5 Alasan Menyekolahkan Anak di Sekolah Swasta



Dear friends,

5 alasan menyekolahkan anak di sekolah swasta. Tahun 2019 ini bisa dibilang tahun kerja keras buat saya dan suami. Bagaimana tidak? Tiga anak kami akan lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bersama-sama tahun ini. Si sulung akan segera lulus dari SMK dan masuk ke Perguruan Tinggi. Si tengah lulus Sekolah Dasar dan tentunya melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama. Sedangkan si bungsu akan masuk Sekolah Dasar juga tahun ini.

Awal tahun ini saya dan suami sibuk mengurus keperluan si kakak untuk masuk ke Perguruan Tinggi incarannya. Alhamdulillah si kakak lulus SNMPTN, tapi sayang si kakak kurang sreg dengan pilihan studinya. Si kakak ingin melanjutkan pendidikan farmasi sesuai dengan pendidikannya saat ini. Sebagai orangtua, saya dan suami selalu mendukung apapun keinginannya. Apalagi untuk hal positif.

Lalu, si kakak pun mendaftar dan mengikuti tes masuk Perguruan Tinggi yang linear dengan pendidikannya di STIFAR (Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi). Alhamdulillah kakak diterima. Segala sesuatu mengenai registrasi hingga administrasi sudah terselesaikan juga. Kini saatnya si kakak fokus pada Ujian Nasional akhir bulan Maret ini dan ujian-ujian lanjutan lainnya di bulan April.

Selesai mengurus keperluan pendidikan si kakak, lanjut dengan si tengah. Saya dan suami memang sepakat untuk memasukkan si tengah ini ke sebuah SMPIT. Yups, SMP swasta. Bukan karena kami sok kaya. Bukan. Ada beberapa pertimbangan yang membuat saya dan suami akhirnya memutuskan untuk memasukkan si tengah ke sekolah swasta. Apa saja pertimbangannya?

Jenis Sekolah

Sebelum memutuskan untuk mendaftarkan si tengah, saya dan suami melakukan survey ke beberapa sekolah swasta, terutama sekolah yang berbasis agama. Saya dan suami memang sepakat, si tengah, anak lelaki semata wayang kami ini akan kami masukkan ke sekolah yang berbasis agama. Saya dan suami ingin, si tengah ini nggak hanya pandai di bidang akademiknya saja tetapi juga dari segi pendidikan agamanya.

Dari beberapa sekolah yang kami survey, ada 1 sekolah yang menurut kami cocok dengan kondisi si tengah dan kondisi keuangan kami. Kami juga cocok dengan beberapa program dan kurikulum dari sekolah ini. Selain ada program takhasus, kelas untuk anak laki-laki dan perempuan pun dipisah.

Kondisi Sekolah 

Tak bisa dipungkiri, salah satu faktor penting dalam memilih sekolah untuk anak adalah adanya fasilitas serta sarana prasarana yang dimiliki oleh lembaga pendidikan tersebut. Nah, kebetulan sekolah yang kami pilih untuk si tengah memiliki semua itu. Gedung sekolah, fasilitas dan sarana prasarananya sangat memadai.

Track Record Sekolah

Sistem pendidikan berkualitas bisanya dapat dilihat dari seberapa bagus track record sekolah. Track record sekolah ini dapat diamati dari seberapa banyak prestasi akademik dan non akademik yang telah dicetak oleh sekolah. Sejauh ini sekolah untuk si tengah tidak pernah terlibat dalam kasus apapun, dan termasuk sekolah favorit.

Jarak Sekolah

Jarak sekolah disebut-sebut menjadi salah satu faktor dari kualitas belajar anak. Bener juga, sih. Jarak sekolah yang terlalu jauh membuat fisik anak lebih cepat lelah. Akibatnya anak nggak akan bisa fokus dalam menerima pelajaran. Alhamdulillah jarak sekolah si tengah dari rumah hanya sekitar 3 kilometer. Nggak terlalu jauh dari rumah, lah. Bahkan memungkinkan untuk si tengah berangkat ke sekolah sendiri nantinya.

Biaya Sekolah




Biaya sekolah di lembaga pendidikan swasta yang tinggi juga menjadi pertimbangan utama bagi saya dan suami. Mau tak mau kami harus menghitung dan mengukur kemampuan kami. Bersyukur sekali, karena akhirnya kami mendapatkan sekolah yang berkualitas dengan biaya yang masih terjangkau oleh kantong kami.

