Desiminasi Informasi Kesehatan dan Media Gathering bersama Dinas Kesehatan Kota Semarang



Tanggal 23-24 November lalu, Dinas Kesehatan Kota Semarang mengadakan acara media gathering dalam rangka desiminasi informasi kesehatan. Sebanyak 25 bloger dan media turut serta dalam acara ini. Saya merasa sangat beruntung karena untuk kedua kalinya bisa bergabung dengan acara yang sarat dengan informasi kesehatan ini. Kalau tahun lalu media gathering diadakan di The Wujil, maka tahun ini acara dilaksanakan di Hotel Atria Magelang. 
Sekitar pukul 10 pagi, kami berangkat menuju kota Magelang dan tiba di Hotel Atria sekitar pukul 14.00 WIB karena harus berhenti untuk sholat Jum'at terlebih dulu. Setelah makan siang, langsung deh, desiminasi informasi kesehatan pun dimulai.

Belajar Bantuan Hidup Dasar

Materi pertama diseminasi informasi kesehatan mengenai pentingnya belajar Bantuan Hidup Dasar disampaikan oleh dr. Satya Ariza dan dr. Hifni Hakim Prabowo dari tim Ambulance Hebat. Nah, Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti jantung (cardiacarrest).

Bantuan Hidup Dasar merupakan tindakan darurat yang diberikan kepada korban agar nyawanya tertolong. Bila korban yang mengalami henti jantung atau henti nafas tidak segera diberi pertolongan, maka kemungkinan korban selamat berkurang 10-12% tiap menitnya. Korban bisa saja meninggal kalau jantung dan otaknya tidak mendapatkan oksigen dalam kurun waktu 3-8 menit. Bahaya banget, kan?

Dokpri. dr. Satya Ariza menjelaskan tentang pentingnya Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Dokpri. dr. Hifni mempraktekkan cara memberikan BHD

Bantuan Hidup Dasar diberikan kepada korban yang henti jantung atau henti nafas. Kondisi semacam ini biasanya terjadi pada korban yang mengalami stroke, tenggelam, tersengat listrik, kemasukan benda asing di saluran pernafasan, mengalami cedera, terkena serangan jantung (heart attack) dan over dosis.

Meski bukan tenaga medis, kita bisa belajar cara memberikan bantuan hidup dasar. Siapa tahu suatu hari ketika menemui kondisi darurat, kita bisa membantu memperkecil resiko kematian korban dengan memberikan bantuan hidup dasar.

Dokter Satya Ariza menjelaskan secara rinci bagaimana langkah-langkah memberikan bantuan hidup dasar dengan cara Resusitasi Jantung Paru (RJP) :
  • Dangerous
    Sebelum menolong seseorang (korban), kita juga perlu memperhatikan prinsip untuk tidak menambah korban. Maksudnya adalah agar kita sebagai penolong tidak ikut menjadi korban berikutnya. Pastikan diri dan lingkungan sekitar kita aman. 
  • Respon
    Memeriksa kondisi korban dengan cara menggoncangkan bahunya, apakah ada reaksi atau tidak.
  • Shout/ Code Blue
    Kita bisa berteriak untuk meminta bantuan jika tidak ada respon atau reaksi dari korban. Bila kondisi sangat darurat, segera hubungi tenaga medis dan laporkan dengan jelas mengenai lokasi kejadian, kondisi korban, jumlah korban, penanganan yang telah dilakukan serta informasi lain yang diperlukan.
  • Circulation
    Raba denyut nadi korban, selama kurang lebih 10 detik di area leher atau di bawah dagu.
  • Airway
    Periksa pernafasan korban, apakah masih bernafas dengan normal atau tidak. Kalau masih terdeteksi denyut nadinya, bisa diberikan nafas buatan. Tetapi jika tak terdeteksi adanya denyut nadi, segera lakukan tindakan RJP untuk menyelamatkan korban.
  • Breathing
    Lakukan pemeriksaan jalan nafas dengan metode head tilt, chin lift, dan jaw thrust. 


Kalau kita tidak yakin atau merasa tidak mampu saat akan menolong korban, segera saja hubungi tim Ambulance Hebat di 1500132. Ambulance Hebat ini memiliki fasilitas seperti layaknya mini IGD dan juga perlengkapan RJP.  Semua warga kota Semarang bisa dilayani Ambulance Hebat ini dengan gratis.

GIAT (Gerakan Ibu dan Anak Sehat) bersama Gasurkes KIA

Setelah mendengarkan penjelasan dari dokter Satya mengenai Bantuan Hidup Dasar, sesi berikutnya penjelasan mengenai Gerakan Ibu dan Anak Sehat bersama Gasurkes KIA oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang, Ibu Endah Emayanti, SKM., MSi.

Sebelumnya saya jelasin dulu mengenai Gasurkes KIA ya?

