.

Puas berbelanja di Sasaku, kamipun menuju Ocean Blue Restaurant untuk makan malam. Makan malam kali ini dengan menu ala Sea Food. Restaurant ini berada di pinggir pantai. Sayangnya karena gelap dan hujan, kami nggak bisa menikmati suasana romantis makan malam di pinggir laut, deh. Yang terdengar hanya suara debur ombak saja. Makan malam ini sekaligus menjadi malam "farewel" bagi kami, karena besok kami akan kembali ke kota masing-masing. 

Makan malam ini menjadi malam ramah tamah sekaligus pembagian hadiah bagi pemenang kuis dan lomba foto Insto. Sayang banget karena saya terlalu antusias dengan liburan ini jadi lupa upload foto-foto buat lomba. Jadi ya, saya nggak menang deh. Haha. 

The last dinner with Insto Buddy
Selesai makan malam, kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Tubuh rasanya penat, menuntut untuk rehat. Setibanya di hotel saya langsung bergegas membersihkan diri dan packing barang-barang bawaan. Perasaan waktu berangkat cuma satu tas ransel, pulang-pulang jadi dua tas. Haha. Setelah packing beres, saya menyempatkan diri untuk bertemu sebentar dengan adik sepupu yang tinggal di Mataram. Yang penting rasa rindu pada adik saya ini terobati. Setelah itu saya kembali ke kamar, dan zzzz......tertidur pulas. 

6 November 2016

Pagi harinya, setelah bersiap dan membereskan barang bawaan, kami turun ke lobi untuk sarapan dan check out. Iya, hari ini perjalanan liburan impian kami harus berakhir. Sebenarnya belum puas menikmati liburan impian kami di Lombok, tapi apa boleh buat, liburan telah usai. Pukul 08.30 kami semua check out dan diantar menuju bandara. Kami juga mampir sejenak di pusat oleh-oleh makanan khas Lombok. Saya juga membeli beberapa untuk buah tangan keluarga di rumah. Sayang kan, sudah jauh-jauh ke Lombok tapi nggak bawa oleh-oleh. 

Berfoto sebelum berpisah
Di Lombok International Airport (LIA) inilah akhir kebersamaan kami. Beberapa teman dijadwalkan terbang terlebih dahulu sedangkan beberapa teman yang lain di flight berikutnya. Saya sendiri harus transit ke Cengkareng sebelum ke Semarang dan saya ditinggal sendiri. Huhuu. Tapi untunglah, saya hanya menunggu sekitar dua jam saja.

Pukul 13.40 WIT saya harus boarding. Saya pikir saya benar-benar sendiri, ternyata tidak. Allah memberi saya teman perjalanan yang tak pernah saya duga sebelumnya. Beliau adalah bu Dyah Pari Koening dan mbak Farah Fedia, sosok-sosok hebat dibalik Liburan Impian kami. Sepanjang perjalanan, kami bertiga mengobrol kesana kemari hingga tak terasa kami telah sampai di Jakarta dan harus berpisah.

Bu Dyah & mbak Farah, teman perjalanan yang asik
Di saat teman-teman lain sudah tiba di rumah dan bertemu dengan keluarganya, saya masih harus melanjutkan perjalanan menuju Semarang beberapa jam lagi. Pesawat yang akan saya tumpangi dijadwalkan terbang  pukul 17.50 WIB dan diperkirakan tiba di Semarang sekitar pukul 18.40 WIB. 

Sembari menunggu boarding, saya kembali merenung. Saya kembali mengucap syukur karena saya bisa mendapatkan kesempatan ini. Kalau bukan karena memenangkan lomba Insto Let's Go to Lombok ini, belum tentu saya bisa pergi berlibur ke Lombok. Saya jadi ingat resolusi tahun lalu, bahwa saya ingin bisa traveling karena tulisan saya dan Allah mengabulkannya. Terima kasih ya Allah. Terima kasih Insto telah memberi kesempatan pada saya untuk mewujudkan liburan impian. Semoga akan ada liburan impian-liburan impian berikutnya. 


Posting Komentar

50 Komentar

  1. Oalah,ternyata ikut syuting mtma juga...waa,seru ya mbak,melbu tipi

    BalasHapus
  2. mba,, review pemakaian produk zalfa setelH 3 blnnya mana yah? hehe

    BalasHapus
  3. alhamdulillah resolusinya bisa terwujud..bisa masuk tipi juga :D
    semoga kita bisa sering2 menang traveling :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Pai. Aamiin...semoga tahun depan kita lebih sering traveling lagi ya.

