Dear Friends,
"Masih kecil kok sudah disuruh cuci piring, disuruh nyapu, disuruh beres-beres sendiri. Apa nggak kasihan to, Bu?"
"Wah, keenakan Ibunya dong, anaknya disuruh ngerjain apa-apa sendiri"
Komentar itu saya dapatkan bertahun-tahun lalu, saat putri pertama saya masih SD. Saya hanya tersenyum saja menanggapi komentar-komentar yang rata-rata negatif. Bagi saya mencuci piring, menyapu, mencuci baju, beres-beres itu adalah hanya bagian kecil dari keterampilan hidup yang musti kita miliki.
Apa iya, selamanya kita akan selalu membantu anak-anak mengerjakan dan menyediakan keperluannya?
Apa iya, selamanya anak-anak akan hidup bersama kita orangtuanya?
Menurut saya, setiap manusia, baik laki-laki ataupun perempuan harus memiliki keterampilan hidup.
Apa sih, yang dimaksud dengan keterampilan hidup itu?
Keterampilan hidup atau yang sering juga disebut kecakapan hidup adalah berbagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat berperilaku positif dan beradaptasi dengan lingkungan, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif. Sedangkan WHO mendefinisikan ketrampilan hidup atau life skill adalah kemampuan berperilaku positif dan adaptif yang mendukung seseorang secara efektif mengatasi tuntutan dan tantangan, selama hidupnya.
Untuk bekal hidup anak-anak di masa depan, saya dan suami lebih menekankan pentingnya bagi anak-anak untuk menguasai life skill, atau keterampilan hidup. Keterampilan hidup bisa digunakan kapan saja, dimana saja dalam situasi dan kondisi apapun. Bila mereka mampu menguasai keterampilan hidup, setidaknya mereka akan mampu menolong dirinya sendiri kelak.
"Masih kecil kok sudah disuruh cuci piring, disuruh nyapu, disuruh beres-beres sendiri. Apa nggak kasihan to, Bu?"
"Wah, keenakan Ibunya dong, anaknya disuruh ngerjain apa-apa sendiri"
Komentar itu saya dapatkan bertahun-tahun lalu, saat putri pertama saya masih SD. Saya hanya tersenyum saja menanggapi komentar-komentar yang rata-rata negatif. Bagi saya mencuci piring, menyapu, mencuci baju, beres-beres itu adalah hanya bagian kecil dari keterampilan hidup yang musti kita miliki.
Apa iya, selamanya kita akan selalu membantu anak-anak mengerjakan dan menyediakan keperluannya?
Apa iya, selamanya anak-anak akan hidup bersama kita orangtuanya?
Menurut saya, setiap manusia, baik laki-laki ataupun perempuan harus memiliki keterampilan hidup.
Apa sih, yang dimaksud dengan keterampilan hidup itu?
Keterampilan hidup atau yang sering juga disebut kecakapan hidup adalah berbagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat berperilaku positif dan beradaptasi dengan lingkungan, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif. Sedangkan WHO mendefinisikan ketrampilan hidup atau life skill adalah kemampuan berperilaku positif dan adaptif yang mendukung seseorang secara efektif mengatasi tuntutan dan tantangan, selama hidupnya.
Untuk bekal hidup anak-anak di masa depan, saya dan suami lebih menekankan pentingnya bagi anak-anak untuk menguasai life skill, atau keterampilan hidup. Keterampilan hidup bisa digunakan kapan saja, dimana saja dalam situasi dan kondisi apapun. Bila mereka mampu menguasai keterampilan hidup, setidaknya mereka akan mampu menolong dirinya sendiri kelak.
Aktivitas mengembangkan keterampilan hidup |
Saya sepakat dengan artikel yang telah ditulis mbak Rahmah Chemist tentang Mendidik Anak Mandiri Sejak Dini, bahwa mengajarkan anak untuk mandiri sedini mungkin itu penting. Bagaimana mungkin anak bisa mandiri kalau kita sebagai orangtua tidak melatihnya.
Melatih kemandirian merupakan bagian dari mengajarkan keterampilan hidup. Bagi saya dan suami keterampilan hidup yang paling utama adalah kemampuan anak bersikap tangguh sejak dini. Proses menanamkan sikap tangguh pada anak sejak usia dini memang butuh kesabaran tinggi. Diawali dengan melatih kemandirian pada anak-anak. Melatih kemandirian ini bukan hanya sekedar anak mampu mandi sendiri, makan sendiri atau memakai baju sendiri. Tetapi juga bagaimana anak bisa terlatih untuk bekerjasama, memiliki sikap empati terhadap orang lain, rajin, punya inisiatif, kreatif, mampu memecahkan masalah, dan bersosialisasi. Untuk melatihnya, dibutuhkan pembiasaan sejak dini. Sesuaikan juga dengan usia anak. Komunikasikan pada mereka bahwa apa yang mereka kerjakan tersebut merupakan tanggung jawabnya.