Gasurkes KIA merupakan Petugas Survailans Kesehatan yang berfokus pada upaya penurunan Kematian Ibu dan Bayi melalui pendataan dan pendampingan sebagai langkah Promotif dan Preventif Kesehatan.

Awalnya Gasurkes dibentuk untuk pemeriksaan jentik sekaligus pendampingan ibu hamil dan ibu nifas, akibat tingginya kejadian DBD dan angka kematian ibu. Jadi Gasurkes saat itu memiliki pekerjaan ganda.

Angka kejadian DBD dan angka kematian ibu masih tinggi, lalu Dinkes kota Semarang melakukan perekrutan guna memenuhi jumlah Gasurkes untuk DBD dan KIA. Hingga tahun 2018 ada 180 Gasurkes yang terbagi menjadi Gasurkes DBD, Gasurkes P2P dan Gasurkes KIA.

Dokpri. Endah Emayanti, SKM., MSi.

Tujuan Pembentukan Gasurkes KIA ini secara umum adalah untuk menurunkan angka kematian ibu di kota Semarang.

Sedangkan tujuan khususnya antara lain :

  • Mendata dan mendampingi ibu hamil, ibu nifas dan neonatus (bayi usia 0-28 hari)
  • Mampu menyediakan data mengenai kesehatan ibu dan anak secara cepat dan akurat guna menyusun program yang sesuai dengan permasalahan di lapangan. 
  • Mekanisme pencatatan dan pelaporan ibu hamil, nifas dan bayi baru lahir dapat dilakukan secara rutin dan berjenjang dari gasurkes, puskesmas sampai Dinas Kesehatan Kota Semarang.
  • Menjangkau seluruh ibu hamil, nifas dan bayi baru lahir di wilayah Kota Semarang.
  • Meningkatkan pengetahuan ibu dan masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak melalui penyuluhan 
Ada beberapa tahapan pendampingan yang harus dilakukan oleh Gasurkes KIA, yaitu :
  1. Kontak Ibu
    Gasurkes menghubungi ibu menggunakan  telpon, WA, SMS untuk membuat janji bertemu dalam rangka kunjungan rumah. 
  2. Pemeriksaan
    Gasurkes melakukan kunjungan rumah dan kemudian menganamnesa untuk mengindentifiksi identitas maupun status kesehatan ibu. Gasurkes melakukan pemeriksaan fisik yaitu menilai KU, mengukur TD, Lila, nadi, letak janin, TFU menggunakan metline.
  3. Solusi
    Gasurkes membuat RTL (Rencana Tindak Lanjut) dalam rangka memberikan solusi berupa rekomendasi pengobatan,  saran pencegahan (KIE), pendidikan kesehatan (Penkes),  membujuk/mengajak ibu untuk periksa dan rencana kunjungan berikutnya.
  4. Mengantar atau Merujuk
    Gasurkes menemukan kasus maternal neonatal yang harus dirujuk kemudian menginformasikan hasil temuan kepada bidan koordinator di wilayah kerja Puskemas masing-masing. Gasurkes mendapatkan arahan dari bidan koordinator tentang keputusan rujukan. Perlu dirujuk/tidak. Jika dirujuk, dirujuk kemana, alat trasportasi apa, dan siapa yang mengantar. 
Setelah melakukan pendampingan terhadap ibu hamil dan ibu nifas, tingkat kematian ibu hamil dan ibu nifas menurun secara signifikan. Hal ini tentu berkat koordinasi dan upaya yang baik di semua lintas sektor terkait. 

Oh iya, untuk mendapatkan informasi mengenai Gerakan Ibu dan Anak Sehat (GIAT) coba deh follow akun sosial medianya di IG @halobumil_semarang , Twitter @halobumil dan FB Halo Bumil. 

Program Unggulan Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Semarang

Dokpri. dr. Lilik Faridah

Banyak yang belum tahu bahwa tahun 2018 Dinas Kesehatan kota Semarang memiliki beberapa program unggulan terkait dengan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Semarang. 

Apa aja sih program unggulannya?

1. Universal Health Coverage
Universal Health Coverage merupakan komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk memberikan Jaminan Kesehatan kepada penduduk kota Semarang secara menyeluruh sehingga dapat mengakses pelayanan kesehatan yang tersedia. 

