Maltofer Woman Community Surabaya : Begini Caranya Cegah Anemia Defisiensi Besi pada Anak



Dear friends,

Setelah mengadakan event di Yogyakarta dan Semarang, akhirnya Maltofer Woman Community juga hadir di Kota Surabaya. Maltofer menyapa para ibu yang berada di Kota Surabaya pada tanggal 6 April 2019 di Hotel Grand Darmo.

Seperti rangkaian acara sebelumnya, Maltofer Woman Community menghadirkan pakar kesehatan dan tumbuh kembang anak yang berkompeten di bidangnya. Tema yang diusung masih sama, yaitu tentang Peran Penting Zat Besi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (masa Golden Age).

Kenapa sih, Maltofer concern sekali pada tumbuh kembang anak dalam 1000 hari pertama kehidupannya?

Karena anak-anak adalah masa depan kita. Jika dalam 1000 hari pertamanya mereka mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya, bisa dipastikan hal itu akan mempengaruhi kehidupan mereka di masa yang akan datang. Ngeri deh kalo sampai terjadi pada anak-anak kita.

Meski begitu nyatanya masih banyak orangtua yang belum aware mengenai pentingnya zat besi dalam 1000 hari pertama kehidupan anak. Banyak yang belum mengetahui bagaimana dampak buruk yang diakibatkan oleh defisiensi zat besi.

Untuk itulah dr. Taufiqur Rahman, SPA, dihadirkan di acara Maltofer Woman Community Surabaya agar makin banyak para ibu yang mendapatkan edukasi mengenai pentingnya zat besi dalam 1000 hari pertama kehidupan.

dr. Taufiqur Rahman, SPA, menjelaskan tentang pentingnya zat besi dalam 1000 HPK

Dokter Taufiq mengatakan bahwa 1000 hari pertama kehidupan merupakan kehidupan emas karena pada periode inilah terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna.

1000 hari pertama kehidupan dihitung mulai dari hari pertama konsepsi lalu terbentuk embrio hingga anak berusia 24 bulan. Kecukupan gizi selama hamil hingga tahun-tahun pertama kehidupan anak berperan dalam membentuk fungsi otak hingga membantu memperkuat sistem imun. Bisa dibilang  pada 1000 hari pertama kehidupan, sudah dapat ditentukan bagaimana masa depan anak kemudian.

Janin memiliki sifat plastisitas (fleksibilitas) pada periode perkembangan dan akan menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi pada ibunya, termasuk apa yang diasup oleh ibunya selama mengandung. Jika nutrisinya kurang, bayi akan mengurangi sel-sel perkembangan tubuhnya. Makanya, pemenuhan gizi pada anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan menjadi sangat penting, sebab jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya, maka dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen. Huhu...ngeri kan dampaknya.



Salah satu nutrisi penting dalam 1000 hari pertama kehidupan adalah zat besi. Zat besi diperlukan tubuh untuk membentuk hemoglobin, yakni pigmen dalam darah yang bertugas mengangkut oksigen. Jika kebutuhan zat besi pada bayi tidak tercukupi, maka jumlah sel darah merah akan berkurang dan jaringan-jaringan tubuh akan menerima oksigen lebih sedikit dari standar kebutuhan.

Zat besi merupakan mineral mikro vital yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Zat besi berperan dalam perkembangan syaraf selama janin dan sebelum masa kanak-kanak. Kebutuhan zat besi selama kehamilan meningkat menjadi 27 mg/hari khususnya pada kehamilan trimester kedua dan ketiga.

Pemenuhan zat besi selama kehamilan dapat diperoleh dari cadangan besi, akan tetapi jika cadangan ini sedikit dan kandungan serta penyerapan zat besi dari diet sedikit maka diperlukan suplementasi zat besi. Dampak yang ditimbulkan akibat anemia saat kehamilan adalah perdarahan pasca melahirkan dan berat bayi lahir rendah. Anemia yang terjadi pada ibu hamil akan berpengaruh pada fungsi imunitas tubuh. Infeksi pada ibu hamil akan meningkatkan risiko terjadinya kelahiran bayi prematur.



