Ramadan Tetap Asik meski di Rumah Aja



Dear friends,

Ramadan tetap asik meski di rumah aja-Ramadan tahun ini kita jalani dengan suasana dan rasa yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi corona telah mengubah segalanya. Biasanya kita jalani ramadan dengan memakmurkan masjid, sekarang kita hanya bisa beribadah di rumah saja. Biasanya kita meramaikan jalan dengan ngabuburit, sekarang kita hanya bisa ngabuburit di rumah saja. Kita nggak bisa berburu takjil seperti tahun lalu. Kita nggak bisa sahur on the road lagi, karena imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah selam masa pandemi ini. 


Ramadan tahun ini beda.Pandemi corona ini membawa dampak luar biasa kepada kita semua, teruta pada perilaku dan kebiasaan kita. Dari yang awalnya cuek pada lingkungan, mendadak jadi perhatian. Alhamdulillah, corona membawa perubahan positif, ya. Dan, dampak luar biasanya pada bumi adalah kulitas udara membaik. Binatang-binatang liar mulai bermunculan kembali, sungai-sungai jadi jernih dan salju di kutub utara mulai tertutup lagi. 

Ramadan tahun ini beda. Biasanya, sebelum ramadan datang, saya pasti mengunjungi Bapak di kampung halaman. Untuk sekedar melepas kangen sekalian ziarah ke makam Ibu. Tapi tahun ini tidak lagi. Sudah dua bulan lebih saya tidak bisa bertemu dengan Bapak. Saya dan adik-adik harus bersabar untuk tidak bertemu dengan Bapak hingga pandemi ini berakhir. Kami hanya bisa melepas rindu dengan berkomunikasi melalui video call. Tidak puas memang. Tapi ini bisa sedikit mengobati rasa rindu kami kepada Bapak. 

Tapi tak apa, semua demi kebaikan kita. Saya yakin, ini hanya sementara. Kita hanya diminta untuk istirahat sama Allah. Yang dulu pengennya bisa kerja dari rumah, sekarang inilah saatnya. Yang dulu maunya mager dan rebahan seharian di rumah, Allah kini mengabulkan keinginanmu. Dengan berada di rumah saja, kita sudah membantu mengurangi penyebaran virus covid-19 ini. Jadi, nggak usah bikin alasan untuk keluar rumah hanya karena rasa bosan yang melanda. Banyak kok yang masih bisa kita lakukan selama masa pandemi ini. Bahkan banyak kreativitas yang tercipta selama masa pandemi ini, loh. 

Sudah hampir 3 bulan semenjak pemerintah mengimbau warga masyarakat untuk tetap berada di rumah. Anak-anak sekolah pun mulai belajar dari rumah. Sebagai ibunya, saya pun berkewajiban mendampingi mereka selama belajar dan mengerjakan tugas online. Saya juga harus membuatkan aktivitas lain agar anak-anak tidak merasa bosan di rumah saja. 


Aktivitas lain di luar kegiatan belajar di rumah, diantaranya berkebun di halaman rumah. Anak-anak sedang antusias dengan aktivitas menanam. Kebetulan masih ada sedikit tempat yang bisa digunakan untuk membuat kebun mini. Saya dan anak-anak mulai menanam tanaman empon-empon, cabai dan tomat. Saya membelikan mereka media tanam agar lebih rajin menanam dan tanamannya tumbuh subur. Kami pun menggunakan botol bekas dan plastik minyak untuk dijadikan pot tanaman. 

Sebagian tanaman anak-anak

Selain menanam, saya juga mengajak anak-anak membuat makanan yang juga bisa dijual. Dampak pandemi ini memang sedikit mempengaruhi penghasilan saya sebagai seorang freelancer. Sebagian pekerjaan saya ditunda dan sebagian dicancel. Mau tidak mau, saya harus memutar otak agar bisa bertahan hidup. Sekalian ngajarin anak-anak supaya punya ketrampilan hidup (life skill), sih. Ketrampilan hidup yang bisa mereka manfaatkan di kehidupan mereka yang akan datang, sebab hidup tak selamanya menyenangkan seperti harapan kita. 

