PRUCritical Benefit 88 : Menjaga Masyarakat dari Beban Finansial Akibat Penyakit Kritis

Dear friends,

Bicara soal sakit dan penyakit, tak seorang pun di dunia ini yang ingin sakit. Apalagi saya. Pengalaman merawat keluarga yang sakit hingga bertahun-tahun membuat saya tersadar bahwa sakit itu mahal. Berjuang melawan penyakit kritis itu sangat menguras emosi dan fisik pasien serta keluarganya. Selain itu, dampak terbesarnya tentu saja terganggunya kondisi keuangan keluarga. Kalau dihitung-hitung sudah berapa biaya yang terkuras untuk pengobatan dan perawatan si sakit. Makanya saya nggak mau sakit.

Nah, Jum'at (18/01/2019) lalu saya hadir dalam acara media gathering yang diadakan oleh Prudential untuk memperkenalkan produk terbarunya yaitu PRUCritical Benefit 88. Dalam acara tersebut hadir pula dokter Elta Diah Pasmanasari yang merupakan seorang dokter ahli saraf dari Rumah Sakit Siloam. Dokter Elta memaparkan tentang penyakit kritis yang paling ditakuti saat ini yaitu stroke. 

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi berbagai Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti kanker, stroke, penyakit ginjal kronis hingga hipertensi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. World Health Organization (WHO) bahkan mengungkapkan bahwa PTM ini menjadi penyebab 73% kematian di Indonesia. Ngeri juga ya, friends.

Dokter Elta Diah Pasmanasari
  
Stroke, Gejala dan Pencegahannya

Dokter Elta menjelaskan tentang stroke yaitu penyakit yang terjadi karena adanya penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah ke otak dan bisa juga bisa terjadi akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga sel-sel pada otak mengalami kematian dan tubuh bisa mengalami kelumpuhan.

Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang juga sering disebut sebagai sillent killer. Kenapa begitu? Ya karena banyak penderita stroke yang tidak menyadari bahwa mereka terkena penyakit tersebut. Penyakit stroke datang dengan tiba-tiba tanpa kenal waktu dan usia.

Penyakit stroke adalah penyakit yang sangat ditakuti setelah penyakit kanker. Penyakit ini menyebabkan semua anggota tubuh kita kehilangan fungsinya dengan baik. Stroke bukan hanya penyakit orang tua, namun bisa juga terjadi pada anak muda yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Pola makan tidak sehat, kurang berolahraga, istirahat kurang menjadi penyebab stroke. Bahkan menurut dokter Elta, setiap 49 detik ada 1 orang yang terkena stroke.

Usia produktif adalah usia yang rentan terhadap berbagai risiko penyakit. Kesibukan dalam bekerja kadang menyebabkan pola makan menjadi kacau. Banyak diantara kita yang sering menyantap makanan berlemak, junk food, dan minum soda. Padahal semua jenis makanan itu bisa membuat kondisi kesehatan menjadi kurang baik.

Gejala Stroke 

Stroke ternyata bisa dicegah, asalkan kita bisa mengenali gejalanya. Caranya dengan memperhatikan "apa yang tadinya ada menjadi tidak ada dan apa yang tadinya tidak ada menjadi ada". Misalnya saja, biasanya kita mampu mengerjakan suatu aktivitas tiba-tiba kita kehilangan kemampuan untuk melakukannya, itu patut diwaspadai. Atau tiba-tiba kita sering merasa kesemutan di salah satu bagian tubuh, itu juga harus segera ditindaklanjuti. Jangan sampai terlambat untuk memeriksakan diri.

Serangan stroke bisa dikenali dengan tes SEGERA yaitu Senyum, Gerak dan Bicara. Jika ada masalah ketika melakukan tes SEGERA, artinya harus dilakukan pemeriksaan.

Orang yang terkena stroke masih punya kesempatan untuk menyelamatkan sel-sel otaknya dalam jangka waktu kurang lebih 3 jam setelah serangan. Harapannya adalah agar kesempatan untuk sembuh lebih besar.

Pencegahan Stroke

Menerapkan gaya hidup sehat merupakan langkah utama untuk mencegah stroke. Selain itu, kenali  dan hindari faktor risiko yang ada dengan cara mengikuti anjuran dokter. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke,  yaitu :

  • Menjaga pola makan. Hindari konsumsi makanan asin dan berlemak yang berlebihan karena dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan risiko menimbulkan hipertensi yang dapat memicu terjadinya stroke. Makanan yang disarankan adalah makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan serat. 
  • Olahraga secara teratur karena dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga bisa menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan darah pada tingkat yang sehat.
  • Berhenti merokok, sebab risiko stroke meningkat dua kali lipat jika seseorang merokok. Rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal. 
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol sebab minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika minuman beralkohol dikonsumsi secara berlebihan, dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur.
  • Hindari penggunaan NAPZA seperti kokain dan methamphetamine, dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah.

Nah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kita bisa melakukan brain check up untuk mendeteksi gejala serangan stroke dan rutin memeriksakan diri apabila timbul gejala yang berpotensi pada serangan stroke.