      Hapus
  4. Wah asyik dan seru ya, mbak Ika. Bisa syuting juga, kereeennn... :)

    Pengalaman yang tak mungkin dilupakan ya mbak. Alhamdulillah berkah ngeblog. Semoga semakin produktif dan bisa nulari saya, aamiin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Anjar, seru dan benar-benar jadi pengalaman tak terlupakan deh.
      Aamiin, terima kasih doanya ya mbaak :D

      Hapus
  5. Mbak ika jebul artis juga to. Hehe sharingnya bermanfaat

    BalasHapus
  6. Seru banget mbak..pengin ke Gili foto-fotonya bikin ngiler:p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kamu juga bisa ke Lombok suatu hari ya Kinan :D

      Hapus
  7. Alhamdulillah rejeki ya mba ikaa, semoga daku juga bisa halan2 gratis 2017 aamiin hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb Dew, jadi nagih pengen jalan-jalan gratis lagih.
      Aamiin mb Dew, semoga ya

      Hapus
  8. Aduh jadi pengen banget ke Bali dan Lombok ah kapan ya, sudah duagendakan gak jadi mulu heuheu

    BalasHapus
  9. Menyenangkan sekali Mbak. Dapet temen baru dan pengalaman seru!! aku jadi pingin ke Lombok :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah..menyenangkan banget mbak, semoga dirimu juga bisa kesana suatu hari ya

      Hapus
  10. Senangnyaaa... Foto2nya kereeen...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Mechta...alhamdulillah.
      Itu foto2nya ngasal aja si

      Hapus
  11. Tak bayangin gimana paniknya dirimu pas jauh dari boat, Mbak.Deg deh ser mesti. Apalagi nggak bisa renang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...panik bukan main Diyanika...aku teriak2 waktu itu *tutup muka

      Hapus
  12. Jalan2 di pulau2 Gili emang seruuuu.. apalagi liat pantainya yg bening & bersih.. cuman males kalau di Gili Trawangan pas libur, orang2 dah kayak cendol & sampah pun betebaran... padahal indah banget kalau semuanya lbh bersih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kemarin orang2 yg liburan udah mirip cendol saking banyaknya. Sampah-sampah juga berserakan...dan panas banget di sana, hehe

      Hapus
  13. Tahun kemarin pernah juga ke Gili Trawangan, nagih banget pingin kesana lagiii

    BalasHapus
  14. Aaaaakkk jadi rindu ke Gili Trawangan. Dulu bulan madu ke sini, tapi udah hampir 4 tahun lalu. Semoga bisa balik lagi ke sanaa.. Mupeng. >_<

    BalasHapus
  15. cantik banget ya mbak gili trawangan ya...senang ya mimpi ke gili jadi kenyataan

    BalasHapus
  16. Ini keren banget mba, duuh mauu juga. Seru banget neh lihatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...baru kali itu bisa punya pengalaman seru, teh

      Hapus
  17. Aiihh,, ikutan syuting MTMA juga.. huaaah.. senengnya.. wah wah kalau tahu mba ikutan, saya pasti nitip salam sama Abang Rikas, hihihihi (ceritanya ngefans banget) :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaah, telat tahunya...haha
      Rikas sudah ganteng, baik dan ramah pula loh

      Hapus
  18. Lho, ini rupanya untuk acara MTMA di Trans TV to? Wah, udah tayang belum ya? Coba ta cari di YouTube,ah. Tapi pasti bakal tambah pengen banget ke Lombok nanti. Hehehe. Mudah-mudahan terwujud bisa ke sana gratis :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mas eko, udah tayang dari tanggal 4 Desember kemarin. Di youtube udah ada, hihi
      pasti makin mupeng deh mas Eko

      Hapus
  19. Nah, ini dia. salah satu dari daftar bucket list 2017, Lombok!
    Kalau bisa, sekalian ikut syuting juga, #eh :).
    Kudu stamina kuat ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...kak Ros pasti seneng deh kalo kemarin ikut. Syutingnya capek tapi seruu banget

      Hapus
  20. Wahhh mata belok aku,itu kan marshal yang di my trip my adventure trans tipi

    BalasHapus
  21. Salam kenal Jeng Ika, ikut menikmati Lombok trip di postingan ini.

    BalasHapus
  22. huoooo keren banget mba Ikaa! aku jadi pengen liburan juga nih jadinyaaa..

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com