Alhamdulillah, akhirnya setelah melalui serangkaian tes masuk, si tengah diterima juga di sekolah tersebut. Saya dan suami lega, akhirnya si sulung dan si tengah sudah mendapatkan perguruan tinggi dan sekolah yang diidamkan. Meskipun biaya pendidikan mereka berdua cukup menguras kantong kami. Hiks. Tapi nggak pa pa ding, uang masih bisa dicari. Ya, kaan.

Nah, pe er saya dan suami tinggal si bungsu nih, yang tahun ini juga masuk Sekolah Dasar. Untuk si bungsu ini kami agak selow karena rencananya si bungsu akan bersekolah di SD negeri deket rumah saja.

Buat teman-teman yang putra-putrinya juga akan masuk sekolah, semangat ya. Semoga kita semua bisa mengantarkan putra-putri kita ke jenjang berikutnya dengan sukses, di dunia dan akhirat. Aamiin.

Semangaaat!!



Posting Komentar

35 Komentar

  1. Masyaaa Allah mbaaakk... 3 anak barengan semua daftar sekolahnya. Semoga diluaskan rejekinya yaa mbak *ketjup*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiiin...
      Rejeki anak pasti selalu ada datang, apalagi buat nuntut ilmu
      ..betul nngak mba rosa????

      Hapus
  2. Jaraknya kisaran 3 tahun ya mba, jadi barengan daftar masuk sekolahnya. Anakku juga 3, tahun lalu barengan juga si sulung kuliah, si bungsu masuk SMA. Yang tengah terpaut 1 th dengan si sulung, jadi th ini nanti kuliahnya. Semangat! Semoga sehat, lancar semua menghadapi ujian2.

    BalasHapus
  3. Wah super banget mbk ika. 3 anak berbarengan lanjut ke pendidikan yang lebih tinggi. Semoga dikau sekeluarga dimurahkan dan dimudahkan rejeki sama Allah Swt. Aamiin ya robbal'alamiin

    BalasHapus
  4. awalnya pengen anakku yang masuk SMP tahun ini masuk negeri mbk, terus ada perubahan rencana karena kami sekeluarga pindah keluar kota. nah dengan sistem zonasi seperti sekarang, gak mau spekulasi, jadi daftarin ke swasta. alasan-alasan yang mbk sebutkan diatas, juga termasuk pertimbangan kami akhirnya memilih swasta lagi untuk si kakak yang lulus SD tahun ini. semoga sistem dan fasilitas pendidikan di negeri ini makin bagus ya mb, karena akar majunya sebuah bangsa juga dari pendidikan

    BalasHapus
  5. Yang penting si sulung bisa sekolah di sekolah yang sesuai minatnya, nanti dia akan bahagia karena tujuan jangka panjang yang diinginkannya bisa diwujudkan dengan senang hati dan ikhlas. Pendidikan di sekolah memang harus sesuai minat anak agar anak pun bahagia.
    Soal si tengah, jarak 3 km itu adalah jarak dari rumah ke kecamatan. Sudah lumayan untuk anak sekolah karena tak terlalu jauh. Pewrjalanannya juga jika ditempuh dengan motor paling 15 menitan jika tak ngebut. Sauya dulu bisa jalan kaki sampai 45-50 menit dengan catatan jalannya berlubang-lubang dan naik-turun bukit. Sekarang mah sudah diberon jadi memudahkan warga.
    Si bungsu semoga senang dengan sekolah barunya, ya, Mbak. Dekat rumah, he he. Nyaman sekolah dekat rumah gitu. Saya setuju banget.
    Semoga anak-anak Mbak sukses dan berprestasi di sekolahnya, ya.

    BalasHapus
  6. Anak saya yang sulung tahun ini UNKB. Insya Allah lulus SMP dan melanjutkan ke SMA. Kalau saya sebetulnya lebih sreg dengan sistem pendidikan sekolah swasta. Tetapi, suami lebih memilih sekolah di negeri. Akhirnya dengan mempertimbangkan banyak hal, pilihannya ke negeri meskipun saya kangen dengan suasana sekolah swasta

    BalasHapus
  7. Setuju, mba.
    Zaman now kita sebagai orang tua kudu sebagai sahabat, terutama bagi buah hati yang menginjak remaja ya, apalagi kalau soal sekolah idamannya.
    ... karena merekalah kelak yang akan menjalani, kita hanya bisa memberi dukungan.