Himawan Purnama, APV Head of Product Development Prudential
Dalam sebuah masyarakat sering terjadi kekhawatiran, apakah nantinya kita sebagai orangtua masih dapat mendampingi anak-anaknya ketika mereka wisuda atau menikah. Orangtua tentu berkewajiban untuk memberikan yang terbaik bagi masa depan anak dan keluarganya.

Tetapi bagaimana jika seorang suami atau ayah sebagai pencari nafkah terdiagnosa penyakit kritis?Padahal, perjuangan melawan penyakit kritis pasti sangat menguras emosi dan fisik si pasien serta keluarganya. Dampak terbesarnya adalah terganggunya kondisi keuangan keluarga.

Jika tidak diantisipasi, bukan tidak mungkin suatu saat akan mengalami kebangkrutan karena biaya pengobatan yang tidak murah.

Kalau sudah begini, lalu siapa yang akan menanggung biaya selama pengobatan, biaya sekolah anak-anak dan biaya hidup sehari-hari keluarganya?

Nini Sumohandoyo, Coorporate Communications and Sharia Director Prudential Indonesia

Mengenal PRUCritical Benefit 88

Untuk melindungi pasien dan keluarganya dari dampak keuangan akibat penyekit kritis, Prudential Indonesia meluncurkan produk terbarunya yaitu PRUCritical Benefit 88. Melalui produk ini Prudential berharap dapat memberikan ketenangan pikiran pada nasabah dan keluarganya. Nasabah dapat memanfaatkan uang perlindungannya untuk membantu biaya pengobatan di rumah sakit dan juga biaya hidup.

Adapun manfaat yang ditawarkan PRUCritical Benefit 88 antara lain:

Proteksi Terjamin

  • Perlindungan komprehensif untuk meninggal atau 60 kondisi kritis tahap akhir, tanpa periode masa bertahan hidup (survival period).
  • 10% Uang Pertanggungan (UP) untuk angioplasty tanpa mengurangi UP PRUCritical Benefit 88 dengan maksimal Rp 200.000.000.
  • 200% tambahan UP akan dibayarkan jika Tertanggung meninggal karena kecelakaan sebelum usia 70 tahun.
  • Perlindungan sampai dengan usia 88 tahun dengan jangka waktu pembayaran premi yang dapat dipilih yakni selama 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, atau premi tunggal.

Uang Pasti Kembali

  • 100% Uang Pertanggungan akan dibayarkan bila Tertanggung Utama masih hidup dan polis masih aktif sampai usia 88 tahun ; atau
  • Jaminan manfaat 100% pengembalian premi pada tahun Polis ke-20. Jika nasabah memilih pengembalian premi, maka polis berakhir.

Kehadiran PRUCritical Benefit 88 sejalan dengan komitmen brand baru Prudential yaitu "Listening. Understanding. Delivering." serta fokus untuk "We Do Health". Hal tersebut semakin mempertegas tujuan Prudential untuk selalu mendampingi nasabah dalam setiap tahap kehidupannya. 

Pada akhirnya kita sadar betapa pentingnya melakukan pencegahan daripada pengobatan. Cara paling mudah adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dan olahraga secara teratur.

#JalaninBareng  Prudential

Paparan dari para narasumber tadi, membuat saya terpacu untuk dapat menerapkan pola hidup sehat agar bisa menikmati hidup berkualitas.  Mencegah lebih baik daripada mengobati. Waspadai penyakit kritis, jangan sampai terlambat mengantisipasi. 


Posting Komentar

8 Komentar

  1. Harus mulai olahraga teratur nih, biar badan ngga gampang capek. Dan mulai mempertimbangkan soal asuransi juga niih

    BalasHapus
  2. Aku teratur olahraga namun belum memproteksi diri dgn asuransi kesehatan...suwun sdh membuka pemahaman

    BalasHapus
  3. wah ini asuransinya khusus penyakit kritis dan ada jaminan uang kembali juga ya mbak, bagus nih asuransinya

    BalasHapus
  4. Upaya memproteksi diri via asuransi jika penyakit menyerang memang langkah yg bener2 recommended sih, karena walau kita sdh berupaya menjaga kesehatan, namun, who knows kan?

    Ulasannya bener2 membuka mata dan pikiran, Mba. Semoga semakin banyak yang mulai melengkapi diri dg proteksi kesehatan via asuransi, ya, Mba.

    BalasHapus
  5. Mari kita mulai gaya hidup sehat!

    BalasHapus
  6. Wah ternyata penyakit stroke itu datangnya tiba2 ya, asuransi kesehatan memang sangat penting, apalagi pakai PRUcritical Benefit 88 yg banyak sekali manfaatnya.

    BalasHapus
  7. Udah mencoba hidup sehat dengan makan teratur dan sering olahraga mbak. Tinggal invest untuk proteksi diri :D

    BalasHapus
  8. Kalau ingat ayah mertua yang pernah stroke dan habis biaya banyak, jadi mikir harus segera punya asuransi kesehatan juga. Buat jaga2. Tapi semoga sehat selalu semuanya lah ya.. Sehat itu mahal.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com