Sejak awal pandemi, saya memang berniat untuk memulai bisnis makanan seperti yang pernah saya lakukan bertahun lalu. Saya membuat makanan berdasarkan PO. Melelahkan memang, apalagi ketika sedang banyak orderan. Waktu istirahat jadi lebih sedikit. Tapi tak apa, itung-itung belajar jika suatu hari nanti usaha yang saya rintis ini menjadi besar. 

Sebagian makanan hasil produksi saya dan anak-anak

Untuk sementara saya memasarkan hasil masakan saya melalui online dan dari mulut ke mulut. Rata-rata pelanggan saya adalah teman-teman seprofesi saya. Saya bersyukur sekali mempunyai keluarga dan teman-teman yang support pada apa yang saya lakukan. Saya dan anak-anak jadi makin semangat untuk membesarkan usaha kami ini. 

Hingga bulan ramadan ini pun, saya dan anak-anak masih menerima orderan. Lumayan lah sebagai pengisi waktu sembari menjalankan ibadah ramadan. Jadwal anak-anak jadi makin teratur karena ada kegiatan yang rutin dikerjakan. Ketika saya tanya, kenapa suka mengerjakan orderan makanan ini, jawaban mereka sungguh membuat saya terharu. Nanti hasilnya buat persiapan lebaran, kata mereka.

Biasanya, tiap menjelang lebaran saya mengajak anak-anak berbelanja ke mall terdekat. Biasa lah, kami membeli persiapan lebaran, seputar baju lebaran atau kue-kue penghias meja. Tapi, semenjak pekerjaan saya berkurang, anak-anak sepertinya mengerti bahwa kondisi keuangan orangtuanya belum memungkinkan untuk itu. Jadi, mereka berharap dapat banyak orderan agar hasilnya bisa digunakan untuk persiapan lebaran.

Lebaran kali ini, kemungkinan besar kami tidak bisa pulang kampung dan bersilaturahmi dengan Bapak dan keluarga besar. Melalui grup whatsapp, keluarga besar sudah konfirmasi tidak mudik pada lebaran kali ini. Sesuai dengan instruksi pemerintah. Sedih banget, sih. Tapi apa boleh buat. Kondisi ini tidak hanya kita yang di Indonesia saja yang mengalami, tetapi seluruh penduduk dunia. Yang membuat saya sedih, di kampung halaman Bapak hanya tinggal sendiri. Apakah Bapak bisa menyiapkan semuanya sendiri lebaran nanti? Bagaimana dengan hidangan lebaran yang biasanya telah tersedia, setelah Bapak pulang dari sholat Ied? Siapa yang akan menyiapkannya? Ah, saya berdoa semoga pandemi berakhir sebelum lebaran, jadi kami bisa pulang kampung dan bisa berkumpul bersama keluarga. 

Beberapa waktu lalu, saya menyampaikan kepada anak-anak bahwa beberapa mall yang biasa kami datangi ditutup untuk sementara, jadi kemungkinan nggak akan bisa belanja keperluan lebaran seperti biasa. Tak disangka anak-anak malah menyarankan untuk belanja secara online saja. 

"Kita tetap bisa belanja lah, Bun. Kan sekarang bisa belanja online"

"Kata temanku, biar bisa belanja tanpa ongkir, belanjanya di Shopee aja"

Anak-anak seperti bisa membaca pikiran saya. Salah satu alasan malas belanja online adalah ongkos kirimnya yang agak lumayan. Tapi, musti gimana lagi? Anak-anak ternyata bener juga, nih. Mau nggak mau saya harus belanja melalui online agar aman dari bahaya covid-19. 

Untuk lebaran tahun ini saya ingin membelikan Bapak sepasang baju, baju koko dan sarung. Meskipun tiap tahun Bapak selalu dapat jatah dari adik-adiknya, tapi tahun ini saya ingin memberikan sesuatu yang spesial untuk beliau. Saya jarang sekali membelikan beliau baju. Saya lebih sering membelikan sembako atau memberikan uang cash untuk keperluan beliau. 