    BalasHapus
  8. Uwowwwww.... insha Allah rezekinya selalu luas ya mba.
    Kalau kami kayaknya sekitar 4 tahun lagi deh, si sulung masuk SMP dan si bungsu masuk SD..

    Kami juga milih sekolah swasta, tapi pas SD sih, kalau SMP belum tau nanti.

    Pertimbangan kami ya demi agamanya lebih baik lagi, karena jujur kami sebagai ortu masih sangat kurang ilmu agamanya.

    BalasHapus
  9. Jadi tiap anak ga harus sama ya mba sekolahnya, jadi ingat ortu saya, anak-anaknya semua TK, SD sama semua, baru pas SMP, SMA, sama kuliah beda semua. Di Bandung juga sekolah swasta itu terbilang mahal banget, tapi untuk pendidikan anak insyaAllah itu yang terbaik. Salam kenal ya mba.

    BalasHapus
  10. Semoga selalu dilancarkan rejekinya untuk pendidikan anak² ya mbaaak. Kalau di tempat saya, swasta masih jadi second chance karena sekolah negeri masih mendominasi.

    BalasHapus
  11. Ealah bisa barengan gitu masuknya ya. Kalau aku dulu juga barengan sama kakakku dan kami milih sekolah negeri yang agama. Kalau swasta, dulu masih blm terlalu bagus. Tapi sekarang udah banyak yg oke juga. Semoga sekolah anak2 lancar ya Mbak

    BalasHapus
  12. Karena di daerah tempat tinggal kami belum ada sekolah swasta, jadi semua anak termasuk anakku sekolahnya di sekolah negeri, Mba :)

    BalasHapus
  13. Wahhh masuknya bisa bersamaan gitu yaa, Mba? Semoga Mba Ika dan suami dilapangkan rezekinya, amiiiin.

    Banyak yang bilang, biaya masuk sekolah swasta lebih mahal dari sekolah negeri tapi kualitasnya juga lebih bagus :)

    BalasHapus
  14. dulu waktu saya nyari sekola, satu request dari anak saya, ada tempat mainnya enggak?

    aduh susah kan mbak, waktu itu kita baru aja pulang dari jepang, di sana kan SD di sana ada tempat mainnya, halaman sekolah luas jadi mintanya gitu.

    btw, semoga dimudahkan ya mbak, insyaAllah anak anak ada rejekinya masing masing yaa

    BalasHapus
  15. Jaman sekarang biaya pendidikan memang tidak murah apalagi kalau keadaan seperti mba hehe harus menyekolahkan anak berbarengan, harus nabung dari sekarang nih

    BalasHapus
  16. Semangat selalu yaaa mba.. anakku juga 2-2-nya di sekolah swasta mba. Ada banyak alasan dan pastinya karena ingin yg terbaik untuk anak-anak kita

    BalasHapus
  17. Terkadang sekolah swasta memang lebih bagus sih mba dari sisi pengajaran. Semangat mba. Semoga dilancarkan rezekinya untuk pendidikan anak.

    BalasHapus
  18. Semoga studi anak2 lancar semua ya mba Ika.. Insya Allah setiap anak ada rezeki masing2..

    BalasHapus
  19. Wah jarak usianya pada 3 tahun ya mba, ini masukan bgt buat aku mba, walau masih satu tahun lagi aku dan bojo juga lagi mempersiapkan sekolah utk sulung yg menjelang smp. . Dari biaya dan kualitasnya

    BalasHapus
  20. masyaAllah sudah kuliah hehe kami si kakak baru 4tahun masyaAllah sekali lalau sekolah bareng gini kakak adik ya. jd kebayang perjuangan orangtua kita dulu mikirin kita masuk sekolah walau sekolah negeri hehe apalagi swasta. lebih kuat lagi berjuang nya

    BalasHapus
  21. Wah kalau anak jaraknya 3 tahun begininl ya mba, keuangannya tiap 3 tahun sekali pasti jor-joran sekali.
    Sekarang sudah banyak ya yang kelas cewek dan cowoknya terpisah.