Apa saja sih, dampak dari terjadinya Anemia Defisiensi Besi pada anak?
  1. Proses mielinisasi terganggu
    Anak yang mengalami kekurangan zat besi saat usia 6 bulan menunjukkan gangguan kecepatan hantar saraf dari pendengaran karena kurang sempurnanya mielinisasi. Efek ini akan menetap hingga anak berusia 2-4 tahun meskipun sudah diobati. Mielinisasi saraf penglihatan berlanjut sampai anak berusia 2 tahun. Jika anak pernah mengalami kekurangan zat besi saat usia 3-5 tahun respon penglihatannya akan lebih lambat.
  2. Terhambatnya pembentukan zat kimia penunjang kerja otak (neurotransmiter) 
    Sel saraf diatur oleh zat kimia yang disebut neurotransmiter dan kekurangan zat besi dapat menghambat produksinya. Zat besi berperan dalam pembentukan neurotransmiter dopamine, akibatnya anak yang kekurangan dopamine akan memperlihatkan perilaku hiperaktif serta memiliki gangguan sosial emosional.
  3. Berkurangnya kecerdasan dan menurunnya kemampuan belajar 
    Anak yang pernah mengalami kekurangan zat besi menunjukkan nilai motorik dan IQ lebih rendah pada usia 11-14 tahun. Kekurangan zat besi pada usia sekolah juga menyebabkan sulit konsentrasi dan gangguan kecerdasan terutama untuk pelajaran matematika.

Penelitian menunjukkan anak sekolah yang kadar hemoglobinnya kurang dari 11 g/dl (mengalami ADB), diobati selama tiga bulan, terjadi perbaikan kemampuan belajar namun tetap lebih rendah dibanding anak dengan hemoglobin normal.

Sinaptogenesis merupakan proses terbentuknya hubungan antar sel saraf, yang berjalan sejak bayi lahir. Sebagian besar selesai di usia 2-3 tahun dan sebagian berlanjut hingga remaja.

• Sinaptogenesis untuk fungsi penglihatan dan pendengaran: maksimal usia 3 bulan, selesai usia 5 tahun.
• Sinaptogenesis untuk fungsi bicara: maksimal usia 9 bulan dan selesai usia 5 tahun.
• Sinaptogenesis untuk fungsi kecerdasan terus berkembang hingga remaja.

Lalu, apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya Anemia Defisiensi Besi pada anak?

Begini caranya mencegah Anemia Defisiensi Besi pada anak :
  • Berikan anak makanan yang mengandung zat besi, seperti daging sapi, hati sapi, telur, bayam, kale, kacang kedelai, kacang tanah, dan berbagai jenis sayur berdaun hijau tua lainnya.
  • Melakukan pemeriksaan ketika hamil. Ibu yang mengalami anemia saat hamil dapat menyebabkan anak lahir dengan kondisi kekurangan zat besi.
  • Berikan ASI eksklusif pada bayi karena ASI mengandung berbagai jenis zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi, termasuk zat besi.
  • Tidak memberikan makanan atau susu yang terlalu banyak pada anak kurang dari 1 tahun, karena dapat menggantikan porsi makanan sumber zat besi
  • Mulai memberikan MPASI ketika bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan dan dilanjutkan dengan makanan padat ketika anak sudah berumur 1 tahun. 
  • Berikan makanan yang mengandung vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh anak
  • Berikan suplementasi zat besi secara teratur bila perlu


Salah satu suplementasi zat besi terbaik yang pernah saya coba adalah Maltofer. Pengalaman mengatasi ADB pada anak kedua saya tahun lalu membuat saya ingin lebih banyak orang mengetahuinya. Terus terang, saya sendiri baru mengenal Maltofer setelah Dokter meresepkannya untuk anak saya. 

Maltofer merupakan suplemen zat besi oral untuk mencukupi kebutuhan zat besi pada anak-anak, remaja, dan dewasa. Zat besi yang terkandung dalam Maltofer, yaitu Iron Polymaltosa Complex (IPC) adalah senyawa larut air yang terdiri dari inti besi (III)-hidroksida dengan polymaltosa shell yang menyerupai ferritin.