Siapa saja sih, yang berhak menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran kota Semarang?
  • Penduduk yang tidak termasuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN pemerintah pusat dan propinsi
  • Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri yang menunggak iuran dengan ketentuan : Peserta JKN-KIS yang terdaftar di kelas 3 menunggak 1 bulan iuran, Peserta JKN-KIS kelas 1 dan 2 menunggak 3 bulan iuran 
  • Bayi baru lahir dari peserta PBI daerah
Lalu, apa sajakah syarat kepesertaan Universal Health Coverage ini?
  • Memiliki KTP dan KK kota Semarang minimal 6 bulan
  • Bersedia mendapatkan pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Puskesmas kota Semarang dan di rumah sakit kelas 3
2. Ambulance Hebat
Yang dimaksud dengan Ambulance Hebat adalah pusat pelayanan kesehatan  yang menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal kegawat daruratan medis, yang dapat di hubungi dalam waktu singkat yang bertujuan untuk mendapatkan respon cepat. Yang dimaksud kegawat daruratan medis adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa 

Ambulance Hebat 

Ambulance Hebat ini ada untuk seluruh warga masyarakat yang berada di kota Semarang. Sedangkan ruang lingkupnya adalah pasien kegawatdaruratan medis, pasien kegawatdaruratan maternal-neonatal, kecelakaan lalu lintas dan bencana alam dengan ambulan gadar ke rumah pasien atau lokasi kejadian untuk penanganan di tempat atau diantar ke rumah sakit tujuan (IGD) bila memerlukan rujukan

Ambulance Hebat ini beroperasi di beberapa wilayah kota Semarang, antara lain di wilayah barat (PKM Karangmalang) meliputi kecamatan Tugu, kecamatan Gunung Pati, kecamatan Mijen dan kecamatan Ngaliyan. Wilayah tengah (PKM Halmahera) meliputi kecamatan Semarang Tengah, kecamatan Semarang Barat, kecamatan Gajah Mungkur, kecamatan Semarang Utara dan kecamatan Semarang Timur. Untuk wilayah timur (PKM Bangetayu) meliputi kecamatan Semarang Timur, kecamatan Pedurungan, kecamatan Genuk, kecamatan Gayamsari, dan kecamatan Tembalang. Sedangkan wilayah selatan (PKM Srondol) meliputi kecamatan Semarang Selatan, kecamatan Banyumanik dan kecamatan Candisari. 

3. Ambulance Siaga
Ambulance transport Siaga ini merupakan pengembangan inovasi untuk melayani warga masyarakat secara gratis khusus untuk kasus non gawat darurat. Warga dengan keterbatasan akses dari rumah ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan sebaliknya,  warga yang membutuhkan penanganan perawatan rumah dengan kriteria tertentu (home care) bisa mendapatkan layanan Ambulance Siaga sekaligus sebagai implementasi PIS-PK (intervensi lanjut). 

Ambulance Siaga memiliki petugas yang terdiri dari 8 dokter, 15 perawat, 6 bidan , 21 operator serta 24 driver yang siap melayani warga masyarakat yang mebutuhkan bantuan.

4. PIS-PK
Program Keluarga Sehat yang berubah menjadi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga menitikberatkan pada kunjungan rumah, tidak hanya sebagai pendataan kesehatan keluarga namun sampai intervensi baik intervensi kesehatan perorangan maupun masyarakat.


Sasaran PIS-PK ini adalah semua keluarga yang tinggal lebih dari 6 bulan di wilayah kota Semarang. Puskesmas akan berkunjung dan melakukan pendataan menggunakan kuesioner dengan 12 indikator keluarga sehat, seperti di bawah ini :

 A. Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak
    1.  Keluarga mengikuti KB
    2.  Ibu bersalin di faskes
    3.  Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
    4.  Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
    5.  Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan

B. Pengendalian Penyakit Menular & Tidak Menular
    6.  Penderita TB Paru berobat sesuai standar
    7.  Penderita Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
    8.  Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan

C.  Perilaku dan kesehatan lingkungan
    9.  Anggota keluarga tidak ada yang merokok
    10. Keluarga memiliki/ memakai air bersih
    11. Keluarga memiliki/ memakai jamban sehat
    12. Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes

5. PUSTAKA 
Pelayanan PUSTAKA (Puskesmas Tanpa Antrian Kota Semarang) adalah pendaftaran di puskesmas secara cepat, tanpa antrian, dengan menggunakan SMS (short message service) dan WA (whatsapp) sebagai sarana pendaftaran pasien untuk pelayanan Non Gawat Darurat.

Langkah-langkah untuk mendapatkan layanan PUSTAKA bisa dilihat pada tabel di bawah ini. 



Inovasi di bidang kesehatan dan program unggulan di bidang kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang bersama Dinas Kesehatan kota Semarang membawa dampak positif bagi warga kota Semarang. 

Hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang diterima oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang menerima penghargaan INDOHCF Innovation Award II–2018 terkait Inovasi TERBAIK Program KIA Tanggal 26 April 2018. Hebat, kan. 

Selain itu, indikator kesehatan warga Semarang menunjukkan bahwa angka harapan hidup warga kota Semarang meningkat dan memiliki tingkat kebahagiaan yang bagus. 

Maka dari itu, sebagai warga kota Semarang, mari kita dukung program dan inovasi pemerintah kota Semarang di bidang kesehatan. Masyarakat sehat, msyarakat kuat, pemerintah hebat.


Posting Komentar

5 Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com