Belajar makan sendiri juga termasuk life skill |
Seiring perkembangan usia mereka sesuaikan pembiasaan untuk mengembangkan keterampilan yang lain seperti belajar membuat kaligrafi, membuat craft, melukis, belajar bahasa asing hingga belajar berdagang. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan bagian dari keterampilan hidup yang mampu membentuk karakter anak untuk bisa bersosialisasi, bekerjasama, bersikap empati dan simpati, rajin, punya inisiatif dan kreatif. Hal itu akan sangat membantu anak untuk bisa bertahan di kehidupan nyata saat dia dewasa kelak. Cara paling mudah adalah dengan melibatkan anak-anak pada setiap aktivitas yang kita lakukan hari-hari. Dalam prosesnya, pasti akan muncul satu demi satu keterampilan-ketrampilan hidup lain.
Hasil lukisan si kakak |
Tempat pensil dari bahan bekas yang dibuat oleh kakak |
Ini juga termasuk aktivitas mengembangkan keterampilan hidup, loh |
Apa sih manfaatnya mengajarkan keterampilan hidup pada anak?
Banyak. Diantaranya :
- Anak akan lebih percaya diri
- Kreativitas anak berkembang
- Mampu menyelesaikan masalah
- Memiliki empati terhadap sekitar
- Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara interpersonal
- Mampu berpikir kritis, serta
- Mampu mengembangkan kesadaran diri
Tugas saya dan suami sebagai orangtua adalah mendidik anak-anak sebaik-baiknya, agar bisa menjadi yang bermanfaat. Masa depan anak-anak kita tidak ada yang tahu akan seperti apa, tetapi setidaknya sebagai orangtua kita sudah berusaha menanamkan akidah, pemahaman agama beserta contoh nyata dari kami sebagai orang tuanya. Selain itu kami juga berusaha menanamkan keterampilan hidup kedalam diri mereka sebagai bekal bagi mereka untuk meniti masa depannya kelak.
Tulisan ini merupakan Blogging Collaboration kelompok Sri Mulyani dengan tema Pendidikan Anak untuk #KEBloggingCollab
16 Komentar
Anakku yang naufal udah dari kecil aku biarkan kalo mau nguci piring abis makan. Malah trampil tuh bisa mgepel, nyuci piring, nyetrika. Gpp anak cowok juga mesti pintar ngerjain urusan rumah tangga.
BalasHapusIya mbak Wati, karena sejatinya keterampilan hidup itu harus dimiliki semua orang tak memandang gender. Siip banget deh, kakak Naufal
Hapussetuju, mbak. anak sebaiknya dari kecil sudah dikenalkan pada pekerjaan rumah biar bisa belajar bertanggung jawab juga.
BalasHapusIya mbak...kalo mengenalkan ketrampilan hidup saat anak-anak sdh besar malah lebih susah
HapusSsst mb ita akupun pas masi piyik dah diajarin bantu2 og hihihi, mlh bagus jd ngga bikin anak2 ketergantungan orang lain yekaan
BalasHapusIya, memang sebaiknya udah diajarin bantu2 dari kecil, biar nanti besarnya terbiasa ngerjain apa2 sendiri. Sekarang kerasa banget kan efek positifnya?
HapusMeskipun rada telat aku juga mulai membiasakan Nadia bantu2 mengerjakan pekerjaan rumah.mulai yg simpel aja spt beresin kamar dia sendiri,nyapu,jagain ade bentar supaya nanti besar bisa mandiri dia
BalasHapusIya memang harus dibiasakan dari kecil,biar nantinya anak-anak nggak kagok kalo harus melakukan apa-apa sendiri
Hapuswah iya setuju banget...anakku juga udah kudidik mandiri dari kecil...sekarang yg besar udah bisa mbak nyapu sendiri, kdg kalo ps bolong mau juga cuci piring....biar tahu tanggung jawab y mbak. nt nek jadi istri orang kalau g diajarin dari sekarang nt mrk yg repot sdr
BalasHapusIya mbak Ningrum,bagus banget udah mulai membiasakan anak-anak untuk mandiri dari kecil.Kalo sudah terbiasa nantinya mereka pandai mengurus keluarganya
HapusDi rumah kami juga begitu, Mb. Anak-anak mulai belajar pekerjaan rumah tangga sesuai usia mereka. Sangat membantu kami terutama karena kami pindah dari satu kota ke kota lainnya. Apa yang kami terapkan di rumah, sangat berpengaruh saat mereka di sekolah. Harapan saya siy kayak kebanyakan orang tua lainnya, supaya mereka bisa mandiri
BalasHapusSemoga kita mampu mendidik anak-anak kita menjadi anak-anak yang mandiri ya mbak.
HapusSetuju segala Mba,saya pun menerapkan belajar mandiri dengan si kecil merapihkan apa yang telah dia gunakan.
BalasHapusIya mbak, memang harus dibiasakan sejak kecil untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab
HapusSetuju banget, Mba Ika.
BalasHapusHal-hal kecil urusan tanggung jawab dan kemandirian harus diajarkan sejak kecil. Mba Ika keren mengkondisikan anak-anaknya (y) (y)
hehe, mengajarkan ketrampilan hidup juga tanggung jawab kita sebagai orangtua loh mbak Rin. Suatu hari mereka akan keluar dari rumah tanpa kita. Kalo mereka nggak punya bekal untuk bertahan hidup, akan bagaimana ia di luar sana?
HapusTerima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com