Resolusi


Dear friends,

Apa kabar resolusi? Tahun 2020 sudah kita lalui hampir 8 bulan lamanya. Apa kabar resolusimu? Sudahkah dijalankan sesuai keinginan? Bagaimana dengan saya sendiri?

Bisa dibilang resolusi yang saya susun tahun ini ada yang sedang dijalankan ada juga yang harus tertunda karena pandemi.

Meski begitu saya nggak mau buru-buru mengatakan kalo resolusi saya tahun ini gagal. Saya tetap harus mengejarnya, meski dengan langkah yang lebih lambat.

Pelan-pelan tapi pasti.

Saya terus meyakinkan diri saya sendiri bahwa semua resolusi saya pasti akan tercapai. Saya memiliki keinginan yang harus saya wujudkan di 2020 ini.

Saya tulis semuanya di jurnal yang saya miliki. Write them down.

Kenapa penting untuk menuliskannya?

Karena bagi saya, ini semacam MOU dengan diri sendiri untuk memenuhi keinginan tersebut secara oficial

Alasan lainnya adalah supaya tidak “melanggar” apa yang sudah saya tuliskan sendiri karena saya tahu kalau saya sangat lemah. Alasan untuk menunda dan tidak punya waktu sering muncul di depan pintu yang menghalang resolusi saya berjalan.

dokpri. Tulisan ini sengaja saya tempel di depan meja kerja saya
Kertas bertuliskan wishlist/ resolusi ini sengaja saya tempelkan di depan meja kerja saya, agar bisa selalu saya baca dan saya jadikan afirmasi bagi diri sendiri. Keliatan muluk-muluk ya?

Biarin aja, toh mimpi itu gratis.

So, what do you want in 2020?

Coba untuk menuliskannya.

Saya yakin, sesuatu yang diafirmasi secara positif akan menghasilkan sesuatu yang positif juga. Keyakinan ini yang membuat saya dan suami saat ini berhasil mewujudkan setidaknya satu dari wishlist tahun ini.

Sudah hampir 3 bulan ini saya dan suami bertekad merampungkan bangunan di sebelah yang tadinya direncanakan untuk garasi. Tapi, di tengah jalan, kami berubah rencana. Kami ingin membuat sebuah tempat usaha di rumah, semacam toko gitu. Mau dibikin toko apa, kami belum ada ide. Yang penting bangunannya jadi dulu. Kini, bangunannya sudah jadi sekitar 80%. Tinggal pasang keramik dan mengecat dindingnya.

Alhamdulillah.

Saatnya mengejar resolusi yang lain.

Dunia tidak perlu tahu, mungkin cukup kita sendiri yang tahu. Setidaknya ini bisa menjadi pilihan yang lebih menarik daripada tidak punya resolusi dan go with the flow. 



Posting Komentar

0 Komentar