Puber Kedua- Banyak yang mengatakan "Life Begin at Forty", berarti sebelum berumur empat puluh kita belum benar-benar hidup, dong? Hehe...tentu bukan itu maksudnya. Mungkin karena usia empat puluh adalah gerbang menuju dewasa tua dan biasanya menjadi lebih bijaksana, kali ya. Ada juga yang bilang kalau usia empat puluh juga usia puber kedua. Wah, puber kedua? Bahaya, dong. Tuh...kaaan, langsung panas. Hihiw..
Jadi gini, lhoo... krisis paruh baya atau biasa disebut puber kedua adalah fenomena terjadinya perubahan pada laki-laki saat memasuki usia tertentu. Krisis paruh baya ini tak hanya terjadi pada laki-laki saja tapi akan dialami juga oleh perempuan di usia 37 hingga 50 tahun. Waduh...siap-siap, nih *deng..deng.
![]() |
Lagi mikirin siapa sih, bang? |
Menurut Evans Garey, S.Psi, M.Si, krisis paruh baya dipengaruhi oleh 3 hal yaitu banyaknya waktu luang yang disebabkan karena anak-anaknya beranjak remaja/dewasa, perubahan fisik dan hormonal serta perubahan sosial yang mencakup perubahan struktur keluarga. Sedangkan secara medis, kondisi ini akan terjadi pada laki-laki saat mencapai usia 40 tahun. Gejala yang dialami pada saat puber kedua ini seringkali membuat laki-laki ingin membuktikan diri bahwa dirinya masih gagah dan kuat meski secara fisik kerja tubuh mereka telah menurun. Kalau kata orang, tua-tua keladi...makin tua makin menjadi (nakalnya..) *LOL
![]() |
Duh, dandan buat siapa nih bang? |
Zoya Amirin (seorang psikolog) mengatakan bahwa dengan semua kondisi tersebut laki-laki butuh semacam ego boosting untuk mendapatkan atensi dari orang-orang di sekitarnya termasuk lawan jenis selain pasangan resminya. Laki-laki yang berada dalam kondisi ini juga merasa membutuhkan kasih sayang lebih, ingin dimanja, maunya diperhatikan, disanjung dan dianggap sebagai orang penting. Ssstt...laki-laki yang sedang mengalami puber kedua ini memiliki tanda-tanda antara lain secara fisik akan lebih bersih, rapi dan wangi *eh..kayak laundry dong. *LOL
Sebenarnya nggak masalah sih, kalau laki-laki yang sudah berumur itu berubah penampilan, asalkan penampilannya itu ditujukan kepada pasangan resminya bukan untuk wanita lain. Kalau larinya ke wanita idaman lain, waduuh bahaya!! *kekepin suamii...
Kan, banyak tuh kejadian rumah tangga hancur gara-gara kehadiran WIL dan PIL.
Tapi jangan khawatir, ada beberapa tips menghadapi laki-laki yang sedang mengalami puber kedua dari Tika Bisono. Cekidot.
1] Komitmen Terhadap Pernikahan
Komitmen terhadap pernikahan dimana sikap menerima dan mengikhlaskan hati dalam menerima kekurangan terhadap pasangan agar bisa mensyukuri pernikahan yang telah dijalani. Saat suami mengalami masa-masa puber kedua, istri sebaiknya mengingatkan kembali komitmen-komitmen yang telah ditetapkan bersama.
2] Adanya Komunikasi dan Pengertian
Kondisi yang berbeda antara sepasang suami istri akan memicu konflik. Kadang suami semakin bergairah dalam segala hal tetapi istri kadang lesu dan tidak bergairah. Karena itu, jalinlah komunikasi yang baik terhadap pasangan agar tidak terjadi miss communication yang akan berefek tidak baik terhadap hubungan.
3] Berpikir Positif Terhadap Pasangan
Tentunya istri harus memberi respon positif atas perubahan yang dialami oleh suaminya. Berilah masukan terhadap perubahan penampilan dan gaya suami. Jangan dikit-dikit marah, dikit-dikit cemburu. Ntar malah kabur beneran suaminya. Nah, respon positif akan membangun pernikahan yang sehat. Ajaklah suami untuk berkonsultasi terhadap masa-masa yang dialaminya.
Selain tiga tips diatas, jangan lupa untuk mengingatkan suami kita pada yang satu ini.
"...dan apabila ia telah dewasa dan telah memasuki usia 40 tahun, maka ia berdoa, ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat beramal saleh dengan hal-hal yang Engkau ridhoi. Berikanlah kebaikan kepadaku (dengan memberi) kebaikan pada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
(Al-Ahqaf : 15)
Ingatkan juga untuk mengendalikan diri dari hawa nafsu dan emosi. Karena biasanya dua hal ini yang susah untuk dikendalikan. Jangan sampai perubahan hormonal seperti ini merusak pernikahan dan komitmen yang sudah sekian lama dibangun.
Jadi, pilih menghindari puber kedua atau pilih menghadapinya?
referensi :
tabloidnova.com
Mudah-mudahan suami kita bisa melewati masa pubernya dengan aman terkendali ya mbak...
