[Seminar Nasional] Melindungi dan Mengokohkan Batik di Pentas Dunia


Dear Friends,
Saya sungguh beruntung bisa hadir dan mengikuti seminar nasional "Melindungi & Mengokohkan Batik di Pentas Dunia" tanggal (06/10/2016) lalu di Pekalongan. Seminar nasional ini merupakan bagian dari rangkaian acara Pekan Batik Nusantara 2016 yang diselenggarakan rutin setiap tahunnya. Tahun ini untuk ke delapan kalinya Pekan Batik Nusantara kembali digelar di kota Pekalongan.

Peserta Seminar Nasional, Pekan Batik Nusantara 2016
Seminar nasional yang dibuka oleh Walikota Pekalongan Achmad Alf Arslan ini menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Ibu Tumbu Astiani Ramelan dari Yayasan Batik Indonesia (YBI), Hamdan sebagai Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif, Ahmad Zabadi sebagai Direktur SMESCO Indonesia dan H.M. Romi Oktabirawa sebagai Pengusaha Batik. Topik yang diangkat pada seminar nasional ini adalah batik dan isu-isu yang menyertainya, mulai dari bagaimana meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap batik hingga branding agar batik bisa mendunia.

Seminar Nasional, Pekan Batik Nusantara 2016
Romi Oktabirawa menjelaskan bahwa batik adalah proses perintang warna dengan lilin panas dan menggunakan canting. Selama ini masyarakat hanya menganggap batik sebagai motif yang tertera pada sehelai kain bukan pada proses yang dilalui ketika menciptakannya. UNESCO sendiri menganggap batik sebagai sebuah proses.

Pengusaha batik asal Pekalongan ini juga menjelaskan teknik dan definisi batik, antara lain :
  • Batik Tulis adalah kain yang dihias (digambar) dengan tekstur dan corak batik menggunakan tangan, perintang warna dengan lilin panas dan menggunakan canting.
  • Batik Cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga atau kayu), perintang warna dengan lilin panas menggunakan cap.
  • Batik Kombinasi adalah proses pembuatan batik dengan teknik cap dan dikombinasi dengan teknik tulis atau sebaliknya.
UNESCO sendiri telah menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (masterpieces of the oral and intangible heritage of humanity) sejak tanggal 2 Oktober 2009.

Satu hal yang saat ini perlu menjadi perhatian adalah kesejahteraan para artisan (pembatik) karena hampir tidak ada regenerasi di level tersebut. Kondisi ini cukup memprihatinkan mengingat batik merupakan sebuah karya yang melibatkan banyak orang untuk membuatnya.

Romi juga menyatakan keinginannya untuk segera mewujudkan rencana pemasangan hologram pada batik asli sebagai jaminan akan keaslian batik. Pengusaha yang juga Ketua Paguyuban Batik pekalongan ini menegaskan bahwa dirinya ingin agar batik tetap jaya, tetap dicintai dan diminati karena batik memiliki ragam budaya di setiap helainya.

Ibu Tumbu Astiani Ramelan dari Yayasan Batik Indonesia mengatakan bahwa YBI sedang fokus untuk mengajak para generasi muda agar lebih aware akan batik. Salah satunya melalui fashion. Yayasan Batik Indonesia menggandeng para desainer untuk membuat desain fashion berbahan batik dengan gaya yang disesuaikan dengan tren masa kini. Rencananya batik juga akan dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di semua sekolah mulai tingkat SMP.

Dirut LLP-KUKM Ahmad Zabadi menyatakan bahwa SMESCO siap membantu para pelaku industri ekonomi kreatif untuk memperkenalkan produk-produk mereka ke khalayak luas bahkan memfasilitasi produk-produk UKM hingga ke luar negeri.. Salah satu cara yang telah dilakukan adalah dengan meletakkan katalog produk di pesawat dan memberikan promo khusus setiap pengiriman barang.

Menjadi peserta Seminar Nasional, Pekan Batik Nusantara
Sedangkan Walikota Pekalongan Achmad Alf Arslan mengatakan bahwa ia selalu mendukung dan siap memfasilitasi para pemilik UKM agar dapat bersaing di era serba digital dan perdagangan bebas seperti saat ini. Apalagi 70% penduduk kota Pekalongan merupakan pelaku UKM di bidang kerajinan (craft) yang turut berkontribusi  terhadap pengembangan perekonomian lokal. Walikota Pekalongan berharap para pelaku UKM bisa lebih sejahtera di masa yang akan datang.




Posting Komentar

26 Komentar

  1. bangga banget sama batik indonesia, apalagi batik pekalongan. UKM batik semoga makin melejit deh bisa sampai luar negeri bangga banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, bahkan batik sudah diakui sebagai warisan dunia nonbendawi loh

      Hapus
  2. hampir tidak ada regenerasi di level tersebut --> benar2 urgent untuk menyemangati generasi muda dalam pelestarian usaha batik ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Uniek, bisa dibilang regenerasi di level artisan sangat kurang, karena banyak yang memilih bidang lain selain batik

      Hapus
  3. Wahh bagus tu penanda keaslian batik dg hologram. Soalnya susah bedain yg mana batik tulis dengan yang lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..mbak Sari, karena kebanyakan salah kaprah kalo membedakan batik tulis dengan tekstil bermotif batik

      Hapus
  4. Wew beruntung mba. Aku ke pekan batik belanja doang wkwkw

    BalasHapus
  5. Pekalongan memang surganya batik. Alhamdulillah ya batik makin mendunia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Leyla..keberadaan batik makin diperhitungkan

      Hapus
  6. Terima kasih liputannya, mbak Ika.. Semoga kesejahteraan artisan batik benar2 bisa ditingkatkan untuk mendukung perlindungan & pelestarian Batik ini, tak hanya di Pekalongan namun juga di Indonesia...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah..saya yang beruntung bisa datang ke Pekalongan, semoga harapan kita untuk para artisan bisa terpenuhi ya mbak.

      Hapus
  7. Batik itu selalu keren. Semoga batik semakin mendunia! Mbak Ika juga keren bisa hadir di seminar nasional... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...semoga, ya mbak Rit.
      Aku cuma blogger yang beruntung aja bisa datang ke sana, kok

      Hapus
  8. Jadi yg bikin batik istimewa krn prosesnya ya, mb. Bukan hanya desainnya aja. Skrg motifnya cantik2, bisa dibikin beragam model baju.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..karena dalam proses pembuatan batik, ada nilai spiritual yang ada di dalamnya

      Hapus
  9. aku suka batik banget....sekarag banyak motif ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Ningrum, sekarang batik banyak motif dan coraknya

      Hapus
  10. seminarnya seru banget keliatannya. kapan2 main ke pekalongan ah

    BalasHapus
  11. AKu suka banget sama batik pekalongan. Waktu di acara Zenvolution kemarin peragaan busananya juga menampilkan batik, keren-kereen banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Batiknya kemarin juga bagus-bagus, mbak..mupeng jane

      Hapus
  12. Waaahhh batik mau dimasukin kurikulum SMP, mauuuuu! Sayang sekali uda ga bisa balik SMP yak... *brb, nyari2 workshop batik di jakarta :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, masih bisa belajar batik di workshop2 looh...:D

      Hapus
  13. Makin cihuy batik di mata dunia.. Makin dapat tempat di hati mereka.. Generasi bocah sampe nini nini..
    Bangga jadi warga Pekalongan, meskipun kabupaten. Hehehe

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com