Mumpung banyak promo di Shopee, saya jadi punya ide untuk membelikan Bapak dan suami saya sarung dan baju koko yang sama. Lucu kali ya, kalau mertua dan menantu pakai baju yang sama. Hihi. 


Nantinya sarung dan baju muslim untuk Bapak, bisa dikirim langsung ke alamat Bapak di kampung. Nggak kebayang, bagaimana reaksi Bapak ketika menerima kiriman paket baju itu. Yang pasti, Bapak pasti bahagia. 

Selain sarung dan baju koko, saya berencana membuat kejutan lain untuk Bapak. Saya ingin membelikan keperluan lebaran dan mengirimkannya ke bapak melalui Shopee. Daripada musti cari ke tempat lain, ya sekalian aja kan cari di Shopee. 

Buat kalian yang di rumah saja, nggak usah merasa tak baik-baik saja. Kita semua merasakan hal yang sama. Tetap semangat dan produktif meski dari rumah. 

Sambil menunggu datangnya hari nan fitri, kita bisa membeli berbagai kebutuhan untuk lebaran dari rumah, loh. Buka aplikasi Shopee, dan cari berbagai kebutuhan yang kalian perlukan. Setelah itu, kalian tinggal menunggu barang kalian tiba di depan pintu rumah kalian dengan aman. Bersama Shopee, belanja aman dan tenang, hati pun senang. 

Oh iya, jangan lupa mulai tanggal 11 mei 2020, ada Shopee Barokah Day. Kalian bisa belanja kebutuhan muslim terlengkap dengan cashback 50% dan gratis ongkir extra. Keren banget, kan? Pastikan ramadan tahun ini tetap asik meski di rumah aja, ya!

Tulisan ini disertakan dalam Kontes Blog #THRBigRamadhanSale2020 Bersama Shopee

Posting Komentar

8 Komentar

  1. Ternyata WFH memiliki manfaat juga. Ya, walaupun kadang ngerasa bosan juga sih. Tapi paling engga bisa buka skill baru ya mba, selain nambah skill masak juga nanam.

    BalasHapus
  2. Saya jujur jadi biasa aja ini. Secara belanja online gampang karena supermarket dekat pula. Wfh juga lancar jaya

    BalasHapus
  3. InsyaAllah bapak juga mengerti bahwa anak-anaknya belum bisa pulang ya, Mbak. Meskipun beda rasanya antara bertemu anak dengan bertemu oleh-olehnya saja, semoga beliau suka dengan kado lebaran dari putrinya tercinta.

    Asyik ya ada Shopee. Bisa berbelanja online kebutuhan diri sendiri, keluarga, maupun handai taulan di kampung halaman dengan banyak promo dan free ongkir.

    BalasHapus
  4. Iya kak meski dirumah aja sepertinya banyak sekali hikmah dari ramadhan tabun ini ya kak, salah satunya bisa kumpul barang keluarga dirumah dn bisa berkreasi memasak , semngat ya kak semoga pandemi ini cepat usai dan bisa beraktivitas seprti biasnya ❤

    BalasHapus
  5. Yes, Ramadan bisa tetap asyik meskipun di rumah saja. Masya Allah anak-anaknya manis, ringan tangan membantu bundanya.
    Semoga bapaknya sehat selalu ya Mbak, alhamdulillah beliau mau bersabar menanti anak dan cucu hingga pandemi berlalu.

    BalasHapus
  6. akupun mulai belajar untuk bercocok tanam, naname yang mudah aja. Cabe, kangkung, selada. Bibbitnya pun beli di shopee

    BalasHapus
  7. Akun ngiler sama masakanmu bund. Pengen pesen kapan-kapan. Enak semuanya itu. Wahh Shopee banyak sarung bagus2 ya bund beliin buat mas suam nggak ya ehehhee. Shopee emang banyak banget salenya.

    BalasHapus
  8. Iya bener, jaman sekarang belanja gak harus keluar rumah. Tinggal klik barang yang kita mau bisa nyampe rumah.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com