ReplyDeleteTerhindar dari segala "mara bahaya" .amin
Aamiin...semua tergantung pada pribadinya ya mb May....
Deletesemoga kita semua bisa menahan hawa nafsu..
Mengenal beberapa pasangan rekan yang suaminya mengalami puber kedua, terkadang emosinya bisa kompleks banget, tapi untungnya si istri bisa menghadapinya dengan positif :)
ReplyDeleteMemang harusnya istri jangan merespon dengan emosi...ya mbak
Deletekalo emosi, suami malah pergi...hihi
berat bahasannya.. kalo dibayangin serem juga, soalnya pernah liat laki-laki dan perempuan pada puber kedua.
ReplyDeletekalo nggak bisa nahan diri bisa bahaya ya, mak Tet...
DeleteMirip naskah buku sy yg akan terbit bulan November . Saya ulas ttg komitmen, kesetiaan, niat,dll. Kita sepsham.
ReplyDeletesalam hangat dari Jombang
Siiip, Pakdhe....terima kasih sudah rawuh
Deletesalam hangat diterima... :))
Iya, pernah juga melihat kondisi puber kedua itu. Hehehe
ReplyDeleteHihi...saya juga sering, makanya pengen nulis ini...
Deletebanyak, mbak. di sini kejadiannya banyak yang akhirnya cerai dan nikah sama orang lain. sedih ya.
ReplyDeletebanyak, mbak. di sini kejadiannya banyak yang akhirnya cerai dan nikah sama orang lain. sedih ya.
ReplyDeleteIya mba, karena tidak kuat menahan hawa nafsu..jadi rusaklah komitmen pernikahan...hmm...sayang banget
Deletesemoga mbaknya gak jadi puber yang kedua ya :) hihih
ReplyDeleteAamiin..., makasih doanya...hihi :p
DeleteYang penting tetap memegang satu tali ya Mbak. Tali agama :)
ReplyDeleteYupz...betul banget mb Rizka, kalo nggak punya pegangan...entah apa jadinya..
Deleteyang penting saling percaya deh mbak dan jangan lupa berdoa untuk yang terbaik... :)
ReplyDeleteSiiip, betuuul mb Anjar...
DeleteSuamiku puber kedua juga mbaaak, tapi jatuh cintanya sam akyuuu... lagiiiii :D
ReplyDeleteAiiih....so sweet mb Wati...hihihi :D
DeleteSuka dg sitiran ayat alqur'an nya...mdh2an gk ngalamin yaa...aamiin
ReplyDeleteHehe, makasih mb Nani....hope so... :))
DeleteSemoga bisa melewati masa-masa ini dengan aman aah
ReplyDeleteAamiin.... puber keduanya sama suami ato istrinya aja deeeh... :p
Deletewah ternyata fenomena puber kedua itu beneran ya mba ika hehehe
ReplyDeletehihi...ada beneran mb Dew....aku sih belum pernah ngerasain, tapi kalo liat...sering..
DeleteKita sebagai istri berpikiran positif aja deh ya, kalo pikiran negatif bisa stress sendiri kita.
ReplyDeleteYupz....betul mbak Liany...kalo pikirannya negatif terus...jadinya suami juga berpikiran sama.. :)
Deleteterima kasih sudah diingatkan ya mbak
ReplyDeleteSama-sama mb Lia.. :)
Deletesuamiku jg lg puber kedua niy .. bentar2 colek2 istrinya melulu ^^'
ReplyDeleteSyukurlah kalo yang di colek dirimu mba....hihihi
Deletejgan sampe deh mbak puber kedua..mksh sharenya:)
ReplyDeletePuber keduanya sama pasangan kita aja ya mb Ningrum...
Deletejd puber kedua ini bener2 ada tho mak
ReplyDeleteAda lah, mak....pengen ngerasain po? hihi....
Delete*tapi sama suami aja pubernya yaa...
Saya nggak paham beginian mak, soalnya saya masih SMA juga. :) Kalau menurut saya sih yang penting konsisten sama pasangan dan berpikiran bahwa pasangan tersebut memang benar-benar jodohnya dan yang terbaik buatnya, Insya Allah akan baik.
ReplyDeleteHehe...iya lah, kalo mas Jefry kan baruu ngerasain puber pertama....ntar deh dua dekade lagi bakal ngerasain yang beginian.. :p
DeleteAduh salah baca postingan, status masih single ini :D hihi
ReplyDeleteHeissh...ga pa2, buat nambah-nambah pengetahuan dong.....
DeleteWhoaaa...
ReplyDeleteAbah bentaran lagi 40 niiiih...coba aku intip2 dulu dianyaaaa hehe...
Hihi...awas siap-siap ya Bi... ;)
DeleteMoga2 kalaupun nanti suami kita kena sindrom ini tetep cintanya ama kita ya mbak ;)
ReplyDeleteIya aamiin....makanya biarpun sdh punya anak, kita kudu tetep merawat cinta...hehe
Deletewah...beberapa tahun lagi harus siap-siap nih..
ReplyDeleteHaha...siap-siap ya? :p
Delete