Nah, Iron Polymaltose Complex ini diserap secara aktif dan terkontrol sehingga tubuh hanya menyerap zat besi sesuai kebutuhan masing-masing individu. Inilah yang membedakan Maltofer dengan produk suplementasi lainnya, karena tubuh hanya menyerap zat besi sesuai kebutuhan masing-masing individu sehingga zat besi tidak akan menumpuk di saluran pencernaan. Jadi, penyerapan zat besi menjadi efektif dan efek samping yang disebabkan karena adanya kelebihan zat besi seperti konstipasi, mual jarang terjadi dan minimal dibandingkan dengan suplemen zat besi lainnya. Inilah alasan mengapa Maltofer bisa juga disebut sebagai body friendly iron.

Ada beberapa varian dari Maltofer yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, diantaranya :
  • Maltofer Fol Tablet
    Maltofer Fol Tablet digunakan untuk pengobatan defisiensi besi laten dan anemia (gejala defisiensi zat besi) dan untuk pencegahan defisiensi zat besi dan asam folat pada masa sebelum, selama dan sesudah masa kehamilan hingga masa menyusui.
  • Maltofer Tablet Kunyah
    Maltofer Tablet Kunyah untuk pengobatan pada defisiensi zat besi laten dan anemia serta terapi defisiensi zat besi selama masa kehamilan
  • Maltofer Sirup
    Untuk pengobatan defisiensi zat besi laten dan anemia serta terapi pencegahan defisiensi zat besi untuk memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) selama masa kehamilan dan menyusui, untuk anak-anak, remaja, wanita usia produktif, vegetarian maupun lanjut usia.
  • Maltofer Drops
    Maltofer Drops untuk pengobatan defisiensi besi laten dan anemia serta terapi pencegahan defisiensi zat besi untuk memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) selama masa kehamilan dan menyusui, untuk anak-anak, remaja, wanita usia produktif, vegetarian maupun lanjut usia.



Saya nerasa beruntung sekali karena diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman mengatasi Anemia Defisiensi Besi oleh Maltofer Indonesia. Saya ingin ibu-ibu di luar sana tidak mengalami kejadian yang seperti saya alami. Saya juga berharap agar para orangtua lebih aware terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak. Jangan sampai menyesal karena terlambat mengetahui dan mengantisipasi.

Nah, jika teman-teman ingin mencari tahu lebih banyak tentang zat besi, artikel-artikel yang berkaitan dengan defisiensi zat besi atau product knowledge Maltofer Indonesia, sila kunjungi website di http://maltofer.combiphar.com/  ya!

Sampai jumpa di acara Maltofer Woman Community di kota lainnya. 


Posting Komentar

24 Komentar

  1. Adain di Makassar juga dunk mba �� biar kami calon buibuk pada tau penanganan bagi anak yg kurang zat besinya �� btw sy noted yah, mudah2an bermanfaat ��

    BalasHapus
  2. Mba Ikaaaaa
    Makasi banyaaaak udah ngajak aku datang ke acara super-duper-keren ini yaaa
    Smoga sehaaatt2 selalu. Aku semangat bgt minum (eh, ngemut!!) Maltofer supaya zat besi jadi normal! Yeaaaayy
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  3. Bunda mau hunting Mantofer nih demi mendptkan kesehatan yg prima. Thsnks 4sharing.

    BalasHapus
  4. Aku baru tahu ini maltofer mba ada beberapa variannya yah :) sebagai ortu emang harus aware banget kebutuhan anaknya ya mba apalagi kecukupan nutrisinya..btw untung anak2ku pada doyan makanan yang mengandung zat besi

    BalasHapus
  5. wah aku baru tahu maltofer. pas banget lagi butuh suplemen zat besi buat keluarga. makasi sharingnya mba :)

    BalasHapus
  6. Yah gak tau kabar kalo ada acara ini. Saya tinggal di Darjo, huhu. Padahal pengen hadir, secara saya penderita anemia, si Hb 9. Pengen tanya2 ke ahlinya dan coba maltofer ini

    Salam manis, artha

    BalasHapus
  7. Wanita tertama ibu hamil harus memperhatikan betul konumsi zat besi dari makanan yang dimakan untuk perkembangan janin dan memenuhi nutrisi di 1000 hari pertamanya. Makanya untuk menambah diperlukan suplemen kaya dari Maltofer ini ya.