    BalasHapus
  22. Wah jadi flash back ke masa aku lulus SMA dulu nih mbak, adikku secara bersamaan masuk SMO dan SD juga, kebayang biaya yang harus dikeluarkan orangtua ya.
    Sekarang aku juga menerapkan jarak sekolah yang relatif dekat buat anak-anak mbak, soalnya dulu aku selalu jauh sekolahnya jadi buang waktu dalam perjalanan.

    BalasHapus
  23. Awalnya saya juga rencananya memasukkan anak ke SDIT swasta tapi ternyata belum jodoh dengan sekolah yang dituju, dia nggak lolos pas tes masuk, awalnya sempat bingung dan kecewa sekarang sih pasrah aja dan berdoa semoga dapat sekolah yang tepat untuk dia

    BalasHapus
  24. Anakupun sekolah di swasta.. memang banyak pertimbangan saat kami memutuskan untuk meyekolahkan anak di swasta.. sebagian alasannya sama mba.. tapi anakku itu butuh perhatian khusus, fokus belajarnya masih kurang, jadi membutuhkan sekolah yang support khusus

    BalasHapus
  25. Waduh mbak, 3 anak sekaligus masuk sekolah pada saat yang bersamaan lumayan juga yah. Tapi Insya Allah rezekinya akan ada aja untuk anak mah yah mbak.

    Aku juga lagi rada galau nih mbak, anak aku tahun ini masuk SMA tapi tahun ini sistemnya 90% zonasi gitu, ragu sih masuk negeri atau swasta aja.

    BalasHapus
  26. Amin ya Allah semoga kita di kasih rejeki yang banyak untuk menyekolahkan anak ya kak . Anak-anak aku masih SD sih dan semua negeri soale kalau swasta di Bintaro itu biaya sekolahnya belasan sampai puluhan juta huhu belum sanggup di kantong ku.

    BalasHapus
  27. Semangat mbaa... pasti nanti ada rejekinya kalau untuk anak-anak mah. Samaan nih, sulungku juga mau masuk sekolah juga, tapi masuk SMA/SMK. Lumayan juga ntar pengeluarannya. Insya Allah dicukupkan ya mba.

    BalasHapus
  28. Bismillah ya Allah mudahkanlah Bunda Ika dalam mendapatkan rezeki aamiin. Semangat yo Bund, belajar darimu melihay fase demi fasenya

    BalasHapus
  29. Semangaaat mbak... Pasti nanti bakalan selalu ada rejeki buat anak anak. Beberapa tahun lagi aku juga bakalan kayak gitu mbak, anakku bareng-bareng lulusnya...
    Semoga kita selalu diberi kesehatan dan kekuatan untuk mendampingi anak anak ya mbaak...amiin

    BalasHapus
  30. Insya Allah ada rejeki mbak. Anak-anakku juga nih berderet hahaha. Alhamdulillah selalu aja ada jalan dari Allah

    BalasHapus
  31. Anak saya belum sekolah mbak. Tapi adik saya juga dimasukkan sama ortu ke sekolah swasta dengan pertimbangan yang kurang lebih sama dengan 5 alasan yang mbak kemukakan di atas. Pertimbangan saya pun untuk menyekolahkan anak nantinya pun demikian.

    BalasHapus
  32. Alhamdulillah ya mb ika. Udah lega dapat sekolahnya yg sesuai keinginan. Kalo nyekolahin anak insya Allah ada aja rezekinya. Karena orang yg mencari ilmu dijamin rezekinya sama Allah. Tinggal orang tuanya yg cari jalan aja buat anak2nya. Semoga berkah ilmunya mba.

    BalasHapus
  33. Mbaaak semoga dilancarkan rezekinya ya, bisa jadi amal jariyah dengan mendidik anak2 sholeh sholehah. Amiin ya Rabb

    BalasHapus
  34. Biasanya, biaya sekolah seiring sejalan dengan kualitasnya...but not all.
    Sama dengan beli produk, kalo yang ori biasanya agak mahalan...untuk sebuah ilmu yang berkualitas biasanya para orang tua nggak perhitungan lagi sama budget..yang penting pendidikan anaknya berkualitas...

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com