dokpri. para cast Hotel Sakura |
Dear friends,
Terakhir kali nonton film horor, lebih tepatnya sudah agak lupa kapan. Tetapi ketika ada tawaran untuk menonton film horor, akhirnya saya bersedia meski saya tahu malamnya pasti bakalan susah tidur karena kebayang-bayang bentuk dan rupa hantunya. Hihi...
Dengan langkah pasti, saya pun menuju ke XXI Tentrem Mall sore itu. Saya bertemu dengan beberapa teman yang hobi nonton film horor. Sembari menunggu para cast Hotel Sakura yang kabarnya akan hadir sore ini, saya sempatkan bercengkerama dengan salah satu teman blogger.
Jadi, Hotel Sakura ini bercerita mengenai Sarah (Clara Bernadeth), perempuan muda yang hidupnya diterpa rasa bersalah setelah ibunya meninggal dalam kecelakaan motor sewaktu dia masih SMP. Trauma ini bikin Sarah terjebak dalam penyesalan yang nggak selesai-selesai.
Dalam usahanya untuk “ketemu” lagi sama ibunya, dia bersama sahabatnya, Nida (Taskya Namya), pergi ke sebuah hotel tua di Semarang yang konon angker. Hotel ini dulunya digunakan pasukan Jepang pada masa penjajahan, dan di sinilah Sarah ketemu Setsuko, hantu Jepang yang penuh dendam dan bikin bulu kuduk merinding.
Sarah, yang kehilangan ibunya puluhan tahun lalu, masih sering termenung saat terbangun dari tidurnya. Ia masih kerap mimpi buruk dan merasa hampa setelah kematian ibunya semasa ia duduk di bangku SMP.
Suatu hari, materi kuliah Antropologi yang diikuti Sarah pagi itu berkaitan dengan supranatural. Sarah baru mengetahui bahwa masyarakat Jepang yang tak religius pun percaya akan hal gaib. Bahkan, ada keyakinan bahwa sebuah lokasi bisa menjadi tempat di mana roh halus dari orang-orang yang sudah mati berada, atau bernama Yomi no Kuni. Entah mengapa, Sarah jadi tertarik.
Seorang teman sekelasnya yang bernama Aldo mengatakan kepadanya bahwa ia meyakini Yomi no Kuni ada di Indonesia. Tanpa Sarah duga, Aldo menyerahkan alamat tersebut yang berada di kota tetangga. Aldo mengatakan bahwa ia berhasil menemui mendiang adiknya di situ.
Sarah pun mengajak Nida untuk pergi ke lokasi yang kini disebut Hotel Sakura itu. Nida awalnya menolak, namun Sarah berhasil membuatnya luluh. Nida akhirnya mau menemani Sarah ke lokasi tersebut untuk berusaha bertemu dengan arwah ibunya.
Namun Nida mengatakan bahwa usaha mereka kali itu adalah untuk terakhir kalinya karena ia mulai gerah dengan Sarah yang tak juga ikhlas melepas rasa bersalah atas ibunya itu. Sarah pun mengangguk setuju.
Meski ending film ini nggak ketebak, tapi film ini cukup menarik. Psikologis kita dipermainkan di sini. Kita tidak akan dibikin terkaget-kaget dengan jumpscare yang lazim ada di film-film horor tetapi kita akan kaget dengan akhir film yang di luar "nurul" menurut saya.
dokpri. para cast dan producers Hotel Sakura |
Meskipun dilabeli sebagai film horor, Hotel Sakura menawarkan pendekatan psikologis yang mendalam. Film ini lebih mengedepankan pergolakan batin tokoh Sarah yang dihantui rasa bersalah atas kematian ibunya. Adapun salah satu pesan yang ingin disampaikan Hotel Sakura adalah pentingnya mengenal dan memahami sejarah, khususnya bagi generasi muda.
Sebagian besar penonton yang menonton film ini di hari itu adalah anak muda. Semoga makin banyak film-film horor yang makin hari makin berkualitas dan nggak bosenin. Kayaknya nggak cukup nonton sekali untuk bisa memahami film ini.
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com