    BalasHapus
  8. Saya baru tahu mbak ada maltofer tablet kunyah. Rasanya gimana ya, semriwing gitu apa rasa besi juga ya? Memang masa-masa kehamilan itu butuh banyak sekali zat besi supaya ndak mudah pusing dan pertumbuhan janin serta kesehatan ibu hamil ikut terjaga

    BalasHapus
  9. Banyak yang belum menyadari ya mba seputar pentingnya kondisi ibu dan bayi dalam 1000 hari pertama kehidupan. Terkadang kekurangan zat besi malah terjadi di periode awal kehamilan. Anaknya bisa terkena imbasnya kalau kekurangan zat besi. Yuuukk pada konsumsi Maltofer biar tidak anemia dan kuat dalam beraktivitas sehari-hari.

    BalasHapus
  10. Ternyata efeknya bisa berbahaya gitu ya kalau kekurangan zat besi. Dulu saat hamil, setiap kali kontrol ke bidan dikasih multivitamin dan penambah darah. Sampai rumah ditaruh aja, nggak diminum.

    BalasHapus
  11. Aku kadang klo lagi mens suka kleyengan mungkin kurang zat besi Kali ya,, mau coba nih klo suplemen nya klo Aman dan gk ketergntungan Kan ya klo tiba2 berhenti minum??

    BalasHapus
  12. Zat besi memang penting banget nih buat tumbuh kembang anak. Kalau maltofer ini bisa untuk anak mulai usia berapa?

    BalasHapus
  13. asupan zat besi memang penting banget ya, mba...mulai dari kehamilan sampai 1000 hari pertama perkembangan anak...

    BalasHapus
  14. Zat besi itu ternyata dibutuhkan oleh siapapun tanpa memandang usia ya mbak. Ikut acara ini aku jadi tahu betapa pentingnya zat besi bagi anak-anak usia sekolah

    BalasHapus
  15. Baru denger Maltoper ini. Segitu pentingnya ya zat besi itu. Kadang dr makanan aja ga cukup karena naker jumlah nutrisinya ga paham dan ga jarang makannya asal kenyang, huhu.

    BalasHapus
  16. Ternyata penting banget ya Mak zat besi ini bagi tumbuh kembang janin. Dulu aku belum sewaktu hamil paling dikasih pil warna merah dari klinik katanya buat zat besi dan penambah darah aja. Kalau habis harus bolak-balik ke klinik. Sebel. Kalau punya stok obat kayak maltofer kayak gini malah enak nggak usah bolak-balik klinik.

    BalasHapus
  17. Kayaknya anakku sekali2 perlu dikasih suplemen maltofer ini deh mbak. Biasa kan anak2 kalo makan suka pilih2, gak merhatiin variasi asupan makanan, cuma mau makan yg dia suka aja. Huhuhu. Kalo yg drop sama sirup bedanya apa ya mbak?

    BalasHapus
  18. AKu baru tau juga nih mak Maltofer, ini semacam suplemen buat anak-anak biar lebih doyan makan gitu ya? ANakku picky eater juga, mayan sih

    BalasHapus
  19. Kalo rasanya cokelat, anak-anak bakalan suka ya. Gak akan susah lagi deh ngasih suplemen zat besi kayak gini.

    BalasHapus
  20. Enyaakk~
    Rasanya dan gak perlu ribet cari sendok, karena cara bentuk Maltofer tablet hisap.
    Kayanya mesti stok di rumah niih..

    BalasHapus
  21. Kekurangan zat besi bisa bikin tubuh jadi tidak sehat ya.. Untung sekarang ada solusinya..

    BalasHapus
  22. Yaa Allah, Saya sepanjang kehamilan ini anemia. Plus HB rendah. Semoga anakku sehat sehat saja yaa Allah.

    BalasHapus
  23. Ternyata varian Maltofer macam-macam ya. Ini tinggal sesuain saja dengan kebutuhan dan siapa yang mengonsumsinya. Jadi penasaran aku, pengin cari di apotek dekat rumah.

    BalasHapus
  24. Zat besi ini memang penting banget, sayangnya banyak yang belum teredukask akan pentingnya zat besi ini

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan tidak meninggalkan link hidup. Jangan lupa komentarnya yaaa.....
bundafinaufara.com