Dear friends,
Meski saya sering bekerja di luar rumah, tetapi saya tak melupakan kodrat saya sebagai seorang ibu rumah tangga. Suami dan anak-anak mendukung apapun yang saya kerjakan, selama saya tetap melaksanakan kewajiban saya sebagai ibu rumah tangga. Ya minimal kalau mau bepergian, keperluan rumah seperti makanan dan pakaian sudah beres.
Ketika saya bepergian ke luar kota, biasanya saya sudah menyiapkan foodprep berupa lauk siap goreng seperti ayam ungkep, empal, nugget, otak-otak dan lainnya. Sayur juga saya siapkan, jadi suami atau anak-anak bisa langsung memasaknya. Biasanya sih sayur yang praktis, sejenis tumis-tumisan.
Meski sibuk, saya juga berusaha meluangkan waktu untuk memenuhi permintaan anak-anak dan suami untuk membuatkan makanan favorit mereka. Kadang anak-anak juga ikut nimbrung membantu saya memasak di dapur. Padahal aslinya mereka ngrecokin aja sih di dapur. Meski begitu, saya biarkan mereka ikut bereksperimen di dapur. Belajar mengupas bumbu-bumbu, mengiris dan memotong sayuran bahkan menggoreng.
Melibatkan anak-anak di dapur memang rentan akan bahaya seperti terkena cipratan minyak panas, tersiram air panas/ terkena uap panas hingga nggak sengaja memegang panci yang panas. Hal ini sudah cukup sering dialami nggak cuma saya tapi anak-anak saya juga, sih. Apalagi anak-anak tuh rasa ingin tahunya tinggi, jadi apapun maau dicobain.
Pernah suatu hari, anak saya berinisatif merebus air untuk membuatkan teh hangat untuk suami yang sedang tidak enak badan. Saat itu dia masih kelas 1 Sekolah Dasar, dan saya masih tinggal di kota lain. Suami yang berada di kamar tidur tidak tahu kalau anak saya merebus air terkejut ketika mendengar teriakan anak saya di dapur. Rupanya tangannya tersiram air panas yang hendak dituang ke teko teh. Suami yang panik melihat tangan anak saya yang memerah dan melepuh langsung saja mengguyurkan air dingin dan mengoleskan pasta gigi pada tangan anak saya.
Ternyata mitos yang beredar di masyarakat bahwa luka bakar bakalan sembuh dengan olesan odol, kecap, tepung bahkan kopi itu salah. Penanganan yang tidak tepat membuat luka bakar jadi makin parah. Akibatnya, bukannya sembuh malah luka bakarnya makin melepuh.
Ternyata mitos yang beredar di masyarakat bahwa luka bakar bakalan sembuh dengan olesan odol, kecap, tepung bahkan kopi itu salah. Penanganan yang tidak tepat membuat luka bakar jadi makin parah. Akibatnya, bukannya sembuh malah luka bakarnya makin melepuh.
Setelah mendengarkan penjelasan dokter, saya baru paham bagaimana cara yang tepat menangani luka bakar. Apa yang saya dan suami saya lakukan untuk pertolongan pertama pada luka anak saya ternyata salah besar.
Beruntung sekali, saat ini saya telah mengenal Mebo dan Mederma yang telah teruji klinis dan merupakan brand terpercaya di seluruh dunia dan di Indonesia. Mebo merupakan produk yang efektif untuk mengatasi luka bakar ringan dengan minimal rasa sakit. Mebo mengandung bahan-bahan alam dan tanpa antibiotik, sehingga aman digunakan.
Mederma merupakan produk yang dapat membantu menyamarkan bekas luka dan mengandung 2 bahan alam yang bekerja dengan 3 efek yaitu melembutkan, menghaluskan dan menyamarkan bekas luka.
Akhirnya saya nggak khawatir lagi akan bekas luka yang timbul akibat luka bakar pada anak saya, karena Mederma membantu menyamarkan bekas lukanya sehingga anak saya tak lagi trauma saat melihat bekas luka bakarnya.
Sebagai seorang Ibu yang ingin selalu melindungi keluarga, saya harus selalu siaga terhadap bahaya yang mengancam anak-anak saya meski saya tidak ada di samping mereka. Caranya adalah dengan selalu menyediakan Mebo dan Mederma di kotak obat keluarga saya.
Dan sebagai seorang blogger, saya juga aware terhadap kekhawatiran para orangtua akan putra-putrinya. Agar mereka juga bisa tanggap dan waspada pada penanganan luka bakar dan bisa memberikan pertolongan pertama ketika hal yang tak diinginkan terjadi, saya akan selalu berbagi pengalaman dan memberikan informasi melalui media sosial yang saya miliki terutama melalui blog.
1 Komentar
Waktu kecil saya sering kena solder, penanganannya masih pakek pasta gigi.
BalasHapusMaklum tinggalnya